Pemerintah Siapkan Logistik Vaksinasi COVID-19


Lab Vaksin Bio Farma. (Foto: Sekretariat Presiden)
MerahPutih.com - Pemerintah masih menunggu hasil uji klinis fase tiga terhadap kandidat-kandidat vaksin COVID-19 yang kini tengah dikembangkan. Pemerintah ingin memastikan keamanan efek samping dan rentan dosis aman yang akan digunakan kepada manusia.
"Pemerintah masih menunggu hasil uji klinis," ujar Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Kamis (29/10).
Wiku mengatakan nantinya dokumen hasil uji klinis akan ditransfer ke BPOM untuk diperiksa. Pemerintah menekankan pengembangan vaksin dilakukan dengan hati-hati dan tidak terburu-buru dan tetap berpedoman pada standar kesehatan.
Baca Juga:
Di Awal November, Solo Mulai Uji Coba Masuk Sekolah
Dia menekankan, setelah uji klinis berhasil sesuai standar kesehatan, maka nanti BPOM baru bisa mengeluarkan izin untuk dapat digunakan. Saat ini, kesiapan vaksinasi dari segi logistik sudah mencapai 97 persen.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Wiku mengatakan jumlah tenaga kesehatan, seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan bidan yang disiapkan dalam program vaksinasi sebanyak 739.722 orang. Serta vaksinator di puskesmas maupun rumah sakit sebanyak 23.145 orang dengan rasio 1 berbanding 20 di seluruh Indonesi.

Setelah uji klinis fase 3 selesai, hasilnya akan dikirim ke BPOM untuk dianalisa. Jika dianggap sudah sesuai dengan standar kesehatan, BPOM baru bisa mengeluarkan izin penggunaan vaksin tersebut.
"Setelah uji klinis memberikan hasil yang sesuai dengan standar kesehatan, maka BPOM baru bisa mengeluarkan emergency use authorization atau izin untuk dapat digunakan," terang Wiku.
Rencananya, akan ada 9,1 juta vaksin impor asal China; Sinovac, Sinopharm, dan CanSino, dikirim ke Indonesia secara bertahap hingga akhir 2020 setelah lolos uji klinis. Jadwal penyuntikan yang seharusnya dimulai pertengahan November 2020 akan molor dari jadwal karena BPOM butuh waktu untuk mengeluarkan izin penggunaan darurat. (Knu)
Baca Juga:
Corona Tak Kenal Libur Panjang, Jumlah Kematian akibat COVID-19 Terus Meningkat
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat
![[HOAKS atau FAKTA]: Suhu Dingin dan Kabut di Jabodetabek Hasil Rekayasa agar Angka Penyakit TBC Meningkat](https://img.merahputih.com/media/a1/94/ca/a194ca9b40f4787086da8d3b6dbeaf1d_182x135.jpg)
Klaim Vaksin HPV Sebabkan Kemandulan, Ini Penjelasan Ahli yang Bikin Plong

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin Disiapkan Sebelum Penyakitnya Muncul, Sebabkan Kebodohan hingga Mandul](https://img.merahputih.com/media/cb/96/e7/cb96e76dd80770d33a8ae51142c6957d_182x135.jpg)
[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone
![[HOAKS atau FAKTA]: Vaksin COVID-19 Terkoneksi Bluetooth di Aplikasi Handphone](https://img.merahputih.com/media/b7/83/47/b783478297cb6d97ceab51e9480de202_182x135.png)
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
