Polri Sebut Kontak Tembak dengan KKB untuk Melindungi Diri, Bukan Memerangi

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 17 Desember 2021
Polri Sebut Kontak Tembak dengan KKB untuk Melindungi Diri, Bukan Memerangi

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan. ANTARA/Laily Rahmawaty.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Dalam dua hari berturut-turut terjadi kontak tembak antara anggota Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Pertama pada 13 Desember, KKB menembaki Pos Brimob di Distrik Serambakon, Kabupatan Pengunungan Bintang. Kemudian, keesokannya dilanjutkan dengan aksi pembakaran Gedung SMPN di Distrik Serambakon yang memicu kontak tembak antara aparat kepolisian dan KKB.

Baca Juga

Satgas Nemangkawi Lumpuhkan Satu Anggota KKB dalam Baku Tembak

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan rentetan kontak tembak karena aparat kepolisian diserang terlebih dulu.

"Kontak senjata itu terjadi karena aparat kepolisian diserang, tentu terjadinya kontak tembak ini karena situasi yang dialami disana oleh aparat kita," ujar Ramadhan kepada wartawan, Jumat (17/12).

MP Negeri Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang yang dibakar KKB. (ANTARA/HO/Polres Pegunungan Bintang)
SMP Negeri Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang yang dibakar KKB. (ANTARA/HO/Polres Pegunungan Bintang)

Ia menuturkan anggota Polri yang bertugas di wilayah Bumi Cendrawasih bukan untuk memerangi kelompok teroris Papua. Namun demikian, jika terjadi serangan yang dilakukan KKB maka kepolisian perlu untuk melindungi diri.

"Kontak tembak itu merupakan wujud perlindungan diri. Jadi bukan untuk menyerang, anggota kami ini tidak menyerang," terangnya.

Nantinya, para anggota KKB di Papua yang diamankan akan diproses secara hukum sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan. Bukan dengan menghukum melalui kontak senjata.

"Prosesnya tentu sesuai dengan perbuatan atau tindak pidana yang dilakukan ya, jadi bukan diperangi," jelas Ramadhan. (Knu)

Baca Juga

Satgas Nemangkawi Tangkap Penjual Amunisi ke KKB

#Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) #Polri #Teroris #Ancaman Teroris
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Polri Kini Sudah Punya 672 SPPG, Paling Banyak Ada di Jawa Tengah
Polri kini sudah memiliki 672 SPPG. Namun, SPPG Polri yang paling banyak berada di Jawa Tengah.
Soffi Amira - Jumat, 17 Oktober 2025
Polri Kini Sudah Punya 672 SPPG, Paling Banyak Ada di Jawa Tengah
Indonesia
Ahli Gizi Sebut SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Program MBG, Dinilai Bersih dan Higienis
Ahli Gizi mengatakan, bahwa SPPG Polri bisa menjadi role model dalam program MBG.
Soffi Amira - Kamis, 16 Oktober 2025
Ahli Gizi Sebut SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Program MBG, Dinilai Bersih dan Higienis
Indonesia
Mabes Polri Sebut Oknum Polisi Rusak Citra Anggota Lain, Turunkan Tingkat Kepercayaan Rakyat
Masalah-masalah etik masih terjadi di tubuh Polri
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Mabes Polri Sebut Oknum Polisi Rusak Citra Anggota Lain, Turunkan Tingkat Kepercayaan Rakyat
Indonesia
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Tindakan tersebut merupakan kejahatan serius yang tidak dapat ditoleransi. Membakar bangunan sekolah merupakan tindakan kriminal yang sangat serius dan tidak dapat diterima.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
Peneror Bom Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading Minta Tebusan Bitcoin US$ 30 Ribu
Pelaku meminta tebusan 30.000 dolar Amerika Serikat yang dibayarkan ke alamat bitcoin
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
Peneror Bom Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading Minta Tebusan Bitcoin US$ 30 Ribu
Indonesia
DPR Minta Polri Tunjukkan Kinerja Transparan, Serta Dorong Model Pemberantasan Tambang Ilegal
Publikasi yang masif bukan hanya membangun kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
DPR Minta Polri Tunjukkan Kinerja Transparan, Serta Dorong Model Pemberantasan Tambang Ilegal
Indonesia
DPR Desak Perlindungan Hukum dan Jaminan Kesejahteraan yang Mendesak Bagi Anggota Polri dalam Pembahasan RUU KUHAP
Menurutnya, aparat kepolisian justru menjadi pihak yang paling rentan bersinggungan langsung dengan kejahatan dan ancaman fisik di lapangan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
DPR Desak Perlindungan Hukum dan Jaminan Kesejahteraan yang Mendesak Bagi Anggota Polri dalam Pembahasan RUU KUHAP
Indonesia
Lagi Ukur Jalan Pakai Traktor, Pekerja di Intan Jaya Ditembak KKB Hingga Tergeletak di Pinggir Jalan
Rekan-rekan korban yang mendengar letusan senjata tersebut segera melompat keluar dari traktor
Angga Yudha Pratama - Rabu, 08 Oktober 2025
Lagi Ukur Jalan Pakai Traktor, Pekerja di Intan Jaya Ditembak KKB Hingga Tergeletak di Pinggir Jalan
Bagikan