Hari AIDS

Relawan Yayasan AIDS Indonesia, Sempat Ditentang Orang Tua Hingga Gencar Tebar Kebaikan

P Suryo RP Suryo R - Senin, 02 Desember 2019
Relawan Yayasan AIDS Indonesia, Sempat Ditentang Orang Tua Hingga Gencar Tebar Kebaikan

Seorang relawan memiliki jiwa welas asih. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

JADI relawan harus punya niat kuat dan tekad dari hati. Karena jika hati berkata lain tentu apa yang kita lakukan tak akan maksimal. Mungkin yang terlintas dipikiran seseorang, menjadi relawan itu; 'ngapain sih' 'ribet' 'bukan urusan kita juga' atau 'keluarga juga'.

Padahal menjadi relawan merupakan sebuah tindakan yang mulia, karena bermanfaat bagi banyak orang. Termasuk menjadi relawan di Yayasan AIDS Indonesia (YAI). Salah satunya yakni Mega Mutia Sari, seorang mahasiswi Universitas Negeri Jakarta, yang telah sekitar dua tahun menjadi seorang relawan di YAI.

Baca Juga:

Edukasi Seks Kurang, Angka HIV/AIDS di Indonesia Bertambah

Yayasan AIDS Indonesia
Relawan harus punya tekad yang kuat. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Keputusan menjadi seorang relawan tak didapat oleh Mega begitu saja, tapi karena hati mega terketuk untuk menebar kebaikan. Singkat cerita beberapa tahun lalu Yayasan AIDS Indonesia mengadakan acara di kampusnya. Pada acara tersebut YAI juga membukan recruitment untuk relawan.

Melihat adanya hal itu, Mega pun tertarik untuk menjadi seorang relawan. Dengan tekad yang teguh Mega melewati beberapa tahapan recruitment, hingga akhirnya aktif menjadi relawan di YAI.

"Alasan utamanya sih Karena saya ingin mengubah stigma di masyarakat apa itu HIV dan AIDS. Karena kebanyakan di masyarakat itu masih kayak takut akan HIV dan AIDS. Bahkan dengan Orang yang mengidap (ODHA) juga kayaK dijauhi, karena dipikiran mereka HIV dan AIDS berbahaya, padahal kan enggak," ucap Mega saat ditemui merahputih.com di kawasan CFD Bunderan HI, Jakarta, Minggu (1/12).

Yayasan AIDS Indonesia
Pertentangan biasanya dari keluarga. (Foto: MP/Rizki Ftirianto)

Dalam hal ini maksud Mega ialah pandangan masyarakat pada ODHA, seperti halnya paparan HIV dan AIDS ada berbagai penyebab. Jika hanya bersalaman atau berpelukan tak menularkan HIV dan AIDS, namun masih banyak yang beranggapan jika itu bisa.

"Sebelumnya orang tua saya kayak menentang, katanya 'ngapain sih ikutan itu, kan disitu orang-orangnya banyak yang ODHA juga, emang kamu enggak takut kenapa kenapa?,'" ungkap Mega

Namun setelah diberi pemahaman oleh Mega, jika kegiatan menjadi relawan sangat bermanfaat. Akhirnya Mega pun berhasil membuat orangtuanya mengerti, dan memperbolehkannya melakukan kegiatan menjadi relawan di YAI. Selama menjadi relawan, ada sebuah pengalaman menarik yang dialami oleh Mega. Yakni saat bertemu seorang ODHA yang mencurahkan kisah miris kepadanya.

Baca Juga:

Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) Juga Bisa Traveling

Yayasan AIDS Indonesia
Relawan memberikan pemahaman yang betul pada lingkungan. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Singkatnya Mega bertemu dengan seorang ODHA berusia 30 tahun. Mega bertemu ODHA tersebut disebuah acara yang digelar di kawasan Gelora Bung Karno Senayan. Saat pertemuan itu, pria ODHA itu menangis dan menyesali perbuatannya.

Berdasarkan penuturan Mega, ODHA itu terkena HIV dan AIDS lantaran kerap berhubungan seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan tanpa pengaman. ODHA tersebut sudah sudah mengetahui jika dirinya terkena positif HIV dan AIDS 4 tahun lalu. Selama satu tahun pertama, ODHA itu sangat terpuruk, depresi bahkan hingga pernah mencoba untuk bunuh diri. Berat badannya pun turun drastis hingga turun 15 kilogram.

