Psikolog Tekankan Bahaya Depresi

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 12 September 2022
Psikolog Tekankan Bahaya Depresi

Jangan anggap enteng depresi. (Foto: Unsplash/Stefano Pollio)

Ukuran:
14
Audio:

KATA depresi mungkin sudah melekat di masyarakat dan beberapa sering mengalaminya, entah karena pekerjaan, karier, ekonomi, sampai relasi. Psikolog klinis Ratih Ibrahim, M.M pun mengajak masyarakat lebih menyadari bahaya depresi jika tidak ditangani dengan baik.

"Saya mau mengajak kita semua untuk aware dengan apa sebetulnya depresi itu dan bagaimana kemudian sampai kepada bunuh diri," kata Ratih yang merupakan Ketua II Bidang Kemitraan Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia dalam webinar Major Depressive Disorder with Suicidal Ideation, dilansir ANTARA, Sabtu (10/9).

"Mungkin kita pernah mendengar itu kadang-kadang. 'Aduh, mau mati saja deh bawaannya'. Terus teman kita pikir ini lebay banget. Padahal hati-hai, lo. Itu adalah sebuah tanda yang perlu disikapi secara tidak sembarang," lanjutnya.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2022, Ratih menyebutkan bahwa satu dari delapan orang di seluruh dunia atau sekitar 970 juta orang di dunia mengalami gangguan mental. Kecemasan dan depresi menjadi gangguan mental yang paling umum.

Baca juga:

Jauh Persamaan Antara Stres, Depresi, dan Gangguan Kecemasan

Psikolog Tekankan Bahaya Depresi
Depresi akan memengaruhi kesehatan fisik dan aspek lainnya. (Foto: Unsplash/Anh Nguyen)


Rati pun menegaskan, data yang ditunjukkan WHO tersebut merupakan jumlah yang tidak main-main. Ia juga menegaskan bahwa depresi bisa membunuh seseorang secara diam-diam sehingga tidak bisa diremehkan.

"Dalam perjalanan saya sebagai seorang profesional kesehatan jiwa, saya menemukan memang betul-betul depresi ini enggak main-main," katanya.

Menurut Ratih, depresi merupakan gangguan mental yang ditandai dengan mood depresif, kehilangan minat, self esteem semakin turun, muncul perasaan bersalah terus-menerus, serta aktivitas sehari-hari yang terus terganggu.

Baca juga:

Atasi Depresi dengan 5 Gawai Canggih

Psikolog Tekankan Bahaya Depresi
Kecemasan dan depresi menjadi gangguan mental yang paling umum. (Foto: Unsplash/Kristina Tripkovic)

"Bila tidak ditangani secara serius memang akan masuk ke major depressive disorder (MDD) dan muncul keinginan untuk bunuh diri," ujarnya.

Depresi akan memengaruhi kesehatan fisik, penurunan performa dan prestasi, penurunan kualitas hubungan dengan teman dan keluarga, penurunan produktivitas, serta penurunan kesempatan berkontribusi dalam masyarakat.

Ia mengingatkan agar masyarakat terus menyadari pentingnya menjaga lima aspek yang terdiri dari fisik, kognitif, emosi, perilaku, dan sosial sebagai upaya pencegahan depresi.

Jika dijabarkan, aspek fisik menganjurkan agar masyarakat memperhatikan asupan nutrisi dan istirahat yang seimbang, diiringi dengan olahraga rutin dan aktivitas fisik. Aspek kognitif berarti menjaga pola pikir tetap berkembang, sehingga dapat berpikir positif dan realistis.

Untuk aspek perilaku dapat diwujudkan dengan cara mengumpulkan emosi dan aktivitas positif serta meningkatkan aktivitas intelektual, contohnya seperti membaca buku dan menonton film beredukasi. Sedangkan aspek sosial menganjurkan untuk bersosialisasi, jika dimungkinkan secara tatap muka, serta terhubung dengan keluarga.

"'Intinya adalah kita bangun support system untuk kita sendiri dan juga untuk keluarga kita, teman-teman terdekat kita supaya tidak sendirian," tutupnya. (and)

Baca juga:

Perubahan Sikap Mendadak, Tanda Mengalami Depresi

#Kesehatan Mental #Depresi
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Apabila depresi tidak ditangani dengan baik, dr. Adhi memperingatkan bahwa hal tersebut dapat berujung pada depresi resisten pengobatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 11 Juli 2025
Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!
Olahraga
Antony Ngaku Depresi di Manchester United, Mengurung Diri hingga Tidak Makan Berhari-hari
Antony mengaku dirinya depresi saat masih bermain di Manchester United. Ia mengatakan tak makan selama berhari-hari.
Soffi Amira - Selasa, 27 Mei 2025
Antony Ngaku Depresi di Manchester United, Mengurung Diri hingga Tidak Makan Berhari-hari
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Bagikan