Kesehatan

Resistensi Antibiotik, Efek Samping Kebiasaan Minum Obat Tanpa Resep

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 11 Juni 2021
Resistensi Antibiotik, Efek Samping Kebiasaan Minum Obat Tanpa Resep

Kebiasaan minum obat setiap sakit tidak baik. (Sumber: Pexels/ Michelle Leman)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KALAU sakit itu berobat. Frasa tersebut nampaknya benar-benar diamini masyarakat Indonesia. Ketika tubuhnya sedang tidak enak badan, seseorang cenderung memilih untuk membeli obat di apotek alih-alih memperbaiki pola hidup, istirahat atau ke dokter. Namun ternyata, kebiasaan tersebut bisa menjadi bumerang.

“Dari sisi masyarakat, masih terdapat persepsi bahwa setiap penyakit harus menggunakan obat atau antibiotik, padahal banyak penyakit infeksi khususnya yang disebakan oleh virus sebenarnya bersifat self-limiting disease, sehingga lebih banyak memerlukan istirahat dan nutrisi yang baik," saran Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD, K-PTI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi RSUD Dr. Soetomo.

Baca juga:

Terobsesi Makanan Sehat? Bisa Jadi Penderita Orthorexia Nervosa

Dokter Erwin juga mengungkapkan banyak pasien berusaha mengobati penyakitnya sendiri. Bahkan, mereka membeli obat termasuk antibiotik di apotek dan setelah penyakitnya memburuk, baru berkonsultasi ke dokter atau layanan kesehatan. "Hal ini yang sering menyebabkan kuman menjadi resisten dan menimbulkan beban biaya menjadi lebih besar," ujarnya.

Penyalahgunaan antibiotik berbahaya. (Sumber: karolina Grabowska)

Dirinya mengimbau masyarakat perlu menggunakan antibiotik secara bijak, rasional, dan tuntas. Dengan begitu, angka kesembuhan meningkat serta mengurangi lama rawat inap, angka kesakitan dan kematian, pembiayaan, penularan kepada orang lain, dan mencegah resistensi.

“Selain meningkatkan peran semua pihak, termasuk pemerintah (dalam hal ini lintas kementerian) serta swasta untuk mendukung program pengendalian resistensi antibiotik, peningkatan implementasi program di semua fasilitas kesehatan juga penting," terangnya.

Baca juga:

Jurus Bumil Antiinsomnia

Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan rekomendasi dokter (overuse & misuse) merupakan salah satu penyumbang terbesar angka AMR (resistensi antimikroba) di dunia kesehatan. Berdasarkan data WHO, penggunaan antibiotik meningkat 91 persen secara global dan meningkat 165 persen di negara-negara berkembang pada periode 2000–2015. Itu menjadikan AMR salah satu dari sepuluh ancaman kesehatan global yang paling berbahaya di dunia.

Dampak minum obat terlalu sering tanpa resep menyebabkan AMR. (Sumber: Pexels/ Mart Production)

Meskipun situasi AMR di masing-masing kawasan berbeda, tetapi Asia merupakan kawasan yang memiliki prevalensi AMR yang tinggi. Sehingga, dalam KTT Menteri Luar Negeri ASEAN plus Tiga ke-21 di Vietnam beberapa waktu lalu, disepakati perlunya upaya bersama mengatasi AMR. "Budaya menggunakan antibiotik yang bijak perlu ditunjang sistem promosi dan edukasi yang berkelanjutan," ujarnya.

Selain itu, dirinya juga menyarankan jumlah tenaga ahli mikrobiologi atau patologi klinik perlu ditambah dan didistribusi secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Kelengkapan alat-alat mikrobiologi dan standarisasi nasional serta keteraturan melakukan update pola resistensi kuman sangat diperlukan. "Revisi tata laksana penggunaan antibiotik juga perlu dilakukan secara berkala,” tutupnya. (avia)

Baca juga:

Obat Mabuk, Andalan untuk Pelesiran di Negeri Aing

#Kesehatan #Obat
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Pasar Pramuka Tetap Ramai Jelang Revitalisasi Total di Tahun 2026
Pedagang mendukung penuh, hanya 5% kios yang belum lunas
Angga Yudha Pratama - Jumat, 28 November 2025
Pasar Pramuka Tetap Ramai Jelang Revitalisasi Total di Tahun 2026
Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Indonesia
Kericuhan di Pasar Pramuka Hari Ini Saat Kios-kios Obat Ditutup Paksa Perumda, Pedagang Bingung Sampai Ada yang Menangis
Perumda Pasar Jaya membantah kenaikan harga sewa, klaim tarif sudah dikaji dan di bawah nilai pasar.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 13 November 2025
Kericuhan di Pasar Pramuka Hari Ini Saat Kios-kios Obat Ditutup Paksa Perumda, Pedagang Bingung Sampai Ada yang Menangis
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Bagikan