Puluhan Warga Koja Diduga Keracunan, PSI Minta Maaf
Ilustrasi (Foto: Rina Garmina)
MerahPutih.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta maaf atas kasus dugaan keracunan makanan di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara. Nasi boks tersebut disiapka sebagai bagian dari program 'Rice Box' PSI yang sudah digelar sejak April 2021 lalu.
Tak hanya di Jakarta, PSI sudah membagikan lebih dari 300 ribu nasi boks ke seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah.
Baca Juga
Puluhan Warga Diduga Keracunan Usai Makan Nasi Boks Berlogo PSI
"Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali," kata Ketua DPD PSI Jakarta Utara, Darma Utama dalam keterangan tertulis, Senin (25/10).
Program Rice Box PSI melibatkan warung-warung makanan dan UMKM kuliner terdampak pandemi. Mereka dilibatkan sebagai penyedia atau pemasok makanan.
"Jadi PSI tidak membuat makanan. Kami membagikan dan menghimpun dukungan program ini dari publik," kata Darma.
PSI sendiri telah melakukan penyelidikan internal supaya kasus seperti ini tidak terulang. PSI juga telah memberikan santunan kepada 29 orang yang menjadi korban.
"Kami tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung," terangnya.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (24/10). Menurut Ketua RW 06 Koja, Suratman, ada sekitar 89 nasi boks yang dibagikan kepada warganya
Saat dibuka, nasi boks itu berisi nasi dengan lauk telur, buncis, orek tempe, dan sayur. Nah, selang 3 jam kemudian, 35 warga merasakan mual, muntah hingga sakit kepala.
Baca Juga:
PSI Resmi Ajukan Surat Pemecatan Viani ke DPRD DKI
Lalu, 24 warga dilarikan ke Rumah Sakit Koja untuk menjalani perawatan dan 11 orang memutuskan untuk tetap di rumah. Dari puluhan warga yang berobat, sebagian besar sudah diizinkan untuk pulang dan 5 warga menjalani rawat inap.
"Untuk saat ini yang dirawat 5 orang, selebihnya sudah diizinkan pulang," ucapnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Jumat Malam Tol JORR Macet Parah, PSI Minta Jam Operasional Truk di Jakarta Dibatasi
Pelantikan PSI Solo, DPD PSI Solo Undang Jokowi Jadi Saksi