PSU Jadi Alasan Kapolri Tambah Pasukan di Papua


Massa melakukan aksi di Jayapura. (ANTARA FOTO/Gusti Tanati)
MerahPutih.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian beralasan pasukan yang saat ini dikirim ke Manokwari dan Sorong, Papua Barat bukan fokus karena adanya kerusuhan yang terjadi di provinsi ujung timur Indonesia itu. Tambahan pasukan baru ini diklaim dalam rangka pengamanan pelaksanaan pemilihan suara ulang (PSU) sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Pengiriman pasukan untuk pengamanan PSU di Pegunungan Arfak dan Sorong kurang dan dikirimlah personil untuk pengamanan," kata Kapolri, seusai melakukan pertemuan tertutup dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Jayapura, semalam.
Baca Juga:
Citra Polisi Terjun Bebas Usai Terbukti Beri Miras ke Mahasiswa Papua
Meski demikian, Tito mengakui keberadaan pasukan ini bisa juga dimanfaatkan untuk mengamankan aksi demo karena demo yang terjadi Senin (26/8) lalu bukan demo damai. "Bila itu demo damai cukup pasukan organik yang mengamankannya," imbuh Kapolri, dikutip Antara.

Dalam kesempatan itu, Kapolri juga menjelaskan tentang keberadaan pasukan di Nduga yang memang sengaja diturunkan untuk mengamankan wilayah tersebut pasca pembantaian 34 karyawan PT.Istaka Karya. “Faktor itulah yang menyebabkan pasukan dikirim ke Nduga,” ujar Tito.
Sebelum terjadi pembantaian karyawan PT Istaka, ada beberapa kejadian yang dilakukan kelompok Egianus Kogoya. Tapi ketika itu, polri tidak menambah pasukannya di Nduga. Namun, dengan adanya pembantaian itu Polri akhirnya memutuskan mengirim pasukan tambahan.
Baca Juga:
Menurut Tito, pasukan tambahan ini juga untuk melakukan penegakan hukum terhadap kelompok Egianus Kogoya itu. Bila ada tokoh yang kredibel yang bisa menjamin keamanan di wilayah itu khususnya tidak ada lagi gangguan dari kelompok Egianus Kogoya, maka penarikan pasukan bisa dipertimbangkan.

Kapolri dan Panglima TNI tengah melakukan kunjungan ke Papua terkait kerusuhan yang terjadi belakangan ini di sana. Mereka membawa tiga mantan petinggi TNI-Polri yang pernah bertugas di Papua, yaitu dua mantan kapolda yakni Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Irjen Pol Martuani Sormin serta Mayjen TNI George Supit, mantan Pangdam XVII Cenderawasih. (*)
Baca Juga:
Bertemu Tokoh Papua, Panglima TNI Marsekal Hadi: Siapa yang Teriak Rasis, Kita Kejar
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Polda Metro Sebar Kontak Telepon ‘Posko Orang Hilang’, Terima Laporan Anggota Keluarga atau Kerabat yang tak Ada Kabar

27 Perwira Tinggi Polri Naik Pangkat, Karyoto hingga Suyudi Jadi Komjen

Komisi Khusus Bakal Dibentuk, Presiden Prabowo Segera Reformasi Total Institusi Kepolisian

Prabowo Dikabarkan Segera Bentuk Komisi Reformasi Polri dan Tim Investigasi Prahara Agustus

Penggalian Lubang Suplai Makanan 7 Pekerja Tambang Freeport Terjebak Longsor Terhadang Lumpur

Semua Tewas, Ini Nama 4 Korban Helikopter Intan Angkasa Jatuh di Mimika Papua

Tambang Freeport Longsor, 7 Pekerja Masih Terjebak

Tembak Mati Warga Sipil, Pratu TB Ditahan di Pomdam XVII Cendrawasih

IPW Apresiasi Langkah Tegas TNI-Polri, Sebut Aspirasi Harus Dilakukan dengan Cara Damai

Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
