Presiden Jokowi: Saya Masuk Pasar Karena Ada Yang Teriak Harga Mahal


Presiden Jokowi saat bertemu para caleg yang tergabung dalam Perempuan Keren di Hotel JHL Solitaire, Gading Serpong (MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.Com - Presiden Jokowi menjelaskan alasan kenapa dirinya sering masuk pasar akhir-akhir ini. Lebih lanjut, Presiden mengatakan kebiasaan masuk pasar karena ada yang teriak harga pasar tradisional melambung.
"Ngapain ke pasar? Karena ada yang mengatakan katanya harga-harga mahal, naik. Saya ingin membuktikan," kata Jokowi di acara Deklarasi dukungan Caleg Perempuan di Hotel JHL Solitaire, Tangerang, Banten, Minggu (4/11).
Menurutnya, setelah melakukan peninjauan langsung ke sejumlah pasar, ternyata hal itu tidak terbukti.
"Tadi pagi saya ke pasar (Pasar Anyar, Tangerang) beli telur, pedagang telurnya ngomong, 'Pak memang saat lebaran kemarin telur harganya Rp 30 ribu, tapi sekarang sudah turun Pak jadi Rp 20-22 ribu. Kemudian juga tempe. Saya lihat tadi, tempenya gede-gede banget, harganya Rp 4-5 ribu di pasar tradisional," ungkap Jokowi.

Sebelumnya, lanjut Jokowi, dirinya sempat mengunjungi Pasar Surya Kencana di Bogor, Jawa Barat untuk menanyakan langsung harga sayur.
"Sayur bayam harganya Rp2 ribu untuk satu ikatnya. Gede-banget ikatnya, kalau untuk sayur bisa dua hari. Yang agak mahal memang sawi, Rp7 ribu, tapi itu sudah turun, biasanya Rp 9 ribu," terang dia.
Karenanya, Presiden mengimbau kepada pihak-pihak tertentu untuk tidak teriak-teriak harga komoditas pasar tradisional mahal sebab dikhawatirkan berdampak bagi pedagang.
"Kalau keluar masuk pasar ngomongnya begitu terus, ibu-ibu nggak akan mau masuk pasar tradisional. Mereka pikir harga mahal, nanti pedagang akan ngamuk-ngamuk. Hati-hati statement seperti itu bisa merugikan pasar tradisional dan merugikan pedagang yang ada di pasar," pungkas Presiden Jokowi.(Fdi)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Puluhan Ribu Warga Boyolali Turun ke Jalan Protes Ucapan Prabowo Soal 'Tampang Boyolali'
Bagikan
Berita Terkait
Gubernur Pramono: Lomba Digitalisasi Pasar Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Jakarta 5,18 Persen

Penundaan Eksekusi Silfester Matutina yang Merupakan Relawan Jokowi Rusak Prinsip Keadilan Hukum

4 Pasar Tradisional di Jakarta Bakal Direvitalisasi, Bulan Depan Digarap

Pemprov DKI Bakal Revitalisasi Empat Pasar dengan Pendekatan Modern

Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Relawan Jokowi Laporkan Roy Suryo Cs ke Polisi, Polresta Surakarta Lakukan Joint Investigation

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Harga Minyakita di 114 Kota/Kab Dijual Jauh di Atas HET

Legislator PDIP Harap Ada UU yang Batasi Pergerakan Ritel Modern

Ada Ancaman, Pasbata Pasang Badan untuk Jokowi
