Presiden Amerika Serikat Joe Biden Dikabarkan Bakal Kunjungi Israel


Masyarakat di Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan pada Kamis (12/10/2023) membantu upaya penyelamatan para korban rentetan serangan udara Israel. ANTARA/Khaled Omar/Xinhua/tm
MerahPutih.com - Pertempuran pecah ketika Hamas pada 7 Oktober meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa, yang merupakan serangan mendadak di segala lini terhadap Israel. Serangan Hamas itu dilancarkan melalui berondongan tembakan roket serta penyusupan para personelnya ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas menyatakan operasi itu dilaksanakan sebagai pembalasan atas penyerbuan terhadap Masjid Al Aqsa serta karena peningkatan kekerasan oleh kalangan pemukim.
Baca Juga:
5 Film Berlatar Konflik Israel-Palestina
Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza. Tercatat, sampai (17/10), Jumlah warga Palestina yang tewas dalam rentetan serangan Israel di Gaza sudah meningkat menjadi 2.750 orang, termasuk 750 anak.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden diperkirakan akan berkunjung ke Israel. Channel 12 melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan, undangan kepada Biden agar presiden AS itu melakukan kunjungan ke Israel.
Kedatangan Biden di Israel, akan menjadi bukti solidaritas AS di tengah perang yang berkecamuk antara Israel dan Palestina. Kunjungan Biden ke Israel sebelumnya pada Juli 2022.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Israel pada Senin untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat Israel.
Sebelum ke Israel, Blinken melakukan lawatan ke Yordania, Qatar, Bahrain, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir.
Sepuluh hari setelah konflik dengan kelompok Palestina Hamas mulai pecah, Israel terus melancarkan pengeboman dan memblokade Jalur Gaza.
UNRWA, badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas membantu pengungsi Palestina, menyebutkan lebih dari satu juta orang di Gaza hampir setengah dari total penduduk terusir dari wilayah itu.
Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah. Tidak ada listrik di wilayah itu. Makanan, bahan bakar, pasokan obat-obatan juga sudah mulai habis.
Sementara itu, banyak warga sipil dikabarkan terpaksa mengungsi ke Gaza bagian selatan setelah Israel mengeluarkan peringatan agar daerah-daerah di bagian utara dikosongkan dari keberadaan warga. (*)
Baca Juga:
Pemerintah Didorong Bersuara di PBB untuk Hentikan Konflik Israel-Palestina
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Guru Besar UI Dukung Perjanjian Hamas–Israel, Usul RI Kirim Pasukan ke Gaza

Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Ribuan Pengungsi Palestina Kembali ke Gaza

DPR Sebut Serangan Israel Rusak Kepercayaan Proses Gencatan Senjata di Gaza

Lirik Lagu 'Atuna Tufuli' dan Kisah Pilu di Balik Suara Anak-Anak Palestina

PBB Puji Peran AS, Qatar, Mesir, dan Turkiye di Balik Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas

Hamas Setuju Gencatan Senjata, Tuntut Israel Patuhi Poin Kesepakatan Angkat Kaki dari Kantong Palestina

Presiden Trump Umumkan Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata, Ini Poin-poinnya

MUI Tolak Keikusertaan Tim Israel dalam Kejuaraan Dunia Senam di Jakarta

Aktivis Greta Thunberg Dipukuli dan Dipaksa Cium Bendera Israel Sebelum Dideportasi

Israel Deportasi Greta Thunberg dan 170 Aktivis Armada Global Sumud Flotilla
