Puluhan Kader Partai Berkarya Gabung ke PSI
Mantan Sekjen DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang di halaman Gedung KPU RI, Jakarta. (ANTARA/Melalusa Susthira K.)
MerahPutih.com - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang bersama puluhan loyalisnya memutuskan bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Salah satu alasan pindahnya kader Partai Berkarya ke PSI lantaran kegagalan menjadi peserta Pemilu 2024 imbas sengketa internal yang tak berujung. Para kader Berkarya ini berkomitmen untuk memenangkan PSI menjadi partai parlemen.
Baca Juga
Ketum Partai Prima Tegaskan Gugatan ke PN Jakarta Pusat Bukan Sengketa Pemilu
“Sebagai partai anti korupsi dan anti intoleransi maka visi misi kami di Partai Berkarya sebelumnya sama dengan PSI untuk turut mengawal program partai memerangi korupsi dan intoleransi yang mengutamakan pembangunan nasional berdasar peningkatan kualitas SDM serta pemanfaatan SDA untuk kesejahteraan rakyat,” kata Badaruddin dalam keterangannya, Jumat,(3/3).
Badaruddin juga menilai PSI merupakan partai masa kini dan masa depan. Ia tak segan menyebut PSI sebagai energi baru dalam membangun bangsa dan tempat berhimpunnya cendikia serta politisi yang beragam.
“Kami akan bawa gerbong dan bedol desa ke PSI dengan mengawal, menjaga potensi suara dan kursi di basis Partai Beringin Karya (Berkarya) pada Pemilu 2019 untuk Pemilu 2024,” ujarnya.
Baca Juga
KSP Tegaskan Presiden Jokowi Masih Dukung Pelaksanaan Pemilu di 2024
Badaruddin berharap, PSI menjadi partai pilihan terakhir berjuang bersama untuk Indonesia yang lebih maju. Ia memastikan akan merangkul potensi suara di luar basis suara yang ada untuk kebesaran PSI.
“Kami menghimbau kepada pendiri, pengurus dan anggota Partai Beringin Karya (Berkarya) lainnya yang belum bergabung ke PSI untuk gabung dan bergenggam tangan bersama putra putri bangsa yang beragam untuk menjadikan PSI sebagai partai pemenang Pemilu 2024. Bila belum gabung, minimal kita saling mendo'akan dan tetap menjaga silahturahmi,” tandasnya. (Pon)
Baca Juga
KPU Sebut Putusan Penundaan Pemilu Bukan Kewenangan Hakim Pengadilan Negeri
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Pramono Perintahkan 2 Hari Setelah Acara Bendera dan Spanduk Partai Harus Diturunkan
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
DKPP Ungkap 31 Perkara Politik Uang di Pemilu dan Pilkada 2024, Perlunya Sinergi Kuat dari Bawaslu hingga KPU
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI Jakarta Tolak Pemotongan Subsidi Pangan, Warga Juga Disebut Sulit Akses
PSI Desak Gubernur Pramono Ubah Aturan BPHTB, Era Anies Digratisiskan Rumah di Bawah Rp 2 Miliar
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir