Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Rilis Beras Oplosan di Jawa Barat. (Foto: Dok. Humas Polri)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Polda Jawa Barat mengungkap jaringan distribusi beras oplosan dan tidak sesuai standar mutu yang beroperasi di Majalengka, Kabupaten Bandung, dan Bogor.

Enam orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang diduga merugikan konsumen hingga miliaran rupiah.

Direktur Kriminal Khusus Polda Jabar, Kombes Wirdhanto Hadicaksono menjelaskan, pelaku melakukan repacking atau pengemasan ulang beras dengan kualitas menengah menjadi seolah-olah beras premium, demi meraih keuntungan berlipat. Pelaku menjual beras kualitas medium dengan harga premium.

“Mereka juga mencampurkan beras jenis lain dan mencantumkan label tidak sesuai isi, termasuk beras pandan wangi yang ternyata bukan berisi beras tersebut,” ujar Wirdhanto dalam keterangannya di Bandung dikutip Kamis (7/8).

Menurutnya, dalam praktiknya, pelaku membeli gabah seharga Rp7.000 per kilogram. Lalu mengolahnya menjadi beras medium yang dikemas ulang dalam kemasan premium dan dijual seharga Rp14.400 per kilogram.

Ada pula yang membeli beras medium dengan harga Rp13.200/kg dan menjualnya kembali sebagai beras premium seharga Rp14.000/kg.

Baca juga:

Beras Diduga Oplosan Ditemukan di Merk Fortune dan Sania, Bareskrim Polri Jadikan Presdir PT PIM Tersangka

Ia mengungkapkan di Majalengka, pelaku berinisial AP diketahui menjual beras premium merek Si Putih dalam kemasan 25 kilogram, namun dengan mutu yang tidak memenuhi standar premium.

Usaha tersebut telah berjalan selama empat tahun dengan produksi mencapai 36 ton dan keuntungan sekitar Rp468 juta.

Ia menambahkan kasus serupa juga ditemukan di Kabupaten Bandung. Polisi mengidentifikasi delapan merek beras yang tidak memenuhi standar mutu premium, bahkan tidak lolos kualifikasi mutu medium.

Pelaku disebut telah menjalankan usahanya selama lima tahun dengan total produksi mencapai 770 ton dan omzet sebesar Rp7 miliar.

Sementara itu, ia pun mengungkapkan di Kabupaten Bogor, pelaku lainnya terbukti melakukan repacking beras medium menjadi premium.

Berdasarkan pengakuan tersangka, sebagian beras yang dikemas ulang diduga berasal dari stok beras Bulog dengan kualitas medium.

“Pelaku sudah beroperasi sejak 2021 dan mengantongi omzet sekitar Rp 1,4 miliar,” ungkap Wirdhanto.

Baca juga:

Satgas Pangan Polri Ungkap Tiga Tersangka Kasus Beras Oplosan di Jakarta

Dia menjelaskan salah satu modus lain yang terungkap adalah peredaran beras dengan label pandan wangi dari Cianjur, namun isinya justru beras jenis Cintanur.

Praktik pemalsuan mutu ini telah berlangsung selama empat tahun dengan produksi 192 ton dan keuntungan ditaksir mencapai Rp2,9 miliar.

Menurutnya, hasil pemeriksaan laboratorium terhadap 12 sampel beras dari kasus-kasus ini mengungkap adanya pencampuran antara beras kepala, butir patah, dan menir.

Temuan ini memperkuat indikasi produk-produk tersebut memang tidak sesuai dengan label yang tertera di kemasannya.

