Polri Gandeng Warga Tionghoa Berbagi Sembako untuk Pasien Isolasi Mandiri di Sawah Besar

Polri Gandeng Warga Tionghoa Berbagi Sembako untuk Pasien Isolasi Mandiri di Sawah Besar (MP/Kanugraha)
Merahputih.com - Perayaan Hari Raya Imlek saat pandemi COVID-19 jadi momentum untuk berbagi terhadap sesama. Apalagi mereka yang kini tengah menjalani isolasi mandiri.
Salah satunya anggota Polsek Sawah Besar yang menggandeng warga Tionghoa di kawasan RW 04, Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat untuk memberikan makanan dan sembako bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.
Baca juga:
Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom menuturkan, makanan yang diberikan ke warga berupa hasil panen dari Kampung Tangguh Jaya. Seperti lele, sayuran sawi pokcoy, beras hingga sembako.
"Kebetulan lagi panen ketahanan pangan, dan diolah di dapur umum hingga dikirimkan ke warga lagi isolasi mandiri," jelas Maulana kepada Merahputih.com di kawasan Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (12/2).
Selain yang isolasi mandiri, ada 50 warga yang diberikan bantuan sembako melalui delivery isolasi mandiri (isoman). "Dilakukan tim Satgas COVID-19 kepada warga yang isolasi mandiri," jelas Maulana.

Maulana menuturkan, terjadi penurunan kasus COVID-19 di kawasan yang sebelumnya zona merah seperti RW 04, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar.
Maulana mencontohkan, sejak adanya Kampung Tangguh Jaya, kini kawasan padat penduduk tersebut menjadi zona oranye.
Maulana menuturkan, di kawasan itu tinggal empat orang yang menjalani perawatan akibat COVID-19. "Tadinya 40 orang sejak awal COVID-19 sampai kini dua orang. Insyaallah bisa turun," kata Maulana.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi sudah berkomitmen menekan angka penyebaran COVID-19 dengan mendirikan kampung tangguh.
Baca juga:
Menurut Hengki, Kampung Tangguh Jaya yang digagas Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran ini juga fokus terhadap pemulihan ekonomi dan kamtibmas dengan mengedepankan konsep Emphaty Building.
Selain itu, dalam pencegahan penyebaran COVID-19 pihaknya bakal menggandeng sejumlah ulama di Jakarta Pusat. Pasalnya, dengan menggandeng ulama, bisa menggerakan masyarakat untuk patuh dengan protokil kesehatan.
"Ulama itu bisa membantu menggerakkan masyarakat untuk lebih disiplin dan mematuhi protokol kesehatan," tutup Hengki. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta

Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan

Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur

Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta

Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman

Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi

Jadi Tradisi dalam Imlek, Ini 6 Ketentuan Pemberian Angpao

Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek

Siu Mie, Hidangan Sedap saat Imlek sebagai Doa Umur Panjang
