Makna Makan Menu Vegetarian di Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi

MerahPutih.com - Ribuan warga Tionghoa di Kota Batam, memadati Maha Vihara Duta Maitreya untuk melaksanakan ibadah perayaan Imlek 2025 sejak pagi tadi.

Pada perayaan Imlek, masyarakat yang datang ke vihara itu mencapai 30.000 orang. Di mana, Perayaan Imlek difokuskan pada dua kegiatan, yaitu kegiatan ritual (ibadah) Imlek dan menyantap makanan vegetarian yang disediakan oleh pihak vihara.

Maha Vihara Duta Maitreya Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau dalam perayaan tahun ini menyiapkan 10 menu makanan vegetarian dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025 Masehi.

Pimpinan Yayasan Maha Vihara Duta Maitreya Kota Batam Pandita Liyas Masri mengatakan pihaknya menyediakan makanan vegetarian sebanyak 30 ribu porsi, berupa bihun goreng, mi goreng, nasi goreng, nasi campur dan aneka jenis olahan sayur. Penyajian makanan vegetarian dilakukan secara prasmanan.

Baca juga:

Kisah Legenda Tiongkok di Balik Warna Merah dalam Perayaan Imlek

"Ada 10 menu yang gampang disediakan. Terdiri dari 7 sampai 8 baris untuk pengambilan makan secara prasmanan. Masing-masing ambil sendiri,” kata Liyas.

Untuk menyediakan 30 ribu porsi makanan vegetarian, pihaknya melibatkan sekitar 300 orang.

"Dengan mengonsumsi vegetarian di hari pertama untuk mengawali sesuatu yang baru, itu menjauhkan diri dari makanan yang tidak nabati. Berarti mengamalkan mencintai kehidupan. Semoga hidup kita akan dicintai oleh alam dan semua orang. Hidup kita dilancarkan," ujar dia.

Liyas mengatakan, makanan vegetarian yang disediakan tidak hanya diperuntukkan pada warga Tionghoa, tetapi juga untuk masyarakat umum. Namun, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak berlebihan saat mengambil makanan vegetarian, sehingga tidak terbuang sia-sia.

"Kita mengimbau yang mengikuti vegetarian Imlek ini bisa menghargai makanan. Merayakan kebaikan dengan menghargai makanan sesuai porsi kita,” kata Liyas.

Makanan vegetarian Imlek tersebut tersedia mulai pada pukul 07.00 - 18.00 WIB, sebagai bentuk suka cita kepada seluruh masyarakat, baik yang merayakan Imlek maupun tidak, agar dapat mencicipi makanan tersebut.