Rencana Presiden Dipilih MPR, Ingat Kasus Pemakzulan Gus Dur!

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Jumat, 29 November 2019
Rencana Presiden Dipilih MPR, Ingat Kasus Pemakzulan Gus Dur!

Pengamat Politik Wempy Hadir (MP/Kanu)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Pengamat politik Wempy Hadir menilai wacana pemilihan Presiden bakal dipilih MPR bertujuan untuk menyingkirkan peran rakyat dalam memilih pemimpinnya sendiri. Mekanisme pemilihan presiden melalui MPR merupakan wacana usang dan penuh kepentingan politik.

"Hal ini kita bisa lihat bagaimana elit mencoba mengeliminasi keterlibatan warga yang memilih presiden yang disukai,” kata Wempy dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (29/11).

Baca Juga:

Tommy Soeharto Ingin Presiden Kembali Dipilih MPR, Begini Tanggapan Para Politisi

Wempy juga mengingatkan siapapun itu, baik organisasi keagamaan dan masyarakat sipil mesti lebih jeli agar tidak terjebak dengan kepentingan sempit elit politik. Saat itu, presiden kelima Abdurahman Wahid pernah dipilih oleh DPR dan dijatuhkan juga oleh DPR.

“Bangsa ini sudah pernah jatuh pada kepentingan elit, di mana Abdurahman Wahid (Gus Dur) diturunkan dari kursi presiden. Padahal Gus Dur merupakan presiden yang sangat dicintai oleh rakyat Indonesia,” tutur Direktur Indo Polling Network ini.

Wempy mengatakan bahwa Indonesia memiliki pengalaman yang sangat buruk. Di mana ada seorang Presiden yang dianggap tidak baik oleh elite langsung diturunkan dari jabatannya. Kondisi ini jelas membuat posisi Presiden seperti sandraan politik yang hanya bisa memilih antara diintervensi atau diimpeachment.

“Kita pernah punya presiden yang dipilih oleh MPR. Namun kemudian di-impeach karena kepentingan politik,” ujarnya.

Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aql Sirajd dalam pertemuan di Kantor PBNU
Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirajd di Kantor PBNU, Jakarta (Foto: antaranews)

Selain itu, Wempy juga memandang bahwa wacana yang digarap oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo dan kawan-kawannya itu adalah wujud bagaimana demokrasi di Indonesia tengah mengalami kemunduran.

“Saya melihat bahwa wacana pemilihan presiden melalui MPR merupakan sebuah kemunduran demokrasi. Padahal bangsa ini bersusuah payah untuk memperjuangkan demokrasi bahkan banyak nyawa yang hilang,” tegasnya

Oleh karena itu, Wempy sekali lagi menyatakan bahwa mekanisme pemilihan Presiden oleh MPR yang saat ini tengah diupayakan oleh MPR yang dipimpin oleh Bambang Soesatyo tersebut hanyalah untuk mengakomodir kepentingan MPR semata, bukan kepentingan rakyat.

“Pemilihan presiden melalui MPR sangat rentan dengan kepentingan MPR. Presiden yang terpilih tidak bisa menjalankan tugasnya secara bebas karena adanya intervensi yang bisa dilakukan oleh MPR. Akhirnya kepentingan rakyat diabaikan,” imbuhnya.

Baca Juga:

Akbar Tanjung: MPR Jadi Lembaga Tertinggi, Presiden Tak Bisa Dipilih Secara Langsung

Maka dari itu, ia pun berharap agar MPR lebih peka kupingnya dengan kritik dari rakyat serta lebih mementingkan kepentingan rakyat dibandingkan hanya mengakomodir kepentingan elite semata. “Saya berharap MPR mesti mempertertimbangkan suara rakyat bukan suara partai dan elit semata,” pungkasnya.

Ditambah pemilihan Presiden oleh rakyat sejatinya adalah amanat dari konstitusi. “Pemilihan presiden melalui MPR hanya untuk mengakomodir kepentingan elit semata. Padahal undang-undang dasar sudah mengamanatkan bahwa rakyat mempunyai kedaulatan untuk memilih pemimpinnya,” tambahnya. (*)

#MPR RI #Pengamat Politik
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Eddy Soeparno Tegaskan Presiden Prabowo tidak Dikendalikan Jokowi
Setiap presiden yang telah dilantik memiliki kewenangan penuh sebagaimana diatur dalam konstitusi untuk menjalankan pemerintahan.
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
Eddy Soeparno Tegaskan Presiden Prabowo tidak Dikendalikan Jokowi
Indonesia
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Pemerintah harus membayar utang Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun. Pengamat pun mengatakan, bahwa ini bisa menjadi bom waktu.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
Pemerintah Harus Bayar Utang Whoosh Rp 1,2 Triliun per Tahun, Pengamat Sebut Bisa Jadi Bom Waktu
Indonesia
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Presiden RI, Prabowo Subianto, ikut turun tangan saat memusnahkan barang bukti narkoba di Mabes Polri, Rabu (29/10).
Soffi Amira - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba, Pengamat: Bandar Mulai Ketar-ketir
Indonesia
Presiden RI ke-2 Soeharto Diusulkan Dapat Gelar Pahlwan, MPR: Harusnya Tidak Lagi Menimbulkan Problem
Muzani menyerahkan sepenuhnya pemberian gelar pahlawan itu kepada Presiden Prabowo Subianto, termasuk tokoh-tokoh lainnya yang akan diberi gelar pahlawan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 24 Oktober 2025
Presiden RI ke-2 Soeharto Diusulkan Dapat Gelar Pahlwan, MPR: Harusnya Tidak Lagi Menimbulkan Problem
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Berita Foto
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisal Nurofiq (dari kiri) bersama dengan Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional & Kerjasama Multilateral Mari Elka Pangestu dan Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno saat acara Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 21 Oktober 2025
Forum Indonesia Climate Change Forum (ICCF) 2025 Bahas RUU Pengelolaan Perubahan Iklim
Indonesia
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Ray mencontohkan kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut
Berita Foto
Badan Pengkajian Kupas Fungsi Kebangsaan MPR RI Melalui Jati Diri Bangsa
Anggota Badan Pengkajian MPR Fraksi Golkar Firman Soebagyo (kiri), Anggota Badan Pengkajian MPR dari Unsur DPD Fadel Muhammad (kanan) dalam Diskusi Konstitusi dan Demokrasi Indonesia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/10/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 15 Oktober 2025
Badan Pengkajian Kupas Fungsi Kebangsaan MPR RI Melalui Jati Diri Bangsa
Indonesia
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
Gedung tersebut memiliki nilai historis tinggi sehingga perlu dilakukan perbaikan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Ketua MPR dan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tinjau Renovasi Mess MPR yang Dibakar Massa, Salah Satu Bangunan Heritage Bandung
Indonesia
MPR Desak Audit Ponpes Al Khoziny Sebelum Dibangun Ulang Pakai APBN
Pentingnya akuntabilitas publik dalam penggunaan dana APBN negara, terutama untuk proyek pembangunan
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
MPR Desak Audit Ponpes Al Khoziny Sebelum Dibangun Ulang Pakai APBN
Bagikan