Relawan Vaksin COVID-19 Bandung Kebal Flu meski Musim Pancaroba

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 30 Oktober 2020
Relawan Vaksin COVID-19 Bandung Kebal Flu meski Musim Pancaroba

Tes COVID-19 di Jabar. (Foto: MP/Dok Pemprov Jabar)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Entah kebetulan atau tidak, seorang relawan vaksin COVID-19 di Bandung, merasa punya kekebalan tubuh di musim pancaroba dari kemarau ke hujan tahun ini. Pengakuan ini disampaikan Eka Mulyana yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) wilayah Jabar.

Dokter spesialis tulang itu menuturkan, selama menjadi relawan vaksin COVID-19, dirinya tidak mengalami keluhan penyakit termasuk gejala ringan seperti flu, sakit kepala atau masuk angina.

“Sejauh ini tidak ada keluhan berarti yang timbul. Gak ada sakit kepala, pusing, masuk angin, alhamdulillah,” kata Eka Mulyana, saat dihubungi merahputih.com, Jumat (30/10).

Baca Juga:

Pemerintah Siapkan Logistik Vaksinasi COVID-19

“Bahkan sekarang alhamdulillah flu yang biasanya gampang (terkena) sekarang alhamdulillah sampai selama uji vaksin ini belum kena flu lagi. Apa kebetulan atau tidak ya alhamdulillah gitu,” lanjut dokter lulusan Fakultas Kedokteran Unpad ini.

Padahal biasanya, kata Eka, setiap pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan maupun sebaliknya, ia selalu terkena flu.

“Alhamdulillah sejauh ini baik-baik saja. Mudah-mudahan nanti seterusnya, mudah-mudahan,” harapnya.

Dokumentasi--Petugas medis menyiapkan vaksin untuk disuntikkan ke pasien ( ANTARA FOTO/Akbar Tado/aww.
Dokumentasi--Petugas medis menyiapkan vaksin untuk disuntikkan ke pasien ( ANTARA FOTO/Akbar Tado/aww.

Untuk diketahui, Eka Mulyana mengikuti suntik vaksin berbarengan dengan relawan lainnya. Uji coba penyuntikan vaksin dimulai 11 Agustus lalu dan masih berlangsung hingga kini. Eka masuk dalam gelombang pertama.

Saat ini, Eka sudah menjalani penyuntikan kedua atau V2. Bahkan, ia sudah menjalani pemeriksaan darah tahap pertama atau V3. Pengambilan darah dilakukan untuk menguji sejauh mana pertumbuhan antibodi atau antigen vaksin di dalam tubuh relawan.

“V3 kemarin itu pengambilan sampel darah karena sudah mendapatkan dua kali penyuntikan. Pengambilan sampel ini nanti akan dilihat antibodi-antigennya, bahkan kekebalan yang terjadi setelah penyuntikan vaksin. Kira-kira begitu,” paparnya.

Baca Juga:

Vaksinasi Bakal Kembalikan Kepercayaan Warga Naik Pesawat

Antibodi tersebut berguna untuk melawan virus SARS CoV-2 penyebab penyakit Covid-19. Untuk V4 atau pengambilan darah kedua, menurut Eka, dijadwalkan Februari atau Maret 2021.

Eka sendiri belum diberi tahu hasil pengujian sampel darah saat V3. Peneliti baru akan menyimpulkan hasil penelitiannya setelah melakukan observasi pengujian V4.

“Jadi hasilnya kita belum diberi tahu. Nanti tim uji klinis yang prosesnya sampai dengan nanti pengambilan sampel V4 atau sampel kedua. Diproses lagi, nanti hasil secara umum disimpulkan oleh tim uji klinis,” terang Eka.

Perlu diketahui, uji klinis vaksin tahap akhir ini dilakukan Bio Farma yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unpad terhadap vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech, Tiongkok. Uji klinis dilakukan terhadap 1.620 relawan di Bandung. (Iman Ha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Keamanan Vaksin COVID-19 Yang Diuji Klinis di Bandung Terus Dipantau



#Vaksin Covid-19 #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Informasi ini diunggah akun Facebook “Jefri Papahnya Aqiela”.
Frengky Aruan - Senin, 09 Juni 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Reaktivitas silang antara protein SARS-CoV-2 pada vaksin dan protein manusia dapat menyebabkan berbagai kondisi autoimun, dari dermatitis ringan, kerusakan organ, kelumpuhan, sampai kematian.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Kasus Autoimun Meroket Akibat Vaksinasi COVID-19
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Beredar narasi yang mengeklaim vaksin Astrazeneca merupakan penyebab jantung terasa sakit tanpa sebab.
Frengky Aruan - Jumat, 09 Agustus 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Penyebab Sakit Jantung
Lifestyle
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Dwi Astarini - Kamis, 02 Mei 2024
Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome
Indonesia
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Terdapat sebanyak 1.345 kasus aktif pada Januari hingga Maret 2024. Adapun kasus mingguan mencapai 28 kasus, dan pengecekan mingguan sebanyak 7.700 kasus.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis
Indonesia
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
"Tahun depan (berbayar). Karena diminta sampai akhir tahun ini masih ditanggung negara," kata Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (24/7).
Andika Pratama - Senin, 24 Juli 2023
Menkes Pastikan Vaksinasi COVID-19 Berbayar Mulai Tahun Depan
Indonesia
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Indonesi tengah memasuki fase endemi COVID-19. Ketua Satgas COVID-19 yang juga Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan menyarankan masyarakat untuk tetap melaksanakan vaksinasi keempat atau booster kedua.
Mula Akmal - Kamis, 22 Juni 2023
IDI Tetap Sarankan Vaksin Ke-4 Meski Pandemi COVID-19 Telah Berakhir
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Dunia
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
rganisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pembaruan rekomendasi vaksinasi COVID-19 pada Selasa (29/3).
Zulfikar Sy - Kamis, 30 Maret 2023
WHO Nyatakan Anak dan Remaja Sehat Tidak Perlu Vaksin COVID-19
Bagikan