Ratusan Pengungsi Merapi Kembali ke Rumah

Menteri PPPA, I Gusti Bintang Darmawanti saat memantau kondisi pengungsi di barak Pengungsian Purwobinangun Kabupaten Sleman DIY. Foto: Humas Pemkab Sleman
Merahputih.com - 137 pengungsi Gunung Merapi di Barak pengungsian Purwobinangun, Kabupaten Sleman, DIY diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Para pengungsi tersebut diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing berdasarkan rekomendasi BPPTKG yang sebelumnya telah melakukan koordinasi dengan BPBD Sleman terkait potensi ancaman bahaya Merapi.
“Potensi ancaman bahaya Merapi saat ini mencapai radius 5 kilometer. Ancaman lontaran material Merapi maksimal berjarak 3 kilometer. Sementara jarak Kalurahan Turgo sejauh 6,5 kilometer. Mereka aman,” ujar Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun di barak Pengungsian Selasa (9/2).
Baca Juga
Pemulangan pengungsi tersebut disaksikan oleh Menteri PPPA, I Gusti Bintang Darmawanti bersama Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Selasa (9/2).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto menuturkan, warga Kalurahan Turgo diminta untuk tetap waspada dikarenakan status Merapi masih pada level siaga.
Pemerintah sudah menyiagakan seluruh posko pengungsian mulai dari tingkat Dusun. Hal ini untuk memberi penampungan sementara warga yang merasa khawatir terhadap kondisi Merapi.
“Kita tetap waspada karena status merapi masih siaga belum diturunkan ke waspada. Jika ada peningkatan aktivitas merapi, datang di titik kumpul (posko tingkat desa) yang masih tetap disiagakan.” Ujar Joko.

Menteri PPPA, I Gusti Bintang Darmawanti mengatakan bahwa kunjungannya di lokasi pengungsian Purwobinangun yaitu untuk memastikan penanganan atau pelayanan khusus bagi perempuan dan anak dilakukan dengan baik.
I Gusti Bintang Darmawanti mengaku dirinya melihat berbagai pemberitaan dari media yang memperlihatkan kondisi barak pengungsian Merapi di wilayah Kabupaten Sleman. Ia juga ingin memastikan situasi di lapangan sesuai dengan informasi yang didapatkan.
Hasilnya, pendampingan yang dilakukan Pemerintah Daerah khususnya Pemkab Sleman, kebutuhan perempuan dan anak sangat luar biasa.
Baca Juga
Warga Sekitar Gunung Merapi Diminta Waspadai Banjir Lahar Dingin
"Sarana pembelajaran sudah ada, permainan sudah ada malah setelah kita Tanya, anak-anak merasa nyaman ada di pengungsian ini dan tidak mau pulang kembali ke rumah,” tutur I Gusti Bintang Darmawanti.
I Gusti Bintang Darmawanti menilai, hal tersebut merupakan wujud nyara adanya kerja sama yang baik, kolaborasi yang baik dalam penanganan dan pemenuhan kebutuhan bagi perempuan dan anak di barak pengungsian Merapi. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Korban Banjir Bali Terus Bertambah, 14 Meninggal Dunia dan 562 Jiwa Mengungsi

Lemhanas Tegaskan Pemindahan Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Dapat Pengobatan Murni Atas Dasar Kemanusiaan

Pemerintah Mau Evakuasi Warga Gaza, Legislator Malah Khawatir Indonesia Kena Getahnya

Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang

Lampu Hijau Muhammadiyah untuk Gaza, Evakuasi Sementara Jadi Solusi Kemanusiaan?

Indonesia Siaga Tampung Pengungsi Gaza, Rencana Evakuasi Kontroversial Tunggu Restu Palestina!

BPBD DIY Ingatkan Masyarakat Soal Status Siaga Gunung Merapi, Jangan Coba-Coba Mendaki!

Puluhan Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan Polisi, Dicegat Saat Turun

85 RT dan 2 Ruas Jalan di Jakarta Masih Terendam Banjir, Ribuan Warga Mengungsi

Korban Banjir di Pengungsian Kebon Pala Belum Dapat Bantuan, Pemprov Didesak Bergerak
