Romo Magnis Ajak Masyarakat Bangun Sikap Solidaritas di Tengah Pandemi COVID-19

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 22 Mei 2020
 Romo Magnis Ajak Masyarakat Bangun Sikap Solidaritas di Tengah Pandemi COVID-19

Tokoh Bangsa Franz Magnis Suseno (Foto: Istimewa)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Di masa kolonialisme, rakyat Indonesia mampu untuk berjuang dan meraih kemerdekaan. Perjuangan dan sikap pantang menyerah ditunjukkan bangsa ini untuk terbebas dari penjajahan. Sikap seperti ini juga diharapkan mampu keluar dari krisis pandemi COVID-19 yang melanda tanah air.

Romo Franz Magnis Suseno mengajak seluruh komponen masyarakat untuk tidak menyerah di saat pandemi ini. Ia yakin masyarakat Indonesia mampu untuk bangkit, maju dan semakin kuat.

Baca Juga:

Arus Balik Berpotensi Picu Gelombang Kedua Penyebaran Corona

Kekhawatiran pada masa pandemi ini tidak hanya ancaman kesehatan, tetapi juga kebangkrutan ekonomi. Dampak ekonomi yang besar dapat memicu terjadinya ancaman kemiskinan.

Romo Magnis Suseno mengajak masyarakat bangun solidaritas di tengah pandemi Covid-19
Rohaniwan Katolik Romo Franz Magnis Suseno SJ (MP/Luhung Sapto Wibowo)

“Pandemi semacam ancaman penyakit yang mudah menular kemana-mana, tidak memperhatikan batas negara, tidak memperhatikan kaya miskin, tidak memperhatikan bangsa mana. Kita merasa terancam. Terancam kesehatan, terancam nyawa. Yang barang kali lebih membuat kita terancam adalah kebangkrutan ekonomi, terutama orang kecil yang kehilangan pekerjaan. Ada ancaman kemiskinan,” ujar Romo Magnis dalam pesan digital pada Jumat (22/5).

Magnis mengajak kita semua untuk tidak menyerah.

“Tahun 1908 siapa yang menyangka bahwa dalam situasi kolonialisme kuat akan lahir Indonesia. Sekarang pun kita harus bangkit dan kita akan bangkit. Kita tetap bersemangat. Kita sudah mengatasi macam-macam cobaan,” ucapnya.

Merespon pandemi COVID-19, Romo Magnus mengajak kita jangan menyerah.

“Kita bisa keluar dengan menang dari pandemi ini kalau kita digerakkan oleh semangat yang sama yang menggerakkan yang mulai dengan kebangkitan nasional. Yaitu kita harus maju bersama, kita harus saling menerima, kita harus gotong royong,” kata Romo Magnis.

Dalam situasi terancam seperti saat ini, semua pihak diharapkan untuk tidak egois dan memikirkan diri sendiri. Kunci untuk keluar dari masa-masa krisis ini yaitu membangun solidaritas.

“Ktia tidak akan meninggalkan siapa pun, semua termasuk persatuan kita. Dalam solidaritas kita maju bersama,” ucapnya.

Solidaritas berarti mereka yang sudah dikaruniai kehidupan yang lumayan, dalam hal ekonomi terjamin dan lebih dari terjamin, dengan mereka yang belum terjamin. Ia mengharap mereka bergotong royong dan membuka tangan membantu warga yang membutuhkan bantuan.

“Kita harus solider lintas ras, budaya, suku, lintas batas agama,” pesannya.

Romo Magnis juga menyampaikan nilai-nilai solidaritas, gotong royong, maju bersama, senasib sepenanggungan di masa pandemi dan tidak membiarkan orang yang membutuhkan bantuan tertinggal. Ini saatnya setiap orang untuk membuka mata hati.

Di samping sikap solidaritas, Romo Magnus mengingatkan kita semua untuk bersikap tertib menghadapi COVID-19.

“Mungkin pandemi mengajar kita supaya tertib. Memang kita jangan hidup seenaknya. Kita pakar masker. Kita harus bersih, cuci tangan, mengambil jarak. Kalaupun ingin bersama, misalnya beribadat kita tetap jangan membentuk kerumunan,” kata Romo Magnis.

Baca Juga:

Syafrin Akui Selama PSBB Jalan Raya Masih Banyak Kendaraan

Ia mengatakan bahwa Tuhan memberikan kita kemampuan untuk bertanggung jawab.

“Dengan solidaritas dan tertib kita boleh mengharapkan bangsa kita maju terus, bangsa akan keluar dari masalah COVID-19,” pesannya.

Di akhir pesan, Romo Magnis Suseno mengajak semua pihak untuk memperhatikan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pemerintah, baik pusat dan daerah. Melalui upaya itu semua, ia mengharapkan masyarakat Indonesia bisa keluar dari pandemi.(Pon)

Baca Juga:

Pengamat Ingatkan Para Menteri Jokowi Tidak Bikin Masyarakat Pusing

#COVID-19 #Virus Corona #Angka Kemiskinan #Pelambatan Ekonomi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
3,9 Juta Nelayan Masuk Miskin Ekstrem, DPR Desak Program KNMP Jadi Solusi
Data BPS menyebut pada 2022 kemiskinan di daerah pesisir mencapai 17,74 jiwa sebanyak 3,9 juta jiwa masuk kategori miskin ekstrem.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
3,9 Juta Nelayan Masuk Miskin Ekstrem, DPR Desak Program KNMP Jadi Solusi
Indonesia
Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang
Penerapan digitalisasi bantuan sosial (bansos) bakal mengurangi 34 juta orang miskin selama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang
Indonesia
Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan
Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan, lulusan Sekolah Rakyat bisa mengangkat keluarga dari kemiskinan. Ia mengatakan itu saat hadir di Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat, Jumat (22/8).
Soffi Amira - Sabtu, 23 Agustus 2025
Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan
Berita
Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun
Pertumbuhan ekonomi 2026 diprediksi mencapai 5,4 persen. Presiden RI, Prabowo Subianto, percaya diri angka pengangguran dan kemiskinan bisa turun.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
DPRD Bersyukur Jakarta Tidak Masuk 10 Provinsi Termiskin, Akui Program Pemprov Tepat Sasaran
Padahal tiga besar provinsi dengan penduduk miskin terbanyak di Indonesia berada di Pulau Jawa
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
DPRD Bersyukur Jakarta Tidak Masuk 10 Provinsi Termiskin, Akui Program Pemprov Tepat Sasaran
Indonesia
Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi
Pemprov secara serius akan mengendalikan tingkat inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi
Indonesia
Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Tembus 464 Ribu Jiwa, Begini Respons Pramono Anung
Jumlah penduduk miskin di Jakarta tembus 464 ribu orang. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, akan mencari penyebabnya.
Soffi Amira - Sabtu, 26 Juli 2025
Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Tembus 464 Ribu Jiwa, Begini Respons Pramono Anung
Bagikan