Ramos Horta Diproyeksikan Kembali Jadi Presiden Timor Leste
Timor Leste. (Foto: tangkapan layar)
MerahPutih.com - Setelah bertahun-tahun mengalami ketegangan politik di antara partai-partai besar, akhirnya pemilihan presiden Timor Leste digelar. Dan pemilihan kali ini dipandang ebagai hal yang penting untuk stabilitas Timor Leste.
Hasil sementara,peraih Nobel Jose Ramos Horta muncul di posisi teratas pada Rabu (21/4) dalam daftar perolehan suara pemilihan presiden Timor Leste putaran kedua saat penghitungan mencapai tiga perempat jumlah suara.
Baca Juga:
WNI Nekat Terobos Perbatasan Timor Leste Mau Ambil Jeriken Minyak
Penduduk Timor Leste mendatangi tempat-tempat pencoblosan pada Selasa untuk memilih antara Ramos-Horta dan mantan gerilyawan Presiden Francisco "Lu Olo" Guterres.
Data badan administrasi pemilihan memaparkan, dengan 75 persen telah dihitung, Ramos Horta memimpin dengan perolehan 62,09 persen suara, sedangkan Lu Olo mendapat 37,91 persen suara. Presiden terpilih Timor Leste akan dilantik pada 20 Mei, bertepatan dengan 20 tahun pengakuan Timor Leste sebagai negara merdeka oleh PBB.
Ramos-Horta, 72 tahun, adalah salah seorang tokoh politik terkemuka di Timor Leste dan sebelumnya pernah menjabat sebagai menteri luar negeri, perdana menteri dan presiden negara berpenduduk 1,3 juta jiwa itu pada 2007-2012. Dia adalah salah satu dari dua penerima Hadiah Nobel Perdamaian pada 1996.
Pada pemilihan putaran pertama, dia gagal mengamankan mayoritas suara. Seorang akademisi Australia menghitung, Ramos-Horta hanya memerlukan tambahan 30.000 suara untuk memenangi putaran kedua pada Selasa (20/2).
Usai memberikan suaranya di ibu kota Dili, Ramos Horta mengatakan dirinya "sangat yakin" akan memenangi pemilihan tapi akan menunggu hasil finalnya. Ia telah mengindikasikan dapat menggunakan kekuasaannya untuk membubarkan parlemen dan memajukan jadwal pemilu untuk tahun depan.
Presiden pertama Timor Leste, Xanana Gusmao, mendukung Ramos Horta dalam pilpres itu dan menyebut pemerintah saat ini "tidak sah menurut konstitusi".
Kandidat petahana Lu Olo menolak mengambil sumpah tujuh menteri dari partai politik Gusmao dengan alasan mereka sedang menghadapi penyelidikan hukum, termasuk dugaan korupsi. (*)
Baca Juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Timor Leste Kembali ke Indonesia
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
MK Tolak Gugatan Rakyat Bisa Pecat DPR, Pilihannya Jangan Dipilih Lagi di Pemilu
Ketua DKPP Sebut Kritik Media Massa Vitamin yang Menyehatkan
DKPP Janji Penyelesaian Etik Penyelenggara Pemilu Dijamin Cepat
TII Rekomendasikan 7 Penguatan Demokrasi, Termasuk Pemisahan Jadwal Pemilu
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
Timor Leste Resmi Gabung ASEAN, DPR: Kerja Sama Regional Makin Kuat, Indonesia di Garis Depan
Dari Negara Pengamat Jadi Anggota Negara Penuh ASEAN, Perjalan Panjang 14 Tahun Timor Leste
KTT ASEAN di Malaysia Agendakan Deklarasi Timor Leste Sebagai Negara Anggota, Berbagai Kepala Negara Hadir
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah