Ribka Tjiptaning Tuding Dua Orang ini Bisniskan Uang Rakyat lewat BPJS

Eddy FloEddy Flo - Senin, 06 Juli 2015
Ribka Tjiptaning Tuding Dua Orang ini Bisniskan Uang Rakyat lewat BPJS

Anggota Komisi IX DPR, Ribka Tjiptanig menduga ada yang ingin jatuhkan Jokowi melalui BPJS (Foto: Twitter @dr_tjiptaning)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ribka Tjiptaning meminta kepada BPJS untuk tidak berbisnis menggunakan uang keringat Buruh. Hal tersebut dia tegaskan saat mendengar pemaparan yang dilakukan oleh Dirut BPJS Elvyn G Masassya terkait implikasi-implikasi yang akan terjadi saat Revisi PP 46/2015.

"Kita dikuliahi lah nanti saham ini, deposito, enggak ada urusan. Yang penting itukan uang rakyat. Negara tidak boleh berbisnis. Buruh suka enggak gajinya dipotong-potong? Inikan hak dia untuk mengambil. Lalu kenapa dipersulit? Komisi IX jangan mau diseret-seret terbawa pola pikir ekonomi, yang kita perjuangkan saat ini adalah haknya buruh, hak rakyat," tegasnya dengan nada menggebu-gebu, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, (6/7).

Dia bahkan menuding atas di keluarkannya PP 46/2015 ini sengaja dilakukan instansi terkait guna menjelek-jelekan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). Terlebih, ini dilakukan secara mendadak dan bertepatan dengan edisi Ramadan dimana setiap masyarakat memiliki kebutuhan yang tidak sedikit.

"Jangan-jangan ini menteri dan direktur sengaja membuat nama Jokowi jatuh, buruh bergejolak sehingga membuat pemerintahan Jokowi menjadi jelek ?" Tegasnya dengan nada menyindir.

Dia mengatakan, sesuai dengan paparan yang dikatakan oleh Pak Elvyn bahwa BPJS dapat mencairkan dana anggota kepesertaan jika anggota kepesertaan mengalami cacat total, meninggal dunia, atau meninggalkan Indonesia selama-lamanya.

"Terus kalau mau ambil semua harus cacat dulu baru diberikam semuanya? Harus kecelakaan terus mati semuanya? Apa harus begitu ?" Katanya.

Dia meminta kepada para pengambil kebijakan untuk melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam setiap mengambil kebijakan. Terlebih jika kebijakan tersebut membawa dampak yang sangat signifikan.(rfd)

 

Baca Juga:

Dampak Revisi PP Nomor 46 Tahun 2015 Menurut Dirut BPJS

Buruh Apresiasi Langkah Jokowi Segera Panggil Menaker dan Dirut BPJS

Presiden Minta Aturan Klaim JHT BPJS Direvisi

Bukan Menguntungkan, Kebijakan Baru BPJS Malah Rugikan Rakyat

 

 

 

#Hanif Dhakiri #Elvyn G. Masassya #BPJS #Komisi IX DPR #Ribka Tjiptaning
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pengawasan Dinilai Longgar, DPR Kritik BGN soal Insiden Mobil MBG Tabrak Belasan Siswa
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Yahya Zaini mengatakan, bahwa pengawasan SOP MBG masih rendah. Hal itu setelah mobil MBG menabrak belasan siswa.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Pengawasan Dinilai Longgar, DPR Kritik BGN soal Insiden Mobil MBG Tabrak Belasan Siswa
Indonesia
Kondisi Pengungsi Memburuk, DPR Minta Kemenkes Kirim Tenaga Kesehatan Tambahan ke Sumatra
Anggota Komisi IX DPR meminta Kemenkes segera mengirimkan nakes tambahan, obat-obatan, dan peralatan medis untuk mengatasi lonjakan penyakit di posko pengungsian.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 05 Desember 2025
Kondisi Pengungsi Memburuk, DPR Minta Kemenkes Kirim Tenaga Kesehatan Tambahan ke Sumatra
Indonesia
Mutu Rumah Sakit Daerah Jadi Kunci Sukses Rujukan JKN Berbasis Kompetensi 2026
Pemerintah harus bantu rumah sakit daerah meningkatkan kompetensi
Angga Yudha Pratama - Senin, 24 November 2025
Mutu Rumah Sakit Daerah Jadi Kunci Sukses Rujukan JKN Berbasis Kompetensi 2026
Indonesia
DPR Dukung Menkes Hapus Rujukan Berjenjang BPJS, Sistem Lama Disebut Merepotkan dan Memberatkan Keuangan
Jika sebelumnya rujukan wajib mengikuti jenjang kelas rumah sakit, ke depan pasien akan langsung diarahkan ke rumah sakit
Angga Yudha Pratama - Jumat, 14 November 2025
DPR Dukung Menkes Hapus Rujukan Berjenjang BPJS, Sistem Lama Disebut Merepotkan dan Memberatkan Keuangan
Indonesia
Menkes akan Pangkas Layanan Berjenjang JKN BPJS, Pasien Bisa Langsung ke RS Sesuai Kompetensi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan hapus sistem rujukan berjenjang BPJS. Pasien JKN akan langsung dirujuk sesuai kompetensi demi efisiensi dan percepatan layanan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 November 2025
Menkes akan Pangkas Layanan Berjenjang JKN BPJS, Pasien Bisa Langsung ke RS Sesuai Kompetensi
Indonesia
Legislator Tegaskan Pers Adalah Pewarta Pejuang SJSN, Wajib Dilindungi BPJS dari Bahaya Data Fiktif dan Kerugian Negara
51,5 juta peserta fiktif BPJS Kesehatan yang merugikan negara hingga Rp126 triliun per tahun
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Legislator Tegaskan Pers Adalah Pewarta Pejuang SJSN, Wajib Dilindungi BPJS dari Bahaya Data Fiktif dan Kerugian Negara
Indonesia
Komisi IX DPR Dukung Perluasan Program MBG untuk Lansia dan Disabilitas, Ingatkan Pemerintah Benahi Tata Kelola
Anggota DPR Arzeti Bilbina mendukung perluasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk lansia dan penyandang disabilitas.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Komisi IX DPR Dukung Perluasan Program MBG untuk Lansia dan Disabilitas, Ingatkan Pemerintah Benahi Tata Kelola
Indonesia
Cak Imin Tegaskan Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan, Tapi yang Mampu Wajib Bayar
Menko PM Cak Imin mengumumkan Program Penghapusan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan untuk 23 juta peserta BPU mulai akhir 2025
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Tegaskan Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan, Tapi yang Mampu Wajib Bayar
Indonesia
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning, menolak usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto. Ia menilai, bahwa Soeharto merupakan sosok pelanggar HAM.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Indonesia
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP menyerahkan kasus dugaan korupsi proyek Whoosh kepada KPK. Hal itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP, Ribka Tjiptaning.
Soffi Amira - Selasa, 28 Oktober 2025
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
Bagikan