Realisasi Program PEN Hingga November 2021 Lebih dari Rp 480 Triliun

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta, Senin (15/11/2021). (ANTARA/Agatha Olivia)
Merahputih.com - Pemerintah menggelontorkan anggaran untuk memulihkan ekonomi nasional saat pandemi COVID-19.
Menko Perokonomian Airlangga Hartarto menyebutkan realisasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sejak Januari sampai 12 November 2021 mencapai Rp 483,91 triliun.
"Angka tersebut merupakan 65 persen dari pagu Rp 744,77 triliun," ujar Airlangga dalam konfrensi pers, Senin (15/11).
Baca Juga:
Kepulauan Riau Turun ke PPKM Level Satu
Realisasi tersebut terdiri dari klaster kesehatan Rp 129,3 triliun (60,1 persen dari pagu), klaster perlindungan sosial Rp 139,4 triliun (74,5 persen), dan klaster program prioritas Rp 74,39 triliun (63,1 persen).
Selanjutnya, realisasi PEN juga meliputi klaster dukungan UMKM dan korporasi Rp 78,73 triliun (48,5 persen), serta klaster insentif usaha Rp 62,47 triliun (99,4 persen).
Baca Juga:
PPKM Menurun, Pemkot Surabaya Gelar Level 1 Celebration
Adapun realisasi klaster kesehatan utamanya diberikan untuk kegiatan diagnostik (testing and tracing) sebesar Rp 3,09 triliun atau 68,7 persen dari alokasi anggaran, therapeutic Rp 14,47 triliun atau 76,4 persen. Termasuk pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi Rp 26,6 triliun atau 46,1 persen.
Sedangkan, realisasi klaster perlindungan sosial antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) Rp 26,69 triliun atau 94,3 persen dari pagu Rp28,31 triliun dan kartu sembako 33,22 triliun atau 66,6 persen dari alokasi Rp49,89 triliun.
Baca Juga:
Turun Level PPKM, Angka Pengguna KRL Yogyakarta-Solo Akhir Pekan Melesat
Kemudian untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa sebesar Rp 18,85 triliun atau 65,5 persen dari pagu Rp 28,8 triliun, serta program Kartu Prakerja sebesar Rp 11,6 triliun.
Untuk Kartu Prakerja, per 12 November 2021 insentif telah diberikan kepada 5,93 juta penerima untuk gelombang 12-22, 5,76 juta. Atau 96 persen penerima yang telah menyelesaikan pelatihan, dan 5,66 juta atau 95 persen penerima telah mendapatkan insentif. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Airlangga Hartarto: PHK Bertentangan dengan Semangat Tidar

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Bentuk Dewan Kesejahteraan dan Satgas Pencegahan PHK untuk Perlindungan Pekerja

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi

Kesenjangan di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Prabowo: Masih Banyak Anak-anak Kelaparan dan Petani Tak Bisa Jual Hasil Panen
