Punti Kayu, Hutan di Kota Palembang


Kota Palembang menyimpan destinasi wisata alam yang berbeda. (Unsplash/Hadi Utama)
TAMAN Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Sumatera Selatan merupakan taman wisata alam di tengah kota, dengan luas mencapai hingga 39,9 hektare. Pepohonan pinus yang daunnya meneduhkan langit begitu terasa saat memasuki pintu gerbang.
Melintasi gerbang wisatawan akan disambut dengan replika bangunan dunia, mulai dari tiruan Menara Eiffel, stupa Candi Borobudur, Patung Liberty, hingga fenomena "big bang".
Baca Juga:

Pada saat sebelum pandemi COVID-19 melanda negeri ini, pengunjung yang datang ke taman wisata Punti Kayu, pada saat momen liburan bisa mencapai hingga 10 ribu orang dalam satu hari.
Dilansir dari Antara, Manager Taman Wisata Alam Punti Kayu Raden Azka berharap pada liburan nataru ini wisatawan yang datang ke taman Punti Kayu, kembali meningkat. Sehingga juga mampu meningkatkan sisi perekonomian warga sekitar.
"Momen liburan Natal kali ini jumlah pengunjung mencapai 3 ribu hingga 4 ribu yang menikmati rekreasi di taman Punti Kayu," kata Raden Azka.
Ia menerangkan bahwa pengunjung atau wisatawan yang datang itu berasal dari berbagai daerah. Seperti wisatawan lokal wilayah Sumsel, dan wisatawan dari Lampung, Bengkulu, Jambi, Jakarta, dan Surabaya.
Diperkirakan jumlah pengunjung ke lokasi itu akan terus meningkat, hingga puncaknya pada perayaan liburan Tahun Baru 2024.
Udara segar dengan reribunan pepohonan menjadi daya tarik tersendiri. Kemudian kupu-kupu berterbangan tampak jarang hinggap, bagaikan menari menikmati udara dan ketenangan di dalam taman itu.
Para wisatawan dapat menikmati liburan dalam suasana alam hutan kota terbesar di dunia hanya dengan tiket masuk Rp20 ribu per orang pada weekday. Kemudian pada akhir pekan dipungut tiket sebesar Rp25 ribu. Taman wisata itu buka setiap hari, mulai pukul 09:00 WIB dan ditutup pukul 19 : 00 WIB. Akan tetapi jam buka tersebut bisa saja dimajukan sebelum pukul 09:00, apabila pengunjung sudah mulai berdatangan.
Baca Juga:
Kereta Eksekutif dan Luxury New Generation, Kemanjaan dari KAI

Saat momen liburan nataru ini tiket tidak mengalami kenaikan dan penurunan harga. Bahkan ada potongan harga hingga 20 persen bagi wisatawan yang datang dengan rombongan.
Selain ada replika bangunan dunia, destinasi wisata ini menyediakan berbagai wahana permainan. Seperti flying fox, perahu naga, camping, dan kafe. Semuanya disediakan menyatu dengan rimbunan pepohon pinus.
Di hutan kota ini terdapat pula beberapa hewan dengan habitatnya seperti burung dan monyet. Satwa-satwa ini dilindungi dan tidak diperkenankan untuk diburu.
Pengunjung yang hadir juga dibebaskan untuk membawa makanan dari luar. Hanya saja dilarang untuk memberikan makanan kepada hewan.
Taman wisata ini dapat dijadikan sebagai tempat acara perkawinandengan harga sewa Rp10 juta ditambah dengan harga tiket masuk, tergantung jumlah tamu undangan yang akan hadir.
Resepsi pernikahan dan camping adalah salah satu fitur yang diberikan oleh pengelola taman wisata ini. Namun untuk camping hanya dikhususkan untuk pengunjung rombongan, bukan perorangan.
Pengunjung juga bisa mendapatkan pendampingan dari petugas taman Punti Kayu apabila ingin membuat kegiatan. Hanya saja harus membuat laporan ke pengelola terlebih dulu sebelum melakukan kegiatan. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Korea Utara Buka Resor Pantai Baru demi Cuan di Tengah Sanksi Ketat

Tidak Perlu Ribet Isi Berbagai Aplikasi Pulang Dari Luar Negeri, Tinggal Isi ALL Indonesia

Dibekali Kemampuan Bahasa Asing, Personel Satpol PP DKI Jakarta Dikerahkan ke Kawasan Wisata dan Hiburan

Menelusuri Jakarta Premium Outlets, Ruang Belanja Baru yang Mengusung Keberlanjutan dan Inklusi

Gubernur Jabar KDM Minta Teras Cihampelas Dibongkar, ini nih Sejarah Pembangunannya
