Sains

Riset Ilmuan Ungkap Mengapa Perempuan Lebih Mudah Kecanduan Rokok

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Rabu, 27 Maret 2024
Riset Ilmuan Ungkap Mengapa Perempuan Lebih Mudah Kecanduan Rokok

Meskipun jumlah perempuan perokok lebih sedikit, penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih mungkin mengalami kecanduan nikotin. (Foto: Unsplash/Mattew)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Di dunia, jumlah lelaki perokok jauh lebih tinggi daripada jumlah perempuan perokok. Data terakhir WHO (World Health Organization) pada 2020 menunjukkan, dari 22,3 persen penduduk dunia yang merokok, persentase lelaki perokok mencapai 36,7, sedangkan perempuan hanya 7,8.

Meskipun jumlah perempuan perokok lebih sedikit, penelitian menunjukkan bahwa perempuan lebih mungkin mengalami kecanduan nikotin.

Perempuan juga cenderung menjadi kecanduan lebih cepat dengan paparan nikotin yang lebih rendah.

“Penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk kecanduan nikotin dibandingkan laki-laki dan kurang berhasil dalam berhenti merokok,” kata Sally Pauss, seorang mahasiswa doktoral di Fakultas Kedokteran Universitas Kentucky di Lexington, seperti dikutip newsweek.com (25/3).

Baca juga:

Kontroversi Ji Chang-wook Merokok dalam Ruangan Merebak, Agensi Minta Maaf

Sally dan kawan-kawan bekerja untuk memahami apa yang membuat perempuan lebih rentan terhadap gangguan penggunaan nikotin demi mengurangi disparitas gender dalam mengobati kecanduan nikotin.

Salah satu perbedaan yang jelas antara lelaki dan perempuan adalah produksi estrogen. Oleh karena itu, para peneliti menelusuri perpustakaan besar gen yang diketahui diaktifkan oleh hormon ini, khususnya yang diekspresikan di otak kita.

Hanya satu kelas kandidat gen yang sesuai dengan kriteria ini: gen yang mengkode sekelompok protein yang disebut olfactomedins, yang memainkan beragam peran dalam perkembangan awal dan perkembangan fungsional sistem saraf.

Para peneliti meneliti sel rahim manusia dan tikus untuk lebih memahami interaksi antara olfactomedins, estrogen, dan nikotin.

Baca juga:

Tiga Langkah Sederhana Berhenti Merokok

Melalui eksperimen mereka, temuan menarik muncul. Estrogen mengaktifkan olfactomedins, yang pada gilirannya ditekan dengan adanya nikotin di area otak yang terlibat dalam penghargaan dan kecanduan.

Dengan kata lain, perantara penciuman ini dapat mendorong individu mencari nikotin untuk memenuhi sirkuit penghargaan ini.

“Jika kita dapat memastikan bahwa estrogen mendorong pencarian dan konsumsi nikotin melalui olfactomedins, kita dapat merancang obat yang mungkin menghalangi efek tersebut dengan menargetkan jalur yang berubah,” kata Pauss.

Obat-obatan ini diharapkan akan memudahkan perempuan untuk berhenti dari nikotin. (dru)

Baca juga:

Peneliti IPB Sebut Tembakau Alternatif Jadi Pilihan Kurangi Merokok

#Sains #Rokok
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas
Gibran menegaskan dalam perumusan sebuah kebijakan itu ada yang namanya skala prioritas dan fisikal.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 24 Agustus 2025
Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas
Indonesia
Penelitian Klaim Rokok Elektrik Jadi Jawaban Ampuh Berhenti Merokok, Tingkat Keberhasilan Hampir Tiga Kali Lipat dari Terapi NRT
Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo), Paido Siahaan, menekankan bahwa temuan ini konsisten dengan penelitian lain
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Penelitian Klaim Rokok Elektrik Jadi Jawaban Ampuh Berhenti Merokok, Tingkat Keberhasilan Hampir Tiga Kali Lipat dari Terapi NRT
Indonesia
Dinilai Menguntungkan dari Sisi Bisnis, Legislator PKB Usulkan KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok
Anggota Komisi VI DPR RI sebut usulan tersebut merupakan aspirasi dari masyarakat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 20 Agustus 2025
Dinilai Menguntungkan dari Sisi Bisnis, Legislator PKB Usulkan KAI Sediakan Gerbong Khusus Merokok
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Indonesia
Berani Merokok di Kereta? Siap-Siap Tiket Hangus dan Diusir Stasiun Terdekat!
KAI Daop 1 Jakarta mencatat 13 insiden penumpang merokok di dalam kereta
Angga Yudha Pratama - Selasa, 29 Juli 2025
Berani Merokok di Kereta? Siap-Siap Tiket Hangus dan Diusir Stasiun Terdekat!
Indonesia
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Menurut Prof. Allen, asap tembakau mengandung berbagai karsinogen berbahaya, seperti arsenik, benzena, kadmium, asetaldehida, formaldehida, hidrazin, timbal, dan nikel
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Stop! Bahaya Asap Rokok di Baju Mengancam Nyawa Bayi, Begini Cara Menyelamatkannya
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Indonesia
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Jumlah kenaikan perokok sebanyak 5 juta orang itu, bahkan sudah sama atau melebihi jumlah penduduk negara-negara kecil
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 17 Juli 2025
Jumlah Perokok Naik 5 Juta Orang, Termasuk Perokok Usia 15 Tahun
Bagikan