Ratusan Ribu Kit Alat Uji Corona dari Tiongkok Bakal Langsung Digunakan

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 22 Maret 2020
 Ratusan Ribu Kit Alat Uji Corona dari Tiongkok Bakal Langsung Digunakan

Jubir pemerintah penanganan covid-19 Achmad Yurianto (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto memastikan pemerintah menerima 150 ribu kit alat uji corona yang didatangkan dari Tiongkok.

Saat ini alat tes itu masih berada di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Selanjutnya akan dikirim ke Jakarta untuk nantinya ratusan ribu tes kit itu akan segera disalurkan ke seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga:

Tingkat Imunitas Tubuh Pengaruhi Kesembuhan Pasien COVID-19

"Hari ini sudah ada di Tanah Air yang kemarin dijemput menggunakan pesawat Hercules ke China," ujar Yuri, sapaan akrabnya, saat konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (22/3).

Jubir Corona Achmad Yurianto tegaskan kit alat uji corona dari Tiongkok langsung digunakan
Jubir Corona, Achmad Yurianto memberikan keterangan kepada awak media di Jakarta (Foto;antaranews)

Menurut Yuri, pemerintah akan lebih dulu melakukan tes terhadap kelompok berisiko. Dari situ baru akan melakukan penelusuran terhadap rekan kerja yang memiliki peluang kontak dekat akan seluruhnya dites.

Yuri menambahkan, setiap orang yang memperoleh hasil negatif melalui screening test, Pemerintah meminta yang bersangkutan untuk menerapkan sistem jaga jarak atau social distancing. Pasalnya hasil negatif tidak mencerminkan seseorang tak memiliki infeksi.

"Kita pahami bahwa rapid test, tes cepat basisnya adalah melihat responsi di darah dari infeksi COVID-19. Sehingga, pada infeksi yang masih berada di kisaran sebelum 6-7 hari, tentunya respons imun belum muncul meskipun di tubuhnya ada infeksi," ucap dia.

Baca Juga:

Warga Jabar Bisa Cek Kesehatan Lewat Fitur Periksa Mandiri

Ketika dalam screening test yang dilakukan menunjukkan seseorang positif, Yuri menyatakan maka akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan melalui tes Polymerase Chain Reaction (PCR) atau swab.

PCR adalah pemeriksaan dengan teknologi amplifikasi asam nukleat virus untuk mengetahui ada atau tidaknya virus dan untuk mengetahui genotipe virus.

"Manakala hasilnya ditemukan positif maka kita akan melakukan pemeriksaan ulang dengan PCR," ujar Yuri.

Pemerintah, lanjut Yuri, dalam waktu dekat juga akan mendatangkan alat uji corona baru dalam jumlah yang besar sebanyak 1 juta alat.

"Tidak berapa lama lagi kita akan mendatangkan jumlah yang lebih besar sehingga target kita adalah 1 juta kit untuk memeriksa kelompok yang berisiko," kata Yuri.

Yuri menegaskan dengan rapid test ini diharapkan bisa memetakan pasien positif corona. Sehingga, harapannya, pemerintah bisa dengan cepat juga melakukan tracing penyebaran COVID-19 di Indonesia.(Knu)

Baca Juga:

Solo KLB Corona, Keraton Surakarta Tetap Adakan Upacara Adat Kenaikan Tahta Raja PB XIII

#Virus Corona #Pasien Corona #Achmad Yurianto #Kementerian Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Benjamin mengaku baru menerima panggilan untuk pelantikan dari Sekretaris Kabinet sekitar setengah jam sebelum acara dimulai.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
Profil Benjamin Paulus Octavianus, Sosok Dokter Spesialis Paru yang Dipercaya Prabowo Jabat Wamenkes
Indonesia
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Pelantikan Benjamin Paulus Octavianus dilaksanakan serentak dengan pengangkatan Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
Presiden Prabowo Lantik Benjamin Paulus Octavianus Jadi Wakil Menteri Kesehatan
Indonesia
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Kasus ini harus menjadi peringatan keras bagi seluruh manajemen rumah sakit dan puskesmas di Indonesia agar lebih disiplin menjaga standar kebersihan.
Frengky Aruan - Senin, 06 Oktober 2025
Kasur Pasien RSUD Cut Meutia Dipenuhi Belatung, DPR Desak Kemenkes Tindak Tegas
Indonesia
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Hari Bidan Nasional 2025 jadi momen refleksi perjuangan bidan Indonesia. Kurikulum baru diluncurkan untuk memperkuat peran mereka dalam menekan angka kematian ibu dan bayi.
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Juni 2025
Kurikulum Baru untuk Bidan Diluncurkan, Kado untuk Hari Bidan Nasional 2025
Indonesia
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari tahun ke tahun menunjukkan usia anak yang merokok mengalami percepatan usia.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 14 Juni 2025
Gerakan Berhenti Merokok Prioritaskan Turunnya Angka Perokok Pemula di Indonesia
Indonesia
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Fase pemulangan haji Indonesia sudah dimulai. DPR pun meminta Kemenkes untuk mengawasi kesehatan jemaah.
Soffi Amira - Kamis, 12 Juni 2025
Fase Pemulangan Haji Dimulai, DPR Minta Kemenkes Awasi Kesehatan Jemaah
Indonesia
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) meminta masyarakat meningkatkan protokol kesehatan yang pernah dilakukan pada musim pandemi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif
Indonesia
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Dinkes DKI melakukan sejumlah langkah preventif untuk melindungi masyarakat dari potensi penularan COVID-19.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 03 Juni 2025
Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
Lifestyle
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia baru-baru ini mengeluarkan Surat Edaran (SE) sebagai langkah antisipasi terhadap peningkatan kasus COVID-19 yang terjadi di beberapa negara Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia, dan Singapura.
ImanK - Sabtu, 31 Mei 2025
Waspada Varian COVID-19 XEC dan JN.1: Begini Perbandingan Tingkat Keparahannya
Indonesia
Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik
COVID-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 31 Mei 2025
Kemenkes Keluarkan SE Kewaspadaan COVID-19 Buntut Kasus Negara Tetangga Naik
Bagikan