Yayasan AIDS Indonesia
Membantu para ODHA melewati hari-hari. (Foto: MP/Rizki Fitrianto)

Tapi disaat masa-masa keterpurukan di tahun pertama. ODHA itu masih menjalani aktivitas kerja seperti biasanya. Namun saat ditempat kerja, dia mengaku lebih banyak murung dan tak bersosialisasi dengan orang lain. Bahkan keluarganya pun hingga saat ini tak mengetahui jika dirinya telah terinfeksi HIV dan AIDS.

Hal itu dilakukan oleh ODHA tersebut bukan tanpa alasan, karena dia khawatir orangtuanya akan jatuh sakit saat mendengar kabar tersebut. Setahun berada diketerpurukan, ODHA itu akhirnya mencoba bangkit kembali. Dia ingin di sisa hidupnya bermanfaat untuk orang lain. Karena itu, ODHA tersebut pun ingin ikut serta menjari relawan di YAI. (ryn)

Baca Juga:

#KamuTahuKamuBerbagi, Kampanye Kesadaran akan HIV/AIDS

#Kesamber Desember #Peduli HIV/AIDS #Hari AIDS Sedunia #HIV/AIDS
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Hampir 80 Ribu Warga Kabupaten Tangerang Rentan HIV/AIDS, Terbanyak Ibu Hamil
Angka 79.559 jiwa itu hanya data sasaran orang berisiko terduga menderita HIV untuk dilakukan pemeriksaan dan belum dinyatakan positif.
Wisnu Cipto - Jumat, 25 April 2025
Hampir 80 Ribu Warga Kabupaten Tangerang Rentan HIV/AIDS, Terbanyak Ibu Hamil
Dunia
1,3 Juta Orang Teracatat sebagai Penderita Baru HIV pada 2023
Masih ada 9,3 juta orang masih tidak memiliki akses terhadap perawatan yang dapat menyelamatkan jiwa.
Dwi Astarini - Rabu, 27 November 2024
1,3 Juta Orang Teracatat sebagai Penderita Baru HIV pada 2023
Lifestyle
Mengenal HIV/AIDS, Bagaimana Bisa Tertular dan Apa Gejalanya?
HIV/AIDS perlu diketahui bagaimana bisa tertular dan apa saja gejalanya. HIV/AIDS merupakan kondisi kesehatan yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Soffi Amira - Jumat, 22 November 2024
Mengenal HIV/AIDS, Bagaimana Bisa Tertular dan Apa Gejalanya?
Fun
Ketahui 5 Cara Penyakit HIV Bisa Tertular
Penting untuk memahami bagaimana virus ini bisa menular agar kita bisa lebih waspada dan melindungi diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 08 Oktober 2024
Ketahui 5 Cara Penyakit HIV Bisa Tertular
Foto Essay
Semangat Hidup, Harapan dan Doa ADHA dari Rumah Bidan Ropina Tarigan
Bidan Ropina Tarigan pemilik Yayasan Vina Smart Era saat mengajarkan anak-anak dengan HIV/AIDS (ADHA) di Rumahnya di Kawasan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024).
Didik Setiawan - Kamis, 11 Juli 2024
Semangat Hidup, Harapan dan Doa ADHA dari Rumah Bidan Ropina Tarigan
Indonesia
Ternyata Tes HIV Tidak Bisa Cuma Sekali, Harus 3 Kali
TB merupakan penyakit oportuni tertinggi pada mereka yang terinfeksi HIV.
Wisnu Cipto - Rabu, 26 Juni 2024
Ternyata Tes HIV Tidak Bisa Cuma Sekali, Harus 3 Kali
Lifestyle
ODHA Bisa Hidup Sehat, ini Tipsnya
Bermanfaat memperpanjang harapan hidup sekaligus meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dwi Astarini - Jumat, 01 Desember 2023
ODHA Bisa Hidup Sehat, ini Tipsnya
Fun
Gejala HIV Pada Perempuan Wajib Diwaspadai
Penting untuk mengetahui gejala HIV pada perempuan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Desember 2023
Gejala HIV Pada Perempuan Wajib Diwaspadai
Fun
Rekomendasi PB IDI untuk Penanganan HIV AIDS
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember.
Andreas Pranatalta - Jumat, 01 Desember 2023
Rekomendasi PB IDI untuk Penanganan HIV AIDS
Indonesia
Kemenkes Imbau Masyarakat Cegah Penularan Hepatitis B
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para ibu hamil, untuk bersama-sama mencegah penularan penyakit hepatitis B
Mula Akmal - Selasa, 16 Mei 2023
Kemenkes Imbau Masyarakat Cegah Penularan Hepatitis B
Bagikan