Punya Orangtua Penyakit Jantung Sudah Pasti Terkena Penyakit Jantung?


Pasien dengan faktor genetik lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular (Foto: Pexels/Kaboompics.com)
PENYAKIT jantung atau juga disebut penyakit kardiovaskular ialah salah satu penyakit mematikan. Menurut data WHO tahun 2012, ada 17,5 juta orang di dunia meninggal karena penyakit tersebut.
Bahkan 3/4 kematian karena penyakit kardiovaskular terjadi di negara berkembang. Termasuk di Indonesia sendiri. Meskipun bisa dicegah, gaya hidup yang enggak sehat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Baca juga:
'Time is Muscle', Serangan Jantung Harus Segera Ditangani!
Namun, risiko terkena penyakit kardiovaskular lebih tinggi lagi jika kamu memiliki faktor genetik atau keturunan. Namun, apakah kalau kamu memiliki keturunan penyakit jantung. Artinya kamu enggak bisa terbebas dari penyakit ini?
Tenang, meskipun risiko terkena penyakit kardiovaskular sangat tinggi. Kamu yang memiliki faktor genetik tetap bisa selamat dari penyakit mematikan itu. Hal tersebut diungkapkan dr. Hengkie F. Lasanudin, SP.JP (K), FIHA.

Menurut Hengkie, faktor genetik sama saja seperti sebuah bakat yang dilatih. Dia mengibaratkan seorang yang memiliki bakat bermain piano. Modal berbakat saja enggak cukup, orang tersebut tetap harus melatih dirinya bermain piano.
"Orang yang punya bakat bermain piano tapi enggak pernah berlatih piano tentu tidak akan bisa bermain piano," tuturnya kepada merahputih.com di Kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/8).
Baca juga:
Merokok Tapi Tetap Sehat? Kardiovaskular Ganjarannya
Sama dengan pasien yang memiliki 'bakat' terkena penyakit jantung. Jika gaya hidupnya sehat, tentu pasien tersebut bisa terhindar dari penyakit jantung. Namun, jika gaya hidupnya buruk, potensi terkena penyakit kardiovaskular lebih besar dibandingkan mereka yang enggak memiliki faktor genetik.
"Jika sudah punya 'bakat' tapi gaya hidupnya buruk, orang lain belum terkena penyakit jantung, dia sudah kena duluan," tambah Hengkie. Maka dari itu, Hengkie menyarankan agar siapapun mencegah penyakit jantung dengan menjauhi gaya hidup yang buruk.

Gaya hidup buruk meliputi meminum alkohol, merokok, enggak menjaga pola makan sehat, hingga kurang memiliki waktu tidur malam.
Selain itu, dia juga berpesan agar pasien yang menyadari memiliki penyakit kardiovaskular segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Sebab, semakin cepat ditangani, potensi sembuh dari penyakit kardiovaskluar semakin besar.
"Semakin cepat diselamatkan kemungkinan sembuh semakin besar. Kemungkinan komplikasinya juga semakin kecil," pungkas Hengkie. (ikh)
Baca juga:
Makan Tiga Cokelat Batangan Setiap Bulan Bisa Cegah Gagal Jantung
Bagikan
Berita Terkait
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!

Yayasan Jantung Indonesia Bakal Lakukan Pemeriksaan Jantung Gratis Bagi Anak SD, Makin Banyak Usia Produktif Terancam

Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu

Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di ICU RS Jantung Harapan Kita

Posisi Tidur yang Dianjurkan untuk Pasien Gagal Jantung

Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung

Mengenal Aritmia, Penyebab Atlet Meninggal Mendadak Usai Olahraga

Mengapa Jantung Berhenti Mendadak dan Cara Mengatasinya
