Risiko Serangan Jantung Lebih Tinggi Selama Liburan


Terjadi banyak serangan jantung di masa liburan. (Foto: Pexels/Pixabay)
LIBURAN itu menyenangkan! Tak ada salah dari kalimat itu. Liburan memang selalu menyenangkan, terbebas dari berbagai rutinitas yang mengekang. Namun, jika kesehatan tidak diperhatikan, akan menjadikan liburan tidak menyenangkan.
Dilansir dari laman usnews.com, sebuah studi baru berdasarkan data dari Swedia menunjukkan malam Natal sebagai hari yang sangat berbahaya untuk serangan jantung. Studi yang dilakukan di Swedia menemukan bukti bahwa liburan adalah waktu yang berisiko bagi jantung.
Baca Juga:
Sama-Sama Berbahaya, Ketahui Perbedaan Serangan Jantung dan Gagal Jantung

Menurut penelitian yang menganalisis 16 tahun data dari negara Skandinavia, menyebutkan bahwa liburan musim dingin dikaitkan dengan tingkat serangan jantung yang lebih tinggi. Kemudian malam Natal sejauh ini merupakan hari paling berisiko di musim liburan.
Stres emosional, keletihan, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat dan alkohol dapat menyulitkan jantung, menciptakan kombinasi berbahaya selama musim liburan.
Para peneliti melihat waktu terjadinya serangan jantung, Mereka mendata sekitar 283.014 serangan jantung yang dilaporkan ke pusat perawatan jantung nasional antara tahun 1998 dan 2013. Mereka menemukan bahwa lebih dari 15% responden mengalami serangan jantung selama periode Natal dan Tahun Baru. Risiko itu memuncak pada pukul 10 malam pada malam Natal, terjadi sekitar 37% lebih tinggi daripada periode kontrol. Para peneliti mencatat bahwa malam itu merupakan hari utama perayaan Natal di Swedia.
Baca Juga:
Yuk Simak Manfaat Mewarnai Adult Coloring Books Saat #DiRumahAja!

Kemudian risiko yang sama terjadi pula pada periode liburan pertengahan musim panas di Swedia, awal pagi dan hari Senin yang dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi dari serangan jantung. Tetapi periode Paskah dan acara olahraga tidak termasuk dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The BMJ.
Risiko serangan jantung pada Natal yang terbesar bagi orang yang lebih tua dan mereka yang mengidap diabetes dan penyakit jantung. Studi ini juga mencatat penelitian sebelumnya yang mengungkapkan lonjakan kematian terkait jantung di sekitar Natal dan Tahun Baru di negara-negara Barat. Bahkan terjadi sekitar hari libur Islam di negara-negara yang merayakannya.
Mengutip laman webmd.com, para peneliti untuk studi yang berbasis di Swedia tidak tahu persis apakah jumlah serangan jantung yang lebih tinggi adalah karena stres di sekitar liburan atau faktor lain. Seperti cuaca yang lebih dingin atau masalah kesehatan lainnya. Namun, temuan itu menunjukkan adanya peran pemicu eksternal pada pasien yang rentan.
Untuk mengelola dan mengurangi peristiwa ini, pahami faktor, aktivitas, dan emosi yang telah kamu lakukan atau alami. Hanya kamu yang paling mengerti ketika tubuh mencoba memberi tahu kamu ada sesuatu yang salah. Jika kamu merasakan hal-hal yang tidak normal bagi kamu, segera hubungi dokter. (arb)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Yayasan Jantung Indonesia Bakal Lakukan Pemeriksaan Jantung Gratis Bagi Anak SD, Makin Banyak Usia Produktif Terancam

Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu

Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di ICU RS Jantung Harapan Kita

Studi Temukan Kaitan antara Berdiri Terlalu Lama dan Risiko Penyakit Jantung

Apa itu Kematian Nokturnal Mendadak? Waspada Ini Biang Keroknya

Sopir Truk Pemicu Tabrakan Beruntun Jakut Diduga Kena Serangan Jantung

Posisi Tidur yang Dianjurkan untuk Pasien Gagal Jantung

Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung

Mitos-mitos Serangan Jantung saat Berolahraga

Mengapa Jantung Berhenti Mendadak dan Cara Mengatasinya
