Peneliti IPB Sebut Tembakau Alternatif Jadi Pilihan Kurangi Merokok


Tembaku alternatif jadi pilihan untuk mengurangi rokok. Foto: Unsplash/E-Liquids UK
MerahPutih.com - Peneliti Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB), Mohammad Khotib menjelaskan, produk tembakau alternatif bisa menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang selama ini kesulitan berhenti merokok.
Menurut Khotib, pemanfaatan tembakau alternatif membuat potensi risiko kesehatan dapat berkurang dibandingkan dengan meneruskan kebiasaan merokok.
"Menghalangi orang untuk tidak merokok akan berat sekali, sehingga salah satu cara yang bisa digunakan adalah memanfaatkan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko. Hal ini bisa digunakan untuk mengurangi risiko kesehatan yang ditimbulkan,” kata Khotib, Senin (19/2) lalu.
Baca juga:
Khotib mengatakan, tembakau alternatif berupa rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, juga sering dianggap sama berbahayanya dengan rokok karena mengandung nikotin. Padahal, produk alternatif tersebut punya profil risiko lebih rendah ketimbang rokok.
Akademisi Kesehatan Masyarakat di Universitas Auckland, Selandia Baru, Marewa Glover mengungkapkan, informasi yang keliru terhadap nikotin menjadi penghalang utama bagi perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau alternatif, di mana memiliki risiko lebih rendah ketimbang rokok.
“Pemahaman keliru tentang nikotin telah membuat sebagian perokok dewasa enggan menggunakan produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin,” kata Marewa.
Organisasi penelitian kanker independen dari Inggris, Cancer Research UK menyebutkan, bahwa nikotin bukan pemicu utama atas penyakit yang berkaitan dengan merokok serta bukan penyebab utama kanker, tetapi TAR.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Perokok Wajib Rutin Minum Soda Susu Sebulan Sekali
Hal tersebut diperkuat oleh data National Cancer Institute Amerika Serikat yang mengungkapkan, bahwa TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik pemicu kanker.
Berdasarkan sekitar 7.000-an bahan kimia yang ada di dalam asap rokok, sebanyak 2.000-an di antaranya terdapat pada TAR. Maka, zat kimia berbahaya yang menyebabkan penyakit berbahaya terkait kebiasaan merokok adalah TAR akibat pembakaran, bukan nikotin.
“Perokok dewasa perlu diberikan edukasi dalam penerapan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko (daripada rokok) untuk beralih dari kebiasaannya. Dengan demikian, hal ini dapat mempercepat penurunan penyakit yang berhubungan dengan merokok,” kata Marewa.
Sementara itu, Koordinator Corporación Acción Técnica Social Kolombia, Maria Alejandra Medina menjelaskan, produk tembakau alternatif berpotensi menjadi solusi untuk menekan penyakit yang berkaitan dengan merokok.
Ia menuturkan, bahwa sebagian produk alternatif tersebut memanfaatkan sistem pemanasan, sehingga risikonya lebih rendah dibandingkan proses pembakaran pada rokok.
“Pendekatan pengendalian tembakau yang menerapkan pengurangan risiko tembakau seperti produk tembakau alternatif dapat dioptimalkan pemerintah dalam mengurangi prevalensi merokok,” kata Maria. (*)
Baca juga:
Bagikan
Soffi Amira
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Anggota DPR Usul Gerbong Kereta Khusus Merokok, Wapres Gibran: Belum Masuk Skala Prioritas

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
