Punya Bayi Kembar dari IVF Ternyata Berisiko

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 15 Januari 2020
Punya Bayi Kembar dari IVF Ternyata Berisiko

Ingin punya bayi kembar dari IVF? Hati-hati (Foto: Pixabay/Greyerbaby)

Ukuran:
14
Audio:

DI era kemajian teknologi seperti sekarang, memiliki anak dengan cara bayi tabung atau in-vitro ferlilization (IVF) adalah salah satu solusi. Nah, banyak pasangan suami istri yang berharap memiliki anak kembar melalui proses bayi tabung.

Namun, memiliki anak kembar dari hasil bayi tabung ternyata bukan tanpa risiko. Hal itu karena kemungkinan adanya anak kembar hanya lima persen. Dilansir dari WebMD, bayi kembar juga berisiko lahir dengan berat badan di bawah normal.

Baca juga:

Gagal Jadi Ibu Karena Operasi Caesar, Benarkah?

"Kemungkinan mendapatkan bayi kembar itu kurang dari lima persen. Tapi tidak disarankan, kenapa? Berisiko komplikasi misalnya kelahiran prematur, " ujar ahli ginekologi di Alpha IVF & Women Specialist, Dr. Lam Wei Kian di Jakarta, seperti dilansir Antaranews.com, Rabu (15/1).

Ada risiko saat menginginkan bayi kembar melalui IVF (Foto: Pixabay/1035352)
Ada risiko saat menginginkan bayi kembar melalui IVF (Foto: Pixabay/1035352)

Risiko bukan hanya dialami bayi, ibu juga bisa terkena pre-eklampsia, diabetes gestasional dan pendarahan. Sebelum dan setelah persalinan. Nah, untuk mengurangi risiko kelahiran prematur, menurut Lam ada caranya yakni memberikan obat khusus agar rahim rileks dan mengurangi konstruksi.

"Ada cara yang kita bisa lakukan untuk kurangi bersalin prematur, pemberian obat agar rahim rileks, mengurangi kontraksi, semasa 24 minggu ke atas, injeksi pada ibu untuk mematangkan (fungsi) paru-paru. Kelahiran prematur berisiko paru-paru tidak matang (sempurna fungsinya)," tuturnya.

Baca juga:

Sebelum USG, Kamu Bisa Tahu Ciri-Ciri Hamil Anak Kembar Berikut Ini

Sementara dari sisi makanan tak ada pantangan bagi ibu yang menjalani IVF. Tapi mereka harus tetap mengonsumsi makanan bergizi secara seimbang. Lam tak menganjurkan untuk ibu hamil dengan cara IVF untuk mengonsumsi obat tradisional.

Ada cara untuk mengurangi risiko (Foto: pixabay/AndisBilderwerkstatt)
Ada cara untuk mengurangi risiko (Foto: pixabay/AndisBilderwerkstatt)

"Kita tidak tahu kandungan di dalam obatnya, mungkin ada hormon yang mempengaruhi kinerja obat injeksi," tuturnya.

Pasangan suami istri yang ingin menjalankan IVF sebelumnya harus konsultasi dulu dengan dokter. Mereka juga harus menjalani serangkaian test mulai dari darah untuk menentukan cara perawatan. Proses selanjutnya pemberian injeksi atau obat-obatan guna meningkatkan kesuburan lalu injeksi GnRH dan pengambilan sel telur, diikuti pengambilan sperma.

Jika sel sperma cukup, tinggal mencampurkannya ke cawan petri yang sudah berisi sel telur. Ahli embrio akan terus memantau embrio hingga siap ditanam di rahim. Umumnya proses ini akan berlangsung selama lima sampai enam pekan.

Baca juga:

Ibu yang Mengonsumsi Banyak Protein Potensi dapat Anak Kembar

#Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Indonesia
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Perlu diiringi dengan edukasi yang mencakup tiga elemen kunci yakni anak, orangtua, dan tenaga pendidik.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Lifestyle
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Orangtua juga perlu tahu bahwa ada sisi positif dari gim daring ini.
Dwi Astarini - Jumat, 08 Agustus 2025
 Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Lifestyle
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Ini merupakan pilihan yang bijak dan menyehatkan bagi anak-anak yang tidak bisa menoleransi susu sapi.
Dwi Astarini - Jumat, 04 Juli 2025
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Lifestyle
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Paparan musik, terutama musik klasik, terbukti memiliki dampak positif pada perkembangan kognitif anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 25 Juni 2025
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Fun
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
LEGO Group ingin mendekatkan keluarga melalui permainan kreatif dengan LEGO bricks guna menciptakan momen kebersamaan yang berharga selama bulan Ramadan.
Dwi Astarini - Minggu, 16 Maret 2025
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Fun
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dengan cara yang tepat, berpuasa Ramadan tidak jadi hal yang menyulitkan dan beban buat anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 01 Maret 2025
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Dunia
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.
Dwi Astarini - Rabu, 26 Februari 2025
 Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai
Bagikan