Politikus PPP Kritik Keras Wamensos, Tegaskan Kemiskinan bukan Faktor Keturunan


Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono. (Merahputih.com/Ismail)
MERAHPUTIH.COM - POLITIKUS Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Nurhayati Effendi menyayangkan sekaligus mengecam pernyataan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono yang menyebut orangtua miskin akan menjadikan anaknya miskin juga.
Nurhayati menilai seharusnya Agus Jabo tidak hanya memberikan label negatif, tapi juga memikirkan solusi menyeluruh untuk mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia. “Jangan hanya memberikan label. Namun, harusnya bisa memikirkan solusi menyeluruh untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan di Indonesia,” tegas Nurhayati kepada wartawan di Jakarta, Jumat (20/6).
Ia memberikan contoh negara seperti China dan Singapura yang memberikan dukungan komprehensif kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Dukungan tersebut mencakup beasiswa pendidikan, tempat tinggal yang layak, akses kesehatan, hingga peluang kerja. “Jadi harus menyeluruh dukungannya,” jelas mantan Anggota DPR RI ini.
Nurhayati menegaskan, kemiskinan bukanlah faktor keturunan, melainkan lebih dipengaruhi oleh pola pikir dan tekad individu. “Kemiskinan bukan faktor keturunan, banyak yang orang tuanya hanya buruh tapi anaknya sukses. Jadi tergantung mindset dan keinginan dari orang tersebut seperti apa,” pungkasnya.
Baca juga:
Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia
Sebelumnya, Wakil Menteri Soial (Wamensos) Agus Jabo membacakan data penduduk miskin di Indonesia. Menurut dia, 74,51 persen orang miskin di Indonesia itu memiliki jenjang pendidikan hanya sampai setingkat sekolah dasar (SD).
Dia mengatakan faktor pendidikan sangat menentukan kehidupan masyarakat khususnya tingkat kesejaterahan.
"Kita sudah punya data tunggal. Sejak Indonesia merdeka. Kita sekarang ini punya data tunggal. Namanya data tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Inpres Nomor 4 Tahun 2020. Nah, dari data tunggal ini kemudian kita tahu alamat orang miskin di mana. Profil saudara-saudara kita yang miskin seperti apa. Jumlahnya berapa, kita tahu. Jadi tidak usah khawatir karena kita by name by address," kata Agus saat kunjungan ke SD Swasta Kresna Cililitan Jakarta Timur, Rabu (18/6).
Agus mencatat, hal yang dikerjakan pemerintah saat ini ialah membangun skala prioritas dan melakukan kerja pemberdayaan. Artinya memberdayakan mereka yang masih belum memiliki pekerjaan. Berdasarkan data dimiliki Kemensos, sebanyak 64,46 persen, kalau orangtuanya miskin, kelak anaknya akan tumbuh mengikuti.
"Kalau orangtuanya miskin, itu anaknya sudah dipastikan miskin. Tanpa kita kemudian berbicara tentang takdir segala macam, tapi berdasarkan data. Kalau orangtuanya miskin, (maka) 64,46 persen anaknya miskin," ungkap Agus.(Pon)
Baca juga:
Wamensos Sebut Keputusan Gelar Pahlawan Soeharto Ada di Istana
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Digitalisasi Bansos Diklaim Bakal Kurangi 34 juta orang miskin, Data BPS Orang Miskin 23,85 juta Orang

Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan

Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun

DPRD Bersyukur Jakarta Tidak Masuk 10 Provinsi Termiskin, Akui Program Pemprov Tepat Sasaran

Obitarium Suryadharma Ali: Karier Moncer Sang Mantan Menteri Hingga Tersandung Kasus Korupsi

Panggung Politik Suryadharma Ali Ketum Partai Sampai 2 Kali Menteri

Mantan Menag dan Ketum PPP Suryadharma Ali Meninggal, PPP Perintahkan Kader Gelar Salat Gaib

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Tembus 464 Ribu Jiwa, Begini Respons Pramono Anung

Penduduk Miskin Jakarta Naik, Gubernur Pramono Cari Penyebabnya
