Resolusi Kurus di 2023, Mulai Kurangi Lemak di Perut


Diiringi dengan rutin berolahraga. (Foto: Unsplash/Jonathan Borba)
TAHUN 2023 ini, mungkin kamu punya resolusi untuk diet atau mengurangi kadar lemak di perut. Pasalnya, lemak pada perut tidak hanya mengganggu penampilan, tapi juga memiliki efek yang berbahaya bagi kesehatan secara menyeluruh.
Salah satu jenis lemak perut yang disebut sebagai lemak visceral merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tippet dua, penyakit jantung, dan kondisi lainnya. Banyak organisasi kesehatan menggunakan indeks massa tubuh (BMI) untuk mengklasifikasikan berat badan dan memprediksi risiko penyakit metabolik.
Mengutip laman Healthline, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi kelebihan lemak perut berdasarkan studi ilmiah para ahli.
Baca juga:
Konsumsi banyak serat larut

Serat larut menyerap air dan membentuk gel yang membantu memperlambat makanan saat melewati sistem pencernaan. Studi menunjukkan bahwa jenis serat ini meningkatkan penurunan berat badan dengan membantumu merasa kenyang, sehingga secara alami akan makan lebih sedikit. Ini juga dapat menurunkan jumlah kalori yang diserap tubuh dari makanan.
Sebuah studi observasional di lebih dari 1.100 orang dewasa menemukan bahwa untuk setiap peningkatan 10 gram asupan serat larut, penambahan lemak perut menurun 3,7 persen selama periode lima tahun. Sumber serat larut yang sangat baik meliputi biji rami, mi shirataki, kubis Brussel, alpulat, dan beri hitam.
Lemak trans
Lemak trans dibuat dengan memompa hidrogen menjadi lemak tak jenuh, seperti minyak kedelai. Lemak ini ditemukan di beberapa margarin serta bahan lain yang biasa ditambahkan ke makanan kemasan. Lemak ini dikaitkan dengan peradangan, penyakit jantung, resistensi insulin, dan penambahan lemak perut dalam penelitian observasional dan pada hewan.
Untuk membantu mengurangi lemak perut dan melindungi kesehatan, baca label bahan dengan hati-hati dan jauhi produk yang mengandung lemak trans. Dalam label kemasan sering terdaftar sebagai lemak terhidrogenasi parsial.
Protein tinggi
Protein adalah nutrisi yang sangat penting untuk mengontrol berat badan. Asupan protein yang tinggi meningkatkan pelepasan hormon kenyang, yang menurunkan nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang. Protein juga meningkatkan tingkat metabolisme dan membantumu mempertahankan massa otot selama penurunan berat badan.
Pastikan untuk memasukkan sumber protein yang baik, seperti dada ayam, ikan salmon, telur, susu, protein whey, dan kacang-kacangan.
Baca juga:
Kurangi yang manis
Gula mengandung fruktosa, yang dikaitkan dengan beberapa penyakit kronis jika dikonsumsi secara berlebihan. Ini termasuk penyakit jantung, diabetes tipe dua, obesitas, dan penyakit hati berlemak.
Penting untuk disadari bahwa kelebihan gula rafinasi dapat menyebabkan penambahan lemak perut. Bahkan gula yang lebih sehat, seperti madu asli, harus digunakan dengan hemat.
Latihan aerobik (kardio)

Kardio adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan dan membakar kalori. Studi menunjukkan bahwa ini adalah salah satu bentuk latihan paling efektif untuk mengurangi lemak perut. Namun, hasilnya beragam, apakah latihan intensitas sedang atau tinggi lebih bermanfaat. Bagaimana pun frekuensi dan durasi program latihanmu lebih penting daripada intensitasnya. (and)
Baca juga:
Jus Pembakar Lemak untuk Perut Buncit, Salah Satunya Jus Pare
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