Para tersangka kini dijerat dengan tindak pidana perlindungan konsumen dan Undang-Undang Pangan, dengan ancaman hukuman penjara hingga lima tahun. (Knu)

#Beras Oplosan #Kota Bogor #Bandung
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya Relasi Solo - Bandung Mulai 19 September 2025
Tambahan kapasitas ini berlaku setiap hari sehingga pelanggan memiliki lebih banyak pilihan kursi pada relasi Solo–Bandung (PP).
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
KAI Tambah Kapasitas KA Lodaya Relasi Solo - Bandung Mulai 19 September 2025
Indonesia
Ledakan LPG 3 Kg di Bandung: 2 Rumah Hancur, 4 Warga Masuk RS Hasan Sadikin
Tim Inafis Polrestabes Bandung telah diterjunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara
Wisnu Cipto - Selasa, 16 September 2025
Ledakan LPG 3 Kg di Bandung: 2 Rumah Hancur, 4 Warga Masuk RS Hasan Sadikin
Indonesia
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Kawasan Gunung Tangkuban Parahu sudah cukup banyak penduduk dan menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Indonesia
Polisi Bantah Tembak Gas Air Mata ke Unisba, Dalihnya Tertiup Angin Masuk Kampus
Polda Jabar membantah jajarannya melakukan tembakan gas air mata ke arah kampus Universitas Islam Bandung (Unisba) pada Senin (1/9) malam.
Wisnu Cipto - Selasa, 02 September 2025
Polisi Bantah Tembak Gas Air Mata ke Unisba, Dalihnya Tertiup Angin Masuk Kampus
Indonesia
Warga Bandung Catat! Ini 6 Titik Evakuasi Jika Terjadi Gempa Dahsyat Sesar lembang
Enam titik evakuasi tersebut yakni Taman Tegalega, Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gasibu, Alun-Alun Kota Bandung, Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), dan Lapangan Olahraga Arcamanik.
Wisnu Cipto - Senin, 25 Agustus 2025
Warga Bandung Catat! Ini 6 Titik Evakuasi Jika Terjadi Gempa Dahsyat Sesar lembang
Indonesia
Kesal Ada Segelintir Pengusaha Beras yang Berani Manipulasi, Prabowo: Tidak Bisa Diterima
Prabowo menanyakan kepada peserta yang hadir dalam Sidang Tahunan MPR 2025 terkait komoditas beras.
Frengky Aruan - Jumat, 15 Agustus 2025
Kesal Ada Segelintir Pengusaha Beras yang Berani Manipulasi, Prabowo: Tidak Bisa Diterima
Indonesia
Beras Oplosan Sudah Ditarik, DPRD DKI Minta Warga Tak Lagi Khawatir Beli di Pasar
Pemprov DKI telah menarik beras kualitas premium yang terbukti dioplos dari pasar.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 13 Agustus 2025
Beras Oplosan Sudah Ditarik, DPRD DKI Minta Warga Tak Lagi Khawatir Beli di Pasar
Indonesia
Buntut Kasus Beras Curang, DPR Ingatkan Potensi Kelangkaan Stok dan Kenaikan Harga
DPR RI, melalui fungsi pengawasannya, akan menindaklanjuti persoalan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 10 Agustus 2025
Buntut Kasus Beras Curang, DPR Ingatkan Potensi Kelangkaan Stok dan Kenaikan Harga
Indonesia
Bukan Hanya Soal Moral, Legislator PDIP Sebut Kebijakan Pemerintah Jadi Pemicu Maraknya Beras Oplosan
Komisi IV DPR RI sudah mengingatkan pemerintah sejak awal mengenai kebijakan ini
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
Bukan Hanya Soal Moral, Legislator PDIP Sebut Kebijakan Pemerintah Jadi Pemicu Maraknya Beras Oplosan
Indonesia
Baru 6 Tersangka Kasus Beras Oplosan, Komisi IV DPR Minta Mafia Pangan Lain Ditindak
Anggota Komisi IV DPR RI, Hindun Anisah meminta aparat penegak hukum untuk terus menelusuri jaringan yang lebih luas, termasuk para pelaku lain dan aktor-aktor besar yang selama ini kerap disebut sebagai mafia pangan.
Frengky Aruan - Jumat, 08 Agustus 2025
Baru 6 Tersangka Kasus Beras Oplosan, Komisi IV DPR Minta Mafia Pangan Lain Ditindak
Bagikan