Ratusan Murid SMP Bali Belum Lancar Baca, Efek Pandami COVID-19?
Arsip - Siswa pelajar SMP sedang mendapat vaksinasi COVID-19. (ANTARA/HO)
MerahPutih.com - Ratusan siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Buleleng, Bali masih belum lancar membaca. Total hampir sekitar 400 orang anak lebih masih bermasalah pada bidang membaca dan mengeja, bahkan banyak di antara tidak bisa membaca sama sekali.
"Jumlahnya bervariasi di tiap sekolah mulai dari beberapa siswa saja hingga puluhan siswa. Sekolahnya tersebar hampir di seluruh SMP di sembilan kecamatan yang ada," kata Ketua Dewan Pendidikan Buleleng I Made Sedana di Kota Singaraja, Kamis.
Sedana menilai terdapat permasalahan yang cukup krusial pada proses pembelajaran anak di sekolah. Menurut dia, salah satunya sempat terjadi penurunan kualitas pembelajaran pada masa COVID-19, terutama pada jenjang Sekolah Dasar.
Baca juga:
"Kami di Dewan Pendidikan menilai bahwa masalah ini adalah krusial dan perlu harus ditangani sesegera mungkin. Jangan sampai dibiarkan. Harus ada upaya preventif pula pada pendidikan tingkat dasar," tuturnya, dikutip Antara.
Akademisi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja ini juga menilai faktor regulatif jenjang sekolah dasar yang tidak bisa lagi menerapkan tinggal kelas juga jadi faktor penyebab. "Jadi, sampai SMP tetap tidak bisa membaca dan mengeja," imbuh dia.
Terakhir, Sedana merujuk faktor disleksia. Disleksia adalah kondisi seseorang mengalami kesulitan belajar yang menyebabkan masalah pada proses menulis, mengeja, berbicara, dan membaca disebabkan karena kelainan tertentu.
Baca juga:
"Kami sudah lapor dengan kepala daerah dan akan bekerja sama dengan berbagai pihak jika memang masalahnya adalah faktor khusus. Salah satunya akibat disleksia," tandasnya. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Pemprov DKI Klaim Jakarta telah Punya 75 Sekolah Lansia
Hari Santri Momentum Menyalakan Jihad Ilmu dan Pengabdian Sosial
Gubernur DKI Jakarta Pramono Bikin KJP Try Out, Bantu Pelajar Percaya Diri Masuk Perguruan Tinggi
Presiden Tegaskan Pendidikan Anak sebagai Investasi Utama, Siapkan SMA Garuda dan Sekolah Terintegrasi
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Komisi X DPR Sebut Pendidikan Indonesia semakin Maju
Ini Alasan Gubernur Pramono Mau Pindahkan Kampus IKJ dari TIM ke Kota Tua
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Tragedi Al-Khoziny, Legislator PKB Dukung Penataan Infrastruktur Pesantren
Siswa SMPN I Geyer Grobogan Meninggal Diduga Karena Perundungan, Kepala Sekolah Harus Tanggung Jawab