PPP dan Golkar Korban Konspirasi Kekuasaan
MerahPutih Politik- Pemikir Politik dan Kenegaraan Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin menjelaskan bahwa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-Kalla) sedang merancang konspirasi besar menghancurkan partai politik yang tidak mendukung pemerintahannya.
Menurutnya, upaya pembusukan telah terlihat pada dua partai politik, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar. Kedua partai tersebut sengaja disusupi kekuatan pemerintahan saat ini.
"Apakah ada konspirasi? Bagi saya sebagai pemerhati politik dan hukum jelas sekali terjadi konspirasi," kata Said dalam sebuah diskusi publik bertajuk 'Posisi Pemerintah Dalam Kemandirian Partai Politik' yang merupakan rangkaian acara dalam acara Mukernas PPP, di Hotel JS Luwansa, Kamis (11/12).
Mantan aktivis pergerakan 1998 ini menambahkan, intervensi sengaja dilakukan pemerintahan Jokowi-Kalla lantaran mereka mengalami kekurangan dukungan politik dalam menjalankan roda pemerintahan.
Berkaca dari realita tersebut maka pemerintahan Jokowi-Kalla bersama dengan segenap partai pendukungnya menyepakati untuk melakukan konspirasi politik guna menarik PPP ke dalam pemerintahan.
"Ada konsensus dari mereka untuk mengambil dukungan PPP dan mengarahkan kepada pemerintah yang sudah berkuasa," ujar Said.
Bagikan
Berita Terkait
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Tutup Dikbar, Cak Imin Ingin Perempuan Bangsa Banyak Mewarnai PKB
Bestari Barus Mantap ke PSI, Sebut Jokowi Jadi Inspirasi Perjuangan Politik
Prabowo Sentil Fenomena Gontok-gontokan di Tingkat Atas, Tak Masalah Beda Partai
PPP Punya 2 Ketua Umum Hasil Muktamar ke-10 Ancol
Muktamar X PPP Serukan Pengembalian Muruah Santri
Anutin Charnvirakul Jadi PM Baru Thailand, Keluarga Thaksin Shinawatra Menyingkir ke Dubai
Panggung Politik Suryadharma Ali Ketum Partai Sampai 2 Kali Menteri
Mantan Menag dan Ketum PPP Suryadharma Ali Meninggal, PPP Perintahkan Kader Gelar Salat Gaib
Kaesang Gagas Pemilihan Raya, PSI Jakarta: Menjawab Keresahan Anak Muda untuk Berpolitik