Protes UMP Naik 1,2 Persen, Buruh Jatim Kumpulkan Uang Receh untuk Gubernur

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 22 November 2021
Protes UMP Naik 1,2 Persen, Buruh Jatim Kumpulkan Uang Receh untuk Gubernur

Aksi buruh kumpulkan uang receh sejumlah Rp 700 sebagai bentuk protes atas kenaikan UMP sebesar 1,2 persen. (Foto: MP/Don)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menetapkan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 sebesar Rp 1.891.567, di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu (21/11) malam.

Angka itu naik senilai Rp 22.790 dari upah tahun sebelumnya yang besarannya Rp 1.868.777. Secara persentase tahun ini kenaikannya 1,22 persen.

Terkait kenaikan itu, ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur melakukan aksi mengumpulkan uang koin atau recehan di depan Gedung Negara Grahadi, Senin (22/11).

Baca Juga:

UMP DKI 2022 Naik Rp 37 Ribu, Wagub Riza: Semoga Bisa Dimaklumi

Wakil Sekretaris DPW FSPMI Jawa Timur Nuruddin Hidayat mengatakan, pengumpulan uang receh itu dilakukan sebagai bentuk protes dan peringatan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah yang dianggap mengingkari janji yang dibuat bersama buruh.

"Ini bentuk peringatan, warning. Kita ini punya komitmen politik saat audiensi di DPRD Provinsi, kesimpulannya gubernur dalam menetapkan upah minimum berkeadilan, selain menggunakan PP 36, juga mempertimbangkan kenaikan upah tahun-tahun sebelumnya. Dan, ini diingkari sama gubernur pastinya" tegasnya.

Keinginan para buruh bahwa Gubernur Khofifah harus merevisi kenaikan UMP 1,2 persen menjadi 13 persen segera, merujuk pertimbangan kenaikan upah di tahun-tahun sebelumnya saat masih masa Gubernur Soekarwo.

Baca Juga:

Kadin Akui Kenaikan UMP Sangat Kecil

"Jelasnya, kalau Bu Gubernur tetap menetapkan UMP menggunakan PP 36, besar kemungkinan UMK nanti menggunakan PP 36, maka ada 9 daerah yang mengalami tidak naik upahnya, apalagi ring 1," tandasnya.

Menurut Nuruddin, saat demo berlangsung, pimpinan buruh di Jatim tengah mempersiapkan rapat guna gelar aksi lebih besar sekaligus mogok kerja, jika Gubernur Khofifah tidak merevisi dan memenuhi keinginan buruh.

"Secara simbolis kita kumpulkan koin sebagai bentuk protes kami, sebab kenaikan Rp 22 ribu jika di kurs per harinya ketemu Rp 700. Jadi koin ini sebagai simbol penolakan kita terhadap UMP. Kita kembalikan lagi ke Gubernur," pungkas Nuruddin. (Andika Eldon/Jawa Timur)

Baca Juga:

Awal Pekan, Penumpang KRL Tembus 129 Ribu Orang

#Jawa Timur #Demo Buruh #Upah Minimum Provinsi
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi
Demikian seperti diinformasikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo.
Frengky Aruan - Rabu, 22 Oktober 2025
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi
Indonesia
Upah di Sumatera Selatan Diusulkan Naik 8 Persen
Penetapan UMP dan UMSP 2026 masih menunggu regulasi terbaru dari pemerintah pusat. Sebab, saat ini regulasi tersebut sedang dalam pembahasan di DPR RI.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
Upah di Sumatera Selatan Diusulkan Naik 8 Persen
Indonesia
Hal Yang Bakal Diperhatikan Menaker Saat Akan Naikkan Upah Buruh
Kenaikan UMP harus diperhitungkan berdasarkan nilai inflasi, pertumbuhan ekonomi dan indeks tertentu, serta mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup layak (KHL).
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
Hal Yang Bakal Diperhatikan Menaker Saat Akan Naikkan Upah Buruh
Indonesia
Rumus Kenaikan UMP 2026 Ditargetkan Kelar November, Pemerintah Bakal Merujuk Putusan MK 168
Menaker juga memastikan bahwa dalam penetapan kenaikan upah minimum, pemerintah akan merujuk pada Keputusan MK Nomor 168
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
Rumus Kenaikan UMP 2026 Ditargetkan Kelar November, Pemerintah Bakal Merujuk Putusan MK 168
Indonesia
Dorong Penataan Pembangunan Pesantren, Pemerintah Jangkau Pihak Swasta
Meski anggaran pembangunan lembaga keagamaan berada di bawah Kementerian Agama, karena insiden ini bersifat darurat nasional, Kementerian PU akan turun tangan langsung.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Dorong Penataan Pembangunan Pesantren, Pemerintah Jangkau Pihak Swasta
Indonesia
Polisi sudah Bergerak Selidik Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny
Polisi sudah memanggil sejumlah pihak untuk diperiksa.
Dwi Astarini - Selasa, 07 Oktober 2025
Polisi sudah Bergerak Selidik Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny
Indonesia
Bangunan Ambruk Ponpes Al-Khoziny Jadi Alarm Perbaikan Sistem Konstruksi Nasional
Menjadi tragedi kemanusiaan yang mengungkap kelemahan budaya keselamatan konstruksi di Indonesia. ?
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Bangunan Ambruk Ponpes Al-Khoziny Jadi Alarm Perbaikan Sistem Konstruksi Nasional
Indonesia
Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah
Faktanya, kontribusi pesantren ini tidak sepenuhnya didukung negara dalam segi penyediaan regulasi, anggaran, maupun pendampingan.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Belajar dari Tragedi Al-khoziny, Pimpinan Komisi V DPR Sebut Komitmen Infrastruktur Negara ke Pesantren masih Lemah
Indonesia
Polda Sulawesi Selatan Tetapkan 11 Tersangka Pembakaran Gedung DPRD, Petugas Kebersihan Diduga Ikut Terlibat
Dari 11 pelaku yang ditetapkan tersangka ini didominasi warga dengan mayoritas pekerja buruh hingga petugas kebersihan, sedangkan lainnya wiraswasta dan dua mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Polda Sulawesi Selatan Tetapkan 11 Tersangka Pembakaran Gedung DPRD, Petugas Kebersihan Diduga Ikut Terlibat
Indonesia
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Sejak Minggu (31/8) malam, Polri dan TNI melakukan patroli skala besar untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Frengky Aruan - Senin, 01 September 2025
Situasi Surabaya dan Jawa Timur secara Umum Relatif Kondusif dan Terkendali Pasca-Demonstrasi yang Memanas, Sebut Polda
Bagikan