Polri Sebut Kontak Tembak dengan KKB untuk Melindungi Diri, Bukan Memerangi
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan. ANTARA/Laily Rahmawaty.
MerahPutih.com - Dalam dua hari berturut-turut terjadi kontak tembak antara anggota Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Pertama pada 13 Desember, KKB menembaki Pos Brimob di Distrik Serambakon, Kabupatan Pengunungan Bintang. Kemudian, keesokannya dilanjutkan dengan aksi pembakaran Gedung SMPN di Distrik Serambakon yang memicu kontak tembak antara aparat kepolisian dan KKB.
Baca Juga
Satgas Nemangkawi Lumpuhkan Satu Anggota KKB dalam Baku Tembak
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan rentetan kontak tembak karena aparat kepolisian diserang terlebih dulu.
"Kontak senjata itu terjadi karena aparat kepolisian diserang, tentu terjadinya kontak tembak ini karena situasi yang dialami disana oleh aparat kita," ujar Ramadhan kepada wartawan, Jumat (17/12).
Ia menuturkan anggota Polri yang bertugas di wilayah Bumi Cendrawasih bukan untuk memerangi kelompok teroris Papua. Namun demikian, jika terjadi serangan yang dilakukan KKB maka kepolisian perlu untuk melindungi diri.
"Kontak tembak itu merupakan wujud perlindungan diri. Jadi bukan untuk menyerang, anggota kami ini tidak menyerang," terangnya.
Nantinya, para anggota KKB di Papua yang diamankan akan diproses secara hukum sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan. Bukan dengan menghukum melalui kontak senjata.
"Prosesnya tentu sesuai dengan perbuatan atau tindak pidana yang dilakukan ya, jadi bukan diperangi," jelas Ramadhan. (Knu)
Baca Juga
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Polri Kini Sudah Punya 672 SPPG, Paling Banyak Ada di Jawa Tengah
Ahli Gizi Sebut SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Program MBG, Dinilai Bersih dan Higienis
Mabes Polri Sebut Oknum Polisi Rusak Citra Anggota Lain, Turunkan Tingkat Kepercayaan Rakyat
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Peneror Bom Sekolah Internasional NJIS Kelapa Gading Minta Tebusan Bitcoin US$ 30 Ribu
DPR Minta Polri Tunjukkan Kinerja Transparan, Serta Dorong Model Pemberantasan Tambang Ilegal
DPR Desak Perlindungan Hukum dan Jaminan Kesejahteraan yang Mendesak Bagi Anggota Polri dalam Pembahasan RUU KUHAP
Lagi Ukur Jalan Pakai Traktor, Pekerja di Intan Jaya Ditembak KKB Hingga Tergeletak di Pinggir Jalan