Headline

Presiden Putin Peringatkan AS dan Sekutu Terkait Serangan ke Suriah

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 17 April 2018
Presiden Putin Peringatkan AS dan Sekutu Terkait Serangan ke Suriah

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) mendengarkan Kepala "Kurchatov Institute" Mikhail Kovalchuk (ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Nikolskyi/Kremlin via REUTERS)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Serangan Amerika Serikat dan sekutunya terhadap Suriah bisa menyulut kekacauan global. Pasalnya, negara-negara pendukung Presiden Bashar al-Assad seperti Rusia dan Iran akan melakukan pembalasan terhadap aksi militer AS dan sekutu.

Berbicara melalui sambungan telepon dengan Presdien Iran, Hassan Rouhani, Presiden Rusia Vlamidir Putin memperingatkan AS dan sekutunya bahwa serangan terhadap Suriah akan menimbulkan konflik baru yang lebih besar lagi.

Presiden Putin dan Hassan Rouhani sepakat bahwa serangan negara-negara Barat telah menutup kesempatan bagi tercapainya resolusi politik bagi konflik di Suriah.

"Putin secara khusus menekankan bahwa jika aksi yang melanggar Piagam PBB itu dilanjutkan, maka akan terjadi kekacauan dalam hubungan internasional," kata Kremlin dalam pernyataan tertulis sebagaimana dilansir Antara dari Reuters, Senin (16/4).

Sementara itu Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan bahwa pihaknya akan menjatuhkan sanksi ekonomi baru kepada sejumlah perusahaan yang terlibat dengan penggunaan senjata kimia yang diduga dilakukan oleh Presiden Suriah.

Presiden Putin dan Hassan Rouhani
Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin (ANTARA FOTO/Bozoglu/Pool via Reuters)

Sebelumnya, Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris menembakkan 105 rudal dengan target tiga tempat yang diduga menjadi fasilitas persenjataan kimia di Suriah. Aksi itu merupakan balasa terhadap serangan gas beracun di Douma pada 7 April lalu.

Sejumlah negara Barat menunjuk Bashar sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan Douma yang menewaskan puluhan orang. Sementara pemerintah Suriah dan Rusia membantah telah terlibat.

Tembakan rudal pada Sabtu adalah intervensi terbesar dari negara-negara Barat di Suriah.

Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris mengatakan bahwa serangan rudal itu hanya menarget fasilitas persenjataan kimia Suriah dan tidak ditujukan untuk menggulingkan Bashar ataupun mengintervensi perang sipil di sana.

Presiden Prancsi Emmanuel Macron mengatakan bahwa dirinya telah berhasil menyakinkan Trump, yang sebelumnya ingin menarik pasukan Amerika Serikat dari Suriah, untuk tetap mempertahankan keterlibatan di negara tersebut.

Namun pernyataan Macron itu dibantah oleh Gedung Putih.

"Misi Amerika Serikat tidak berubah, persiden sudah menegaskan bahwa dia ingin agar pasukan Amerika Serikat bisa kembali ke rumah secepatnya," kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders.

Presiden Bashar al-Assad

Warga berpartisipasi dalam protes pro rezim Suriah diluar kedubes Suriah di Sanaa, Yaman (ANTARA FOTO/REUTERS/Khaled Abdullah)

"Kami bertekad untuk menghancurkan kelompok bersenjata ISIS dan menciptakan kondisi yang mencegah kembalinya mereka," kata dia.

"Kami juga berharap para sekutu regional untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar, baik secara militer maupun finansial, untuk menjaga keamanan kawasan," kata Sanders.

Sementara itu wakil kepala komite pertahanan parlemen Rusia, Evgeny Serebrennikov, menjawab rencana Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi ekonomi dengan mengatakan bahwa pihaknya siap.

"Sanksi itu memang berat bagi kami, tapi juga akan menimbulkan kerusakan yang lebih besar bagi Amerika Serikat dan Eropa," kata Serebrennikov kepada kantor berita RIA.

Di Damaskus, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad, telah bertemu dengan tim lembaga pemantau senjata kimia global, OPCW, selama tiga jam dengan didampingi sejumlah pejabat Rusia.

Tim OPCW akan mengunjungi Douma untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia di sana.

Moskow mengecam Barat karena menolak menunggu temuan OPCW sebelum menggelar serangan.(*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Prancis Tuduh Turki dan Iran Terlibat dalam Konflik Suriah

#Konflik Suriah #Vladimir Putin #Rusia
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Diundang Prabowo ke Indonesia, Presiden Putin: Terima Kasih Saya Akan datang
Presiden Rusia Vladimir Putin menyanggupi undangan Presiden Prabowo Subianto untuk berkunjung ke Indonesia.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Diundang Prabowo ke Indonesia, Presiden Putin: Terima Kasih Saya Akan datang
Indonesia
Dari Pakistan, Presiden Prabowo Subianto Menemui Putin di Istana Kremlin
Presiden Prabowo mengapresiasi Presiden Putin yang menerima kunjungannya di sela-sela kesibukan yang padat
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Dari Pakistan, Presiden Prabowo Subianto Menemui Putin di Istana Kremlin
Dunia
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Negara anggota UE akan berbagi risiko secara kolektif terkait eskalasi konflik Rusia-Ukraina
Wisnu Cipto - Selasa, 02 Desember 2025
Tidak Percaya Komitmen Putin, Uni Eropa Sepakat Perkuat Pertahanan di Ukraina
Indonesia
Rusia Kirim Pesan Duka Cita Atas Banjir Sumatra, Putin: Kami Bersama Rakyat Indonesia
“Kami bersama rakyat Indonesia dalam masa sulit ini,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin
Wisnu Cipto - Senin, 01 Desember 2025
Rusia Kirim Pesan Duka Cita Atas Banjir Sumatra, Putin: Kami Bersama Rakyat Indonesia
Dunia
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
“Rencana ini tidak memaksa Ukraina mengakui Krimea dan Donbas sebagai wilayah Rusia.”
Wisnu Cipto - Kamis, 20 November 2025
Rancangan Donald Trump Perjanjian Damai Konflik Ukraina: AS Akui Krimea dan Donbas Sah Milik Rusia
Dunia
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Pabrik Elektromekanis Kizlyar dijatuhi sanksi Uni Eropa pada 2024 karena memproduksi peralatan pesawat untuk militer Rusia dalam konflik dengan Ukraina.
Wisnu Cipto - Selasa, 11 November 2025
 Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
Dunia
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Lokasi yang disiapkan berada di Novaya Zemlya, kawasan Arktik Rusia, yang secara historis pernah digunakan untuk uji coba terakhir senjata nuklir ketika masih tergabung dalam negara Uni Soviet pada media 1990-an silam.
Wisnu Cipto - Kamis, 06 November 2025
Tak Mau Kalah dari Trump, Putin Suruh Anak Buahnya Siapkan Uji Coba Senjata Nuklir di Arktik
Dunia
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Presiden AS Donald Trump memerintahkan militer Amerika Serikat untuk memulai lagi proses pengujian senjata nuklir setelah 33 tahun dihentikan.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 02 November 2025
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Dunia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan negaranya telah berhasil melakukan uji coba drone bawah laut bertenaga nuklir, Poseidon
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
Indonesia
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia mengenai Ekstradisi menjadi UU.
Wisnu Cipto - Kamis, 02 Oktober 2025
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia
Bagikan