Mengenal Aritmia, Penyebab Atlet Meninggal Mendadak Usai Olahraga

Merahputih.com - KasusKasus meninggal dunia usai aktivitas olahraga bukanlah hal yang baru terjadi di dunia atlet.t. Kejadian tersebut dipicu oleh kondisi sudden cardiac death (SCD) alias aritmia.

Dilansir dari laman Bangkok Heart Hospital disebutkan aritmia penyebab kematian medis paling umum pada atlet, sekitar 1 dari 50.000 hingga 1 dari 300.000 atlet per tahun menurut perkiraan terbaru dalam 10-20 tahun terakhir ini yang meninggal karena hal tersebut.

Aritmia merupakan kondisi ketika jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, ataupun tidak teratur. Kondisi ini terjadi sebab tidak bekerja dengan baiknya impul elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung.

Peran impul elektrik tersebut membuat detak jantung seseorang bisa menjadi sangat lambat, bahkan berhenti berdetak. Jika hal tersebut terjadi maka risikonya seseorang meninggal secara mendadak setelah berolahraga.

Baca juga:

Ternyata Telur Baik untuk Kesehatan Mata dan Jantung

Risiko aritmia berprevelensi tinggi terjadi apabila ada faktor peningkatnya seperti pengunaan obat-obatan yang punya efek samping. Obat tersebut dari yang paling umum seperti penggunaan obat pilek dan obat batuk yang dijual bebas di apotek. Termasuk jenis obat jenis psikotropika.

Tak hanya itu, pola konsumsi berantakan seperti berlebihan mengonsumsi kafein atau nikotin. Kandungan ini berpotensi meningkatkan risiko aritmia karena membuat jantung berdetak lebih cepat daripada kondisi normal.

Kemudian hal untuk mencegah terjadinya aritmia di antaranya dengan menerapkan pola hidup sehat, mengingat hampir sebagian besar penyebab kondisi ini adalah gaya hidup tidak sehat.

Mencegah aritmia dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi. Menjaga berat badan agar tetap ideal dengan rutin berolahraga, menghindari atau mengurangi stres, membatasi konsumsi minuman keras dan berkafein, berhenti merokok, serta tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan tanpa petunjuk dari dokter. (Tka)