Reaksi Kominfo atas Dugaan 34 Juta Data Paspor WNI Bocor


Dirjen APTIKA Semuel Abrijani Pangerapan. (ANTARA/HO-Kementerian Komunikasi dan Informatika)
MerahPutih.com - Beredar informasi di media sosial yang menyampaikan adanya dugaan kebocoran data paspor sebanyak 34 juta data warga negara Indonesia (WNI).
Selain itu, jutaan data tersebut dikatakan juga diperjualbelikan di internet.
Terkait dengan informasi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan penelusuran perihal dugaan jutaan data paspor penduduk Indonesia.
Baca Juga:
Cegah Perdagangan Orang, Penerbitan Paspor Diminta Diperketat
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A Pangerapan mengatakan, pihaknya masih bekerja dan belum bisa menyimpulkan telah terjadinya dugaan kebocoran data pribadi.
“Kesimpulan ini diambil setelah dilakukan beberapa tahap pemeriksaan secara hati-hati terhadap data yang beredar,” ujar Semuel kepada awak media di Jakarta, Kamis (5/7).
Dalam hal tersebut, Kementerian Kominfo juga akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta Direktorat Jenderal Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM.
“Kementerian Kominfo akan terus melanjutkan penelusuran dan akan merilis hasil temuan setelah mendapatkan informasi yang lebih detail,” tandasnya.
Baca Juga:
Paspor Teranyar Ada Tanda Tangan, Yang Belum Diminta Segera Datang ke Imigrasi
Sekadar informasi, isu jutaan data paspor diduga bocor dan diperjualbelikan. Informasi itu disampaikan oleh akun Twitter @secgron, Rabu (5/7).
Data yang dibocorkan diduga berisi data identitas pemilik paspor.
"Buat yang udah pada punya paspor, selamat karena 34 juta data paspor baru aja dibocorkan & diperjualbelikan. Data yg dipastikan bocor di antaranya nomor paspor, tanggal berlaku paspor, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin dll. Ini @kemkominfo sama @BSSN_RI selama ini ngapain aja ya?" tulis akun tersebut.
Disebutkan juga bahwa pada portal tersebut, pelaku juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data.
"Jika dilihat dari data sampel yang diberikan, data tersebut terlihat valid. Timestampnya dari tahun 2009 - 2020," tulis pengunggah.
Pihak penjual data tersebut, di mana tertera nama Bjorka, mengeklaim mengumpulkan 34,9 juta data paspor WNI yang ukurannya sekitar 4 GB dalam kondisi terkompres.
Data dalam format CSV itu dijual USD 10 ribu. (Knu)
Baca Juga:
Paspor Indonesia Berlaku 10 Tahun
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Imigrasi Batalkan Penerbitan Paspor Desain Merah Putih Imbas Efisiensi Anggaran

Nike hingga Lenovo Dapat Surat Peringatan dari Kominfo, Terancam Diblokir Karena Tak Penuhi Aturan

Modus Mantan Dirjen Kominfo Habiskan Duit Negara Ratusan Miliar Bangun PDNS Tak Layak hingga Akhirnya ‘Jebol’

Dituding Terima Jatah dari Judi Online, Budi Arie Merasa Namanya Dijual

Sosok Calon Tersangka Kasus Korupsi PDNS di Kominfo Diungkap Kejaksaan

Dugaan Korupsi Proyek PDNS di Kominfo Picu Kebocoran Data dan Serangan Ransomware

Peringkat Global Paspor Indonesia Urutan ke-66, Menteri Imigrasi Siapkan Desain Anyar

Terbit Agustus 2025, Menteri Imipas Pede Paspor Indonesia Makin Kuat

Imigrasi Buka Layanan Paspor di GBK Pada 19 Januari 2025, Ini Cara Daftarnya

Tarif Pembuatan Paspor Resmi Naik Sebesar Rp 300 Ribu
