Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung

Frengky AruanFrengky Aruan - Rabu, 31 Juli 2024
Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung

Ketua Rumah Sakit Kardiovaskular Heartologi Dafsah Arifa Juzar. (Dok. Pribadi)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih.com - Penyebab kematian karena jantung di Indonesia sangat tinggi. Dilansir dari laman Kementerian kesehatan RI, tercatat ada sebanyak 651.481 kematian.

Kondisi ini menjadi perhatian sebab banyak masyarakat, terutama perempuan yang abai terhadap gejala jantung yang ditunjukan.

Ketua Rumah Sakit Kardiovaskular Heartologi Dafsah Arifa Juzar mengatakan bahwa perempuan menjadi kelompok masyarakat yang sangat kurang aktif melakukan pengecekan kesehatan jantung.

"Sering kali perempuan punya tendensi menahan sakit," katanya saat temu dengan awak media, Ruang Meeting Belgravia The Langham Hotel, Jakarta Pusat pada Selasa (30/7).

Baca juga:

Polusi Udara Jangka Panjang Perparah Penyakit Pernapasan hingga Memicu Jantung dan Stroke

Pernyataan Dafsah diperkuat dengan adanya akumulasi data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang menyebutkan berdasarkan jenis kelamin, prevalensi penderita jantung kronis lebih tinggi pada perempuan yakni 1,6 persen dibandingkan pada laki-laki 1,3 persen.

Ia menjelaskan perempuan juga memiliki risiko fatalitas yang sangat tinggi ketimbang laki-laki. Hal ini bisa terjadi, kata Dafsah, karena perempuan suka menahan sakit dari gejala jantung yang sudah muncul.

Hal ini terbukti dari tren perawatan jantung. Dafsah mengatakan hampir 70 persen masih pasien laki-laki yang datang mengecek kesehatan jantungnya ke rumah sakit, sementara itukurang lebih 30 persen perempuan yang ke rumah sakit.

Baca juga:

Semangka, Segar dan Dapat Menyehatkan Jantung

Dafsah mengingatkan perempuan untuk tidak menganggap sepele ketika saat memiliki keluhan pada jantung. Sebab bisa jadi temuan akhirnya, kondisi jantung sudah pada tahap kronis.

Dafsah mearuh perhatiannya khusus kepada pasien perempuan dengan keluhan jantung, sebab tak bisa dipungkiri secara epidemiologi jantungnya berbeda dengan lelaki.

"Jadi kita harus lebih hati-hati dan aware terhadap keluhan, jangan menganggap cemen keluhan yang dialami perempuan," katanya. (Tka)

#Sakit Jantung #Gangguan Jantung #Kardiovaskular #Perempuan
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor
Menurutnya, perempuan berhak memegang jabatan publik dan negara di semua tingkatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor
Indonesia
Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan
Daycare adalah investasi jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas dan loyalitas pekerja perempuan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan
Berita Foto
Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
Ketua Umum Pita putih Indonesia Giwo Rubianto Wiyogo (kanan) menerima penghargaan RA Kartini Award 2025 Kategori Inspiring Women in Empowering Women dari CEO Transmedia, Atiek Nur Wahyuni dalam malam anugerah RA Kartini Award 2025 di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 26 Juni 2025
Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
Berita Foto
Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan
Anak-anak bermain di RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak) Sambas Asri, Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 25 Juni 2025
Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan
Indonesia
Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos
Keterlibatan kaum perempuan itu awalnya dimulai dari peran sebagai kurir yang dianggap aman sindikat karena minim kecurigaan aparat.
Wisnu Cipto - Selasa, 24 Juni 2025
Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos
Berita Foto
Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas
Founder of Alunjiva Indonesia, Nicky Clara (tengah) dan Head of Communication sekaligus Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia, Kristy Nelwan (kanan) saat peluncuran Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas di Jakarta, Rabu (4/5/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 04 Juni 2025
Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas
Indonesia
Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan
Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) diajak ikut membangun Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dwi Astarini - Jumat, 30 Mei 2025
Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan
Indonesia
Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara
Peringatan Hari Kartini setiap tahunnya bukanlah sekadar seremoni semata, melainkan momentum untuk membumikan kembali semangat perjuangan RA Kartini dalam konteks kehidupan perempuan masa kini
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 April 2025
Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara
Indonesia
Hari Kartini, Gubernur Jawa Timur: Perempuan Aktor Utama Ketahanan Bangsa
Perempuan jadi aktor utama ketahanan bangsa dimulai dari keluarga, karena memiliki peran strategis sebagai penjaga stabilitas sosial, ekonomi, dan psikologis keluarga.
Frengky Aruan - Senin, 21 April 2025
Hari Kartini, Gubernur Jawa Timur: Perempuan Aktor Utama Ketahanan Bangsa
Indonesia
Hari Kartini Jadi Momentum Perempuan Tunjukkan Kelas, Berdaya dan Mematahkan Diskriminasi
Jika perempuan berdaya, maka dapat mengakhiri kekerasan dan permasalahan tindak pidana yang ada, seperti dikatakan Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah Wilayah III, Dewa Ayu Laksmiadi Janapriati
Frengky Aruan - Senin, 21 April 2025
Hari Kartini Jadi Momentum Perempuan Tunjukkan Kelas, Berdaya dan Mematahkan Diskriminasi
Bagikan