Presiden Myanmar Mengundurkan Diri, Terkait Krisis Rohingya?
Htin Kyaw. (Screenshot Reuters)
MerahPutih.com - Presiden Myanmar Htin Kyaw mengundurkan diri, Rabu (21/3). Kantor Kepresidenan Myanmar menyatakan bahwa Kyaw ingin beristirahat dari tugas dan tanggung jawabnya saat ini.
Demikian seperti dilansir Reuters, yang diposting pihak kepresidenan melalui Facebook.
Pihak kepresidenan belum memberikan alasan rinci atas mundurnya Htin Kyaw. Dalam keterangannya, kantor kepresidenan Myanmar menyatakan bahwa berdasarkan konstitusi penggantinya akan dilangsungkan dalam tujuh hari ini.
"Presiden berikutnya pasti berasal dari anggota NLD (Partai Liga Nasional Demokrasi) atau sesuai dengan kebijakan partai," kata Aung Shin, Juru Bicara NLD. Dia mengatakan bahwa wakil presiden tidak bisa menjadi presiden berikutnya menurut konstitusi.
Tidak diketahui apakah mundurnya Htin Kyaw berhubungan dengan krisis Rohingya atau tidak. Krisis atau "pembersihan" etnis Rohingya hingga saat ini masih menjadi sorotan dunia.
Diketahui, NLD merupakan partainya pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Partai NLD maupun Suu Kyi saat ini tengah menjadi sorotan dunia. Suu Kyi yang mendapat Nobel Perdamaian itu dianggap tidak banyak bertindak atas pembersihan entis muslim Rohingya di negara itu.
Aung San Suu Kyi mendapat Novel Perdamaian pada 1991, atas perjuangan panjangnya melawan kediktatoran militer di Myanmar. Apa yang telah diperjuangkan Suu Kyi di masa lalu, dunia mengharapkan hal itu dia lakukan kembali untuk melindungi entis minoritas Rohingya.
Sementara NLD, partai itu menolak kerja sama dengan penyelidik PBB tentang peneyelidikan krisis Royingya tersebut. Bahkan partai itu juga disebut telah menghalang-halangi wartawan untuk melaporkan pembunuhan massal dan pengusiran warga Rohingya ke Bangladesh. (*)
Bagikan
Berita Terkait
Dimediasi China, Junta Militer Myanmar dan Pasukan TNLA Sepakat Gencatan Senjata
Konflik di Myanmar Tidak Kunjung Selesai, Para Pemimpin ASEAN Desak Dialog Politik Nasional
75 WNI Berhasil Kabur dari Markas Perusahaan Judol Myanmar, 20 Orang Sukses Menyeberang ke Thailand
Junta Militer Myanmar Bombardir Acara Festival Buddha Tewaskan 32 Orang, 50 Luka-Luka
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu
Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui
[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
Bantuan Medis Darurat Indonesia Buat Korban Gempa Myanmar Kemungkinan Diperpanjang