Kesehatan

Punya Orangtua Penyakit Jantung Sudah Pasti Terkena Penyakit Jantung?

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 01 Agustus 2019
Punya Orangtua Penyakit Jantung Sudah Pasti Terkena Penyakit Jantung?

Pasien dengan faktor genetik lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular (Foto: Pexels/Kaboompics.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PENYAKIT jantung atau juga disebut penyakit kardiovaskular ialah salah satu penyakit mematikan. Menurut data WHO tahun 2012, ada 17,5 juta orang di dunia meninggal karena penyakit tersebut.

Bahkan 3/4 kematian karena penyakit kardiovaskular terjadi di negara berkembang. Termasuk di Indonesia sendiri. Meskipun bisa dicegah, gaya hidup yang enggak sehat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

Baca juga:

'Time is Muscle', Serangan Jantung Harus Segera Ditangani!

Namun, risiko terkena penyakit kardiovaskular lebih tinggi lagi jika kamu memiliki faktor genetik atau keturunan. Namun, apakah kalau kamu memiliki keturunan penyakit jantung. Artinya kamu enggak bisa terbebas dari penyakit ini?

Tenang, meskipun risiko terkena penyakit kardiovaskular sangat tinggi. Kamu yang memiliki faktor genetik tetap bisa selamat dari penyakit mematikan itu. Hal tersebut diungkapkan dr. Hengkie F. Lasanudin, SP.JP (K), FIHA.

Meski memiliki faktor genetik, kamu tetap bisa terbebas dari penyakit jantung (Foto: Pexels/Lois Bauer)

Menurut Hengkie, faktor genetik sama saja seperti sebuah bakat yang dilatih. Dia mengibaratkan seorang yang memiliki bakat bermain piano. Modal berbakat saja enggak cukup, orang tersebut tetap harus melatih dirinya bermain piano.

"Orang yang punya bakat bermain piano tapi enggak pernah berlatih piano tentu tidak akan bisa bermain piano," tuturnya kepada merahputih.com di Kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/8).

Baca juga:

Merokok Tapi Tetap Sehat? Kardiovaskular Ganjarannya

Sama dengan pasien yang memiliki 'bakat' terkena penyakit jantung. Jika gaya hidupnya sehat, tentu pasien tersebut bisa terhindar dari penyakit jantung. Namun, jika gaya hidupnya buruk, potensi terkena penyakit kardiovaskular lebih besar dibandingkan mereka yang enggak memiliki faktor genetik.

"Jika sudah punya 'bakat' tapi gaya hidupnya buruk, orang lain belum terkena penyakit jantung, dia sudah kena duluan," tambah Hengkie. Maka dari itu, Hengkie menyarankan agar siapapun mencegah penyakit jantung dengan menjauhi gaya hidup yang buruk.

Jauhi gaya hidup yang buruk seperti merokok agar enggak berisiko terkena penyakit jantung (Foto: Pexels/Sophia Frhmnd)

Gaya hidup buruk meliputi meminum alkohol, merokok, enggak menjaga pola makan sehat, hingga kurang memiliki waktu tidur malam.

Selain itu, dia juga berpesan agar pasien yang menyadari memiliki penyakit kardiovaskular segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Sebab, semakin cepat ditangani, potensi sembuh dari penyakit kardiovaskluar semakin besar.

"Semakin cepat diselamatkan kemungkinan sembuh semakin besar. Kemungkinan komplikasinya juga semakin kecil," pungkas Hengkie. (ikh)

Baca juga:

Makan Tiga Cokelat Batangan Setiap Bulan Bisa Cegah Gagal Jantung

#Jantung #Sakit Jantung #Gangguan Jantung
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Komisi IX DPR menanggapi kasus jantung WNA Australia yang tertinggal di Bali. Hal itu dianggap sebagai pelanggaran serius dan harus segera diusut.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Indonesia
Yayasan Jantung Indonesia Bakal Lakukan Pemeriksaan Jantung Gratis Bagi Anak SD, Makin Banyak Usia Produktif Terancam
Berdasarkan data yang ada, penderita penyakit jantung saat ini didominasi kalangan usia produktif bahkan mulai dari anak-anak, remaja, dan dewasa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 28 Juli 2025
Yayasan Jantung Indonesia Bakal Lakukan Pemeriksaan Jantung Gratis Bagi Anak SD, Makin Banyak Usia Produktif Terancam
Indonesia
Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu
Insufisiensi vena kronis disebabkan gangguan sirkulasi pembuluh darah kaki yang seharusnya mengarah ke jantung. Lalu, karena aliran terganggu maka tekanan meningkat dan kaki jadi bengkak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Jarang Jalan Kaki Bikin Sirkulasi Pembuluh Darah ke Jantung Bisa Terganggu
Olahraga
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di ICU RS Jantung Harapan Kita
Ellyas Pical yang dikabarkan masuk perawat RS sejak tanggal 20 Februari lalu.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 Februari 2025
Legenda Tinju Indonesia Ellyas Pical Dirawat di ICU RS Jantung Harapan Kita
Fun
Posisi Tidur yang Dianjurkan untuk Pasien Gagal Jantung
Posisi tidur terbaik untuk pasien gagal jantung.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 September 2024
Posisi Tidur yang Dianjurkan untuk Pasien Gagal Jantung
Lifestyle
Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung
Ketua Rumah Sakit Kardiovaskular Heartologi Dafsah Arifa Juzar mengatakan bahwa perempuan menjadi kelompok masyarakat yang sangat kurang aktif melakukan pengecekan kesehatan jantung.
Frengky Aruan - Rabu, 31 Juli 2024
Dokter: Perempuan Jangan Abai jika Ada Keluhan pada Jantung
Lifestyle
Mengenal Aritmia, Penyebab Atlet Meninggal Mendadak Usai Olahraga
Kasus meninggal dunia usai aktivitas olahraga bukanlah hal yang baru terjadi di dunia atlet, salah satunya dipicu kondisi sudden cardiac death (SCD) alias aritmia.
Frengky Aruan - Selasa, 02 Juli 2024
Mengenal Aritmia, Penyebab Atlet Meninggal Mendadak Usai Olahraga
Fun
Mengapa Jantung Berhenti Mendadak dan Cara Mengatasinya
Henti jantung mendadak tidak sama dengan serangan jantung.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 10 Mei 2023
Mengapa Jantung Berhenti Mendadak dan Cara Mengatasinya
Bagikan