Pilkada Langsung Jadi Sarang 'Money Politic', Wakil Ketua MPR Tawarkan Solusi Sila Keempat
Ilustrasi TPS. (Foto: MP)
Merahputih.com - Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, melontarkan wacana untuk mengkaji ulang sistem pemilihan kepala daerah (pilkada) di Indonesia.
Ia menyatakan bahwa gagasan pilkada tidak langsung atau melalui perwakilan DPRD sebenarnya memiliki landasan kuat dalam nilai-nilai luhur bangsa, terutama sila keempat Pancasila yang mengedepankan musyawarah.
“Semangat sila keempat Pancasila, yaitu musyawarah untuk mufakat. Ini adalah asas demokrasi Indonesia yang dirumuskan dan dibangun oleh para founding fathers kita," kata Eddy, Selasa (23/12).
Baca juga:
Ancaman Politik Uang di Segala Lini
Eddy menyoroti fenomena memprihatinkan dalam potret demokrasi saat ini, yakni masifnya praktik politik uang. Menurutnya, hampir tidak ada tingkatan pemilihan mulai dari tingkat desa, kabupaten/kota, provinsi, hingga nasional yang benar-benar bersih dari transaksi ilegal.
Ia menegaskan bahwa tanpa penegakan hukum yang berani dan pendidikan politik yang konsisten, perubahan sistem teknis apapun tidak akan mampu mencabut akar persoalan korupsi demokrasi.
Eddy juga memperingatkan dampak jangka panjang bagi kualitas kepemimpinan. Pejabat yang meraih kursi melalui kekuatan dana cenderung merasa kewajibannya kepada rakyat telah selesai di saat transaksi suara terjadi, sehingga mengabaikan amanah dalam kebijakan publik nantinya.
“Pejabat yang terpilih melalui politik uang cenderung tidak menjalankan amanah rakyat, karena merasa sudah menunaikan kewajibannya saat proses transaksi politik itu terjadi,” kata dia.
Baca juga:
Temuan Awal Duit Korupsi Bupati Lampung Tengah Rp 5 Miliar, Diduga Buat Bayar Utang Pilkada
Membangun Representasi Rakyat yang Berkualitas
Meski terbuka dengan berbagai opsi perbaikan sistem, Eddy menekankan bahwa fokus utama bukanlah sekadar perdebatan mekanisme teknis.
Tujuan besar yang harus dicapai adalah memastikan hasil pemilu benar-benar mencerminkan keinginan murni masyarakat dan menghasilkan kualitas demokrasi Pancasila yang lebih kokoh serta bermartabat.
“Kita harus kembali melihat semangat sila keempat Pancasila dan bagaimana demokrasi kita diperkuat kualitasnya. Pada akhirnya, yang paling penting adalah memastikan hasil pemilu benar-benar mencerminkan kehendak rakyat,” katanya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pilkada Langsung Jadi Sarang 'Money Politic', Wakil Ketua MPR Tawarkan Solusi Sila Keempat
Usulan DPRD Pilih Kepala Daerah Disinyalir Sudah Jadi Kesepakatan Parpol dan Pemerintah
Mendagri: Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPR Tidak Langgar UUD
OTT Bupati Lampung Tengah, Mendagri: Kepala Daerah Hasil Pilkada Ternyata Tidak Otomatis Baik
Ketua MPR Curiga Pembalakan Liar Jadi Biang Kerok Bencana di Sumatra, Desak Pengawasan Hutan Diperketat
Banjir dan Longsor di Sumatra, Wakil Ketua MPR RI: Alarm Krisis Lingkungan Indonesia
Sekjen Liga Muslim Puji Keberhasilan Indonesia Jaga Toleransi dalam Keberagaman
MPR Rampungkan Draf Pokok-Pokok Haluan Negara, Segera Dibahas Dengan Presiden
Eddy Soeparno Tegaskan Presiden Prabowo tidak Dikendalikan Jokowi
Presiden RI ke-2 Soeharto Diusulkan Dapat Gelar Pahlwan, MPR: Harusnya Tidak Lagi Menimbulkan Problem