Ratusan Warga Tewas dalam Serangan Tiga Hari oleh Pemberontak Sudan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 19 Februari 2025
Ratusan Warga Tewas dalam Serangan Tiga Hari oleh Pemberontak Sudan

Asap mengepul di udara dari sebuah gedung yang terbakar akibat bentrok antara angkatan bersenjata pemerintah Sudan dengan kelompok paramiliter RSF di Khartoum, Sudan. (ANTARA/Xinhua)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dikabarkan telah menewaskan lebih dari 200 orang dalam serangan selama tiga hari di negara bagian White Nile, Sudan selatan. Serangan ini menyasar desa-desa di sekitar kota al-Gitaina, menurut laporan dari Emergency Lawyers, sebuah kelompok pemantau pelanggaran hak asasi manusia dalam konflik yang telah berlangsung selama 21 bulan antara tentara Sudan dan RSF.

Dilansir Aljazeera, Selasa (18/2), kelompok tersebut melaporkan bahwa pasukan RSF melakukan eksekusi di lapangan, penculikan, penghilangan paksa, serta penjarahan. Beberapa korban bahkan tenggelam setelah ditembak saat mencoba melarikan diri dengan menyeberangi Sungai Nil. Emergency Lawyers menyebut kejadian ini sebagai sebuah "pembantaian."

Kementerian Luar Negeri Sudan, yang bersekutu dengan tentara, kemudian menyebutkan jumlah korban telah mencapai 433 orang, termasuk bayi.

Media berbasis di Paris, Sudan Tribune, melaporkan bahwa pada hari Senin saja, pasukan RSF telah membunuh atau melukai puluhan orang. Seorang warga yang dikutip oleh media tersebut menggambarkan bagaimana para pejuang RSF menggunakan sepeda motor untuk menyebar dan menembaki warga di jalanan serta di dalam rumah mereka.

Baca juga:

Tentara Sudan Mendorong Mundur RSF dari Khartoum, Relawan Kemanusiaan dalam Ketakutan

Serangan ini terjadi di tengah pertempuran sengit di ibu kota Sudan, Khartoum, sekitar 100 km sebelah utara al-Gitaina. Pada hari Senin, tentara Sudan mengklaim telah merebut kembali lingkungan Abu Hamama di Khartoum dan membongkar pos pemeriksaan RSF yang menghubungkannya dengan pusat kota.

Kantor berita Turki, Anadolu, melaporkan bahwa tentara Sudan kini menguasai sebagian besar wilayah di selatan-tengah Khartoum, menandai kemajuan signifikan dalam konflik yang masih berkecamuk. (ikh)

#Perang
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Dunia
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Pada 10 November, empat tentara Thailand terluka setelah menginjak ranjau saat berpatroli di sepanjang garis demarkasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 19 November 2025
Thailand Bakal Bersihkan Ranjau Darat di Perbatasan Kamboja, Negara ASEAN Diminta Memantau
Indonesia
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
Thailand menuduh Kamboja menanam bahan peledak baru, serta "operasi penjinakan ranjau di 13 wilayah yang telah dibahas sebelumnya."
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 16 November 2025
Donald Trump Jadi Penengah Ketegangan Kamboja dan Thailand
Indonesia
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Majelis Nasional Venezuela mengesahkan undang-undang yang dirancang untuk memperkuat strategi pertahanan nasional di tengah meningkatnya aktivitas militer AS.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
AS Kerahkan Kapal Induk ke Karibia, Venezuela Mobilisasi 200.000 Personel Militer
Indonesia
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Beberapa barang bantuan yang ditolak masuk ke Gaza adalah barang-barang yang dianggap oleh otoritas Israel berada di luar cakupan bantuan kemanusiaan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Israel Terus Tolak Pengiriman Bantuan Kemanusian ke Gaza Saat Gencatan Senjata
Indonesia
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
ISF juga diharapkan dapat membantu proses demiliterisasi Gaza, termasuk penghancuran dan pencegahan pembangunan kembali infrastruktur militer, serta pelucutan senjata kelompok bersenjata non-negara.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 November 2025
Menlu Tegaskan Indonesia Siap Berpartisipasi di Pasukan Keamanan Internasional Buat Gaza, Tapi Ada Syaratnya
Dunia
Kondisi Gaza Kian Parah, Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Hampir 81 persen dari seluruh bangunan di Jalur Gaza telah rusak, berdasarkan penilaian satelit terbaru, seiring berlanjutnya upaya kemanusiaan di tengah kehancuran luas akibat serangan Israel selama dua tahun terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kondisi Gaza Kian Parah,  Kerusakan Bangunan Capai 81 Persen
Indonesia
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Stasiun TV Israel KAN melaporkan bahwa Tel Aviv tengah mempertimbangkan untuk meningkatkan operasi militer di Lebanon dengan dalih mencegah kelompok Hizbullah memperkuat kemampuan militernya.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Israel Ingkar Janji Gencatan Senjata, Lebanon Kerahkan Pasukan ke Perbatasan
Indonesia
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Presiden Lebanon Joseph Aoun memerintahkan pihak militer untuk membalas setiap serangan atau upaya pasukan Israel memasuki wilayah selatan yang telah dibebaskan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Presiden Lebanon Perintahkan Militer Balas Serangan Israel
Indonesia
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Selama proses gencatan senjata berlangsung, Qatar telah menyaksikan banyak pelanggaran, meski sebagian besar tidak dilaporkan karena dianggap tidak signifikan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Israel Langgar Gencatan Senjata, Qatar Kecewa dan Frustrasi Minta AS Bertindak
Dunia
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Dalam pernyataannya, UNIFIL menegaskan tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan akibat serangan itu.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Israel Kembali Serang Pasukan Perdamaian di Lebanon Selatan, Lontarkan Granat dari Pesawat Nirawak
Bagikan