Polisi Usut Foto Rekayasa Jokowi dengan Suku Anak Dalam

Eddy FloEddy Flo - Selasa, 03 November 2015
Polisi Usut Foto Rekayasa Jokowi dengan Suku Anak Dalam

Foto Jokowi Bersama Anak Suku Dalam (Sumber: Twitter)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Peristiwa - Belakangan ini, para netizen terus diramaikan dengan beredarnya foto presiden RI Joko Widodo, bersama suku anak pedalaman pada Jumat (30/10) lalu. Kunjungan Jokowi ini disebut-sebut sebagai kunjungan Presiden Indonesia yang pertama kalinya ke pemukiman Suku Anak Dalam (Orang Rimba) yang terletak didaerah, Bukit Suban, Air Hitam, Sarolangun, Jambi.

Namun dalam kunjungan Jokowi ini dinodai oleh perilaku para pelaku "hate speech". Mereka membuat opini publik jika foto-foto kunjungan Presiden tersebut adalah hasil rekayasa alias setingan untuk membuat pencitraan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala bidang Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Agus Rianto menjelaskan, terkait perkara ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Kasus beredarnya foto presiden dengan suku anak dalam yang dianggap rekayasa ini, masih dalam penyelidikan polisi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri Brigjen Pol Agus Rianto kepada merahputih.com di Mabes Polri Jakarta Selatan, Selasa, (3/11).

Masih kata Agus, pihaknya tak melakukan hal ini guna mencegah, sehingga dalam penyelesaian kasus tersebut tak sampai pada pengadilan, apa bila benar adanya terjadi rekayasa saat penyelidikan polisi nanti. kami pun akan mengambil langkah-langkah hukum yang pas, seperti restorasi justice.

"Restorasi ini, dianggap lebih baik dalam menangani perkara yang belum memastikan itu," paparnya.

Untuk di ketahui, hingga kini publik pun terus diramaikan setelah pengumbaran foto presiden Joko Widodo yang berkunjung pada daerah suku anak dalam, tersebut dianggap sebagai pencitraan. Lantