Puncak Matterhorn Di Swiss Menyala Saat Lockdown
Menampilkan pesan-pesan inspirasif dan ketahanan (Foto: voa)
SWISS menerangi gunungnya yang paling terkenal dengan pesan-pesan inspirasif dan ketahanan selama lock down COVID-19. Di puncak salju Matterhorn, pesan seperti "Tinggal di Rumah" dan "Harapan" menghiasi Swiss.
Alat proyektor juga termasuk gambar bendera Swiss dan bendera Italia ketika Italia juga terlihat di gunung tersebut. Seperti diketahui Italia memiliki jumlah kematian tertinggi di negara mana pun karena COVID-19.
Baca juga:
Teater ini Menawarkan Pengalaman Menonton Film di Tempat Tidur
Swiss, yang berbagi perbatasan dengan Italia, telah berupaya menahan penyebaran COVID-19. Saat ini ada lebih dari 15.475 kasus di negara ini dan 333 kematian.
Sudah empat minggu sejak Swiss melarang pertemuan besar dan menyarankan agar warganya tidak bepergian. Sekolah telah ditutup dan semua bisnis yang tidak penting ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut. Pada 16 Maret, pemerintah Swiss mengumumkan keadaan darurat yang akan berlangsung hingga 19 April, menurut The Local Switzerland.
Sebuah negara yang terkenal dengan acara mewahnya ini telah dipaksa untuk membatalkan agenda-agenda pada kalendernya, termasuk Geneva Motor Show dan Basel Watch Fair. Demikian BBC melaporkan.
Baca juga:
Ponsel Android Akan Mendapatkan Pelacak COVID-19 Lewat Google Play
Landmark Swiss lainnya juga merespon pandemi global. Penjaga malam kota Lausanne membunyikan lonceng peringatan abad ke-16 ketika jumlah kematian akibat COVID-19 Swiss meningkat. The Associated Foreign Press mengatakan lonceng baja raksasa di Katedral Lausanne, yang berasal dari tahun 1518, biasanya hanya dibunyikan ketika kota ini menghadapi bahaya.
Sekarang, setiap jam mulai jam 10 malam sampai jam 2 pagi, seorang penjaga malam membunyikan bel selama tiga menit penuh untuk mengingatkan orang-orang akan tindakan lockdown.
"Ada ketenangan nyata yang menyerupai apa yang akan terjadi di masa lalu, sebelum ada kebisingan lalu lintas ini," kata penjaga malam Renato Haeusler kepada AFP.
"Mungkin ada satu hal terakhir yang akan membawa kita kembali ke bagaimana semuanya ada di Abad Pertengahan, yaitu mematikan lampu, " tukasnya. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin