Peneliti IPB Sebut Tembakau Alternatif Jadi Pilihan Kurangi Merokok

Soffi AmiraSoffi Amira - Rabu, 21 Februari 2024
Peneliti IPB Sebut Tembakau Alternatif Jadi Pilihan Kurangi Merokok

Tembaku alternatif jadi pilihan untuk mengurangi rokok. Foto: Unsplash/E-Liquids UK

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Peneliti Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB), Mohammad Khotib menjelaskan, produk tembakau alternatif bisa menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang selama ini kesulitan berhenti merokok.

Menurut Khotib, pemanfaatan tembakau alternatif membuat potensi risiko kesehatan dapat berkurang dibandingkan dengan meneruskan kebiasaan merokok.

"Menghalangi orang untuk tidak merokok akan berat sekali, sehingga salah satu cara yang bisa digunakan adalah memanfaatkan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko. Hal ini bisa digunakan untuk mengurangi risiko kesehatan yang ditimbulkan,” kata Khotib, Senin (19/2) lalu.

Baca juga:

Pilihan Rokok Elektrik Ringkas dan Elegan

Produk alternatif memiliki risiko lebih rendah dibanding rokok
Produk alternatif memiliki risiko lebih rendah dibanding rokok. Foto: Unsplash/Vaporesso

Khotib mengatakan, tembakau alternatif berupa rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, juga sering dianggap sama berbahayanya dengan rokok karena mengandung nikotin. Padahal, produk alternatif tersebut punya profil risiko lebih rendah ketimbang rokok.

Akademisi Kesehatan Masyarakat di Universitas Auckland, Selandia Baru, Marewa Glover mengungkapkan, informasi yang keliru terhadap nikotin menjadi penghalang utama bagi perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau alternatif, di mana memiliki risiko lebih rendah ketimbang rokok.

“Pemahaman keliru tentang nikotin telah membuat sebagian perokok dewasa enggan menggunakan produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin,” kata Marewa.

Organisasi penelitian kanker independen dari Inggris, Cancer Research UK menyebutkan, bahwa nikotin bukan pemicu utama atas penyakit yang berkaitan dengan merokok serta bukan penyebab utama kanker, tetapi TAR.

Baca juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Perokok Wajib Rutin Minum Soda Susu Sebulan Sekali

Nikotin bukan pemicu utama dari penyakit yang berkaitan dengan merokok
Nikotin bukan pemicu utama dari penyakit yang berkaitan dengan merokok. Foto: Unsplash/VapeClubMY

Hal tersebut diperkuat oleh data National Cancer Institute Amerika Serikat yang mengungkapkan, bahwa TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik pemicu kanker.

Berdasarkan sekitar 7.000-an bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, sebanyak 2.000-an di antaranya terdapat pada TAR. Maka, zat kimia berbahaya yang menyebabkan penyakit berbahaya terkait kebiasaan merokok adalah TAR akibat pembakaran, bukan nikotin.

“Perokok dewasa perlu diberikan edukasi dalam penerapan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko (daripada rokok) untuk beralih dari kebiasaannya. Dengan demikian, hal ini dapat mempercepat penurunan penyakit yang berhubungan dengan merokok,” kata Marewa.

Sementara itu, Koordinator Corporación Acción Técnica Social Kolombia, Maria Alejandra Medina menjelaskan, produk tembakau alternatif berpotensi menjadi solusi untuk menekan penyakit yang berkaitan dengan merokok.

Ia menuturkan, bahwa sebagian produk alternatif tersebut memanfaatkan sistem pemanasan, sehingga risikonya lebih rendah dibandingkan proses pembakaran pada rokok.

“Pendekatan pengendalian tembakau yang menerapkan pengurangan risiko tembakau seperti produk tembakau alternatif dapat dioptimalkan pemerintah dalam mengurangi prevalensi merokok,” kata Maria. (*)

Baca juga:

Tiga Langkah Sederhana Berhenti Merokok

#Kesehatan #Cukai Tembakau #Nikotin #Rokok
Bagikan
Ditulis Oleh

Soffi Amira

Berita Terkait

Indonesia
Bagi-Bagi Nasi Bungkus Tolak Raperda Rokok, Simbol Perjuangan Warteg di Jakarta
Aksi bagi-bagi nasi bungkus yang dilakukan pedagang warteg ini bukan sekadar penolakan, tetapi juga simbol perjuangan pedagang kecil.
Wisnu Cipto - Kamis, 04 Desember 2025
Bagi-Bagi Nasi Bungkus Tolak Raperda Rokok, Simbol Perjuangan Warteg di Jakarta
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
DPRD DKI Jakarta menghapus aturan larangan penjualan rokok di dekat sekolah. Jadi, pasal ini tak masuk dalam Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Soffi Amira - Jumat, 21 November 2025
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Indonesia
Omzet Pedagang Kecil Terancam Ambruk Gara-Gara Larangan Jual Rokok, INDEF Sebut Potensi Pengangguran Terselubung Mengintai
Ekonom INDEF M Rizal Taufikurahman kritik keras Raperda KTR DKI Jakarta, menilai larangan penjualan rokok mengancam pedagang kecil dan stabilitas ekonomi rakyat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
Omzet Pedagang Kecil Terancam Ambruk Gara-Gara Larangan Jual Rokok, INDEF Sebut Potensi Pengangguran Terselubung Mengintai
Bagikan