Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung


Ketua Rumah Sakit Kardiovaskular Heartologi Dafsah Arifa Juzar. (Dok. Pribadi)
Merahputih.com - Penyebab kematian karena jantung di Indonesia sangat tinggi. Dilansir dari laman Kementerian kesehatan RI, tercatat ada sebanyak 651.481 kematian.
Kondisi ini menjadi perhatian sebab banyak masyarakat, terutama perempuan yang abai terhadap gejala jantung yang ditunjukan.
Ketua Rumah Sakit Kardiovaskular Heartologi Dafsah Arifa Juzar mengatakan bahwa perempuan menjadi kelompok masyarakat yang sangat kurang aktif melakukan pengecekan kesehatan jantung.
"Sering kali perempuan punya tendensi menahan sakit," katanya saat temu dengan awak media, Ruang Meeting Belgravia The Langham Hotel, Jakarta Pusat pada Selasa (30/7).
Baca juga:
Polusi Udara Jangka Panjang Perparah Penyakit Pernapasan hingga Memicu Jantung dan Stroke
Pernyataan Dafsah diperkuat dengan adanya akumulasi data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang menyebutkan berdasarkan jenis kelamin, prevalensi penderita jantung kronis lebih tinggi pada perempuan yakni 1,6 persen dibandingkan pada laki-laki 1,3 persen.
Ia menjelaskan perempuan juga memiliki risiko fatalitas yang sangat tinggi ketimbang laki-laki. Hal ini bisa terjadi, kata Dafsah, karena perempuan suka menahan sakit dari gejala jantung yang sudah muncul.
Hal ini terbukti dari tren perawatan jantung. Dafsah mengatakan hampir 70 persen masih pasien laki-laki yang datang mengecek kesehatan jantungnya ke rumah sakit, sementara itukurang lebih 30 persen perempuan yang ke rumah sakit.
Baca juga:
Dafsah mengingatkan perempuan untuk tidak menganggap sepele ketika saat memiliki keluhan pada jantung. Sebab bisa jadi temuan akhirnya, kondisi jantung sudah pada tahap kronis.
Dafsah mearuh perhatiannya khusus kepada pasien perempuan dengan keluhan jantung, sebab tak bisa dipungkiri secara epidemiologi jantungnya berbeda dengan lelaki.
"Jadi kita harus lebih hati-hati dan aware terhadap keluhan, jangan menganggap cemen keluhan yang dialami perempuan," katanya. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor

Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan

Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025

Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan

Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos

Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas

Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan

Hampir Setengah Juta Perempuan Jadi Korban Kekerasan, Puan Ajak Momentum Hari Kartini Untuk Berani Bersuara

Hari Kartini, Gubernur Jawa Timur: Perempuan Aktor Utama Ketahanan Bangsa

Hari Kartini Jadi Momentum Perempuan Tunjukkan Kelas, Berdaya dan Mematahkan Diskriminasi
