Populasi Masyarakat Hong Kong Menyusut Akibat Pandemi

P Suryo RP Suryo R - Senin, 20 Februari 2023
Populasi Masyarakat Hong Kong Menyusut Akibat Pandemi

Pemerintah Hong Kong mengungkapkan populasi di kota tersebut menyusut jumlahnya sekitar 0,9% (Pexels/Jimmy Chan)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BARU-baru ini Pemerintah Hong Kong mengumumkan kabar yang terbilang unik terkait populasi warganya. Walau saat ini sudah banyak negara yang telah melonggarkan kebijakannya, Hong Kong masih mengikuti kebijakan dari Tiongkok terkait pengetatan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Menariknya ini memiliki dampak terhadap jumlah masyarakatnya. Akibat kebijakan pandemi tersebut, angka populasi di Hong Kong dikabarkan menyusut.

Baca Juga:

Pentingnya Pemilihan Jenis Makanan untuk Penderita Maag

pandemi
Pengetatan kebijakan Zero COVID dari Pemerintah Pusat Tiongkok menyulitkan para profesional muda datang ke Hong Kong untuk bekerja (Pexels/Connecting Flights Guide)

Kabar ini disampaikan Pemerintah Hong Kong pada 16 Februari 2023 yang di mana berdasarkan Departemen Sensus dan Statistik setempat, populasi warga menurun sekitar 0,9 persen hingga akhir tahun 2022.

Dengan demikian, jumlah populasi Kota Hong Kong ada di angka 7,3 juta jiwa dengan tercatat ada 60 ribu orang yang keluar dari kota itu dan 21 ribu warga yang baru datang.

Dari sisi pemicunya sendiri, sebagaimana dikutip dari Associated Press (16/2), terdapat dua potensi mengapa jumlah populasi di sini menurun.

Pertama adalah aspek Negara Tiongkok yang memang memiliki kebijakan Zero COVID sehingga berbagai kebijakan pengetatan serta pembatasan diterapkan di Hong Kong dan ini disebut mempersulit para profesional untuk datang ke kota yang menjadi pusat keuangan internasional itu.

Kemudian aspek kedua adalah keputusan dari kelompok profesional muda Hong Kong yang memutuskan bertolak ke negara-negara di Barat usai terkikisnya kebebasan berpendapat di sana dengan keamanan setempat bisa memenjarakan mereka yang dicap sebagai pembangkang kebijakan Tiongkok daratan.

Baca Juga:

Atasi Masalah Stunting Melalui Pemenuhan Nutrisi

pandemi
Pemerintah Hong Kong menargetkan untuk mendorong peningkatan para profesional untuk datang hingga mencapai 35 ribu setiap tahunnya (Pexels/Brayden Law)

Apalagi ini ditambah dengan upaya otoritas di Hong Kong mengesahkan RUU Pasal 23 yang dianggap akan semakin menyulitkan proses mengemukakan pendapat di sana dengan larangan terhadap kegiatan yang dianggap mengkhianati atau melakukan tindakan suberversif terhadap pemerintah pusat (Tiongkok).

Walau terjadi penurunan populasi tapi berdasarkan data Pemerintah Hong Kong, trennya terbilang positif. Karena berdasarkan rilis dari pemerintah diungkapkan bahwa para paruh kedua tahun 2022, penurunan populasi cenderung lebih menyempit dibandingkan paruh pertama yang lebih tinggi.

Hal tersebut dipandang positif, karena artinya pergerakan masyarakat di kota ini berangsur normal.

Sehubungan kebijakan pengetatan dengan para pekerja yang kesulitan masuk ke Hong Kong, pemerintah memprediksikan faktor tersebut dapat dihilangkan nantinya usai kebijakan berpergian di Tiongkok daratan dicabut.

Bahkan ini didukung oleh program yang diluncurkan oleh Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee yang menargetkan sekitar 35 ribu pekerja profesional datang ke kotanya setiap tahun pada periode 2023-2025. (aru)

Baca Juga:

Mad Honey Nepal, Obat atau Psikotropika?

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Bagikan