Produk UMKM Wayang Asal Sukoharjo Jadi Souvenir G20 di Bali


Produk UMKM wayang menjadi souvenir resmi untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Selasa (20/9). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Presidensi G20 Indonesia, khususnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022 mendatang.
Untuk souvenir G20 di Bali ini, pemerintah menunjuk produk kerajinan tangan dari hasil produksi warga Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Kominfo Siapkan Internet Berkecepatan 1,5 Gbps Dukung Peliputan KTT G20
Pemilik Suryo Art, Agus Suryono tidak menyangka produk UMKM terpilih menjadi salah satu souvenir resmi untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Ia menjelaskan Ada tiga item kerajinan dari Suryo Art yang dibuat menjadi official merchandise resmi di KTT G20 yang berlangsung di Bali nanti.
"Ketiga item tersebut berupa dua vandal plakat dengan ciri khas Suryo Art yakni wayang dari logam. Kemudian tempat bolpoin dari kayu namun tetap ada aksesoris dengan bentuk wayang," kata Agus, Selasa (20/9).
Dia membeberkan, awalnya mendapat informasi tentang project tersebut dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dari pengumuman itu tertera bahwa souvenir official merchandise diambil dari UMKM seluruh Indonesia.
“Dari pengumuman itu ada link pendaftaran, saya mencoba mendaftar. Setelah melalui verifikasi ada pengumuman lolos, dari 1.200 yang mendaftar ada 20 UMKM seluruh Indonesia," katanya.
Baca Juga:
Ia mengaku baru kali ini produk hasil olahannya dapat tembus di ajang pertemuan Internasional. Untuk di Jawa Tengah hanya dua terpilih, yakni Sukoharjo dan Semarang.
"Produk souvenir G20 yang dipesan tidak banyak. Sebab di goodie bag tersebut ada beberapa item, tidak hanya souvenir saja tapi juga ada model-model UMKM lain, seperti makanan kering dan sebagainya," ucap dia.
Untuk proses pembuatan sendiri, kata dia, diberi waktu satu minggu sudah harus selesai. Mengingat bahan-bahan yang diperlukan sudah ready, sehingga bisa memenuhi waktu yang diberikan.
"Vandal-vandal tersebut diberi harga per item sekitar Rp150.000 hingga Rp200.000. Bahan produk ada yang dari kulit dan logam," katanya.
Ia menambahkan selama ini produknya sudah tembus ekspor ke sejumlah negara, yakni USA, China, Italia, Prancis, Rusia, Singapura. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Polri akan Gunakan Mobil Listrik untuk Kendaraan Dinas di KTT G20
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Menemukan Ketenangan dan Cita Rasa Bali di Element by Westin Ubud, Momen Sederhana Jadi Istimewa

AXEAN Festival 2025: 43 Penampil Siap Ramaikan Panggung Musik Asia di Bali

Selundupkan Kokain ke Bali Pakai Dildo di Kemaluan, Cewek Peru Dijanjikan Upah Rp 320 Juta

Penerbangan Dari dan Ke Bali Alami Keterlambatan dan Penundaan Akibat Lewotobi Meletus

PDIP Lanjutkan Konsolidasi Partai di Bali, Diklaim Bukan Kongres

Saat Pertemuan Menteri G20 Sri Mulyani Pamer Cara Indonesia Atasi Masalah Dana Buat Pembangunan

BMKG Prediksi Fenomena Suhu Dingin Bali Sampai Agustus, Terendah 19 Derajat Celcius

Bahas Perang Tarif di Afrika Selatan, Sri Mulyani Ingin G20 Kerja Sama Saling Menguntungkan

Lirik Lagu Kuli Daki – Bagus Wirata Lengkap dengan Makna: Bicara Cinta dan Realita

Gelombang Tinggi dan Jarak Pandang Tipis ‘Gagalkan’ Evakuasi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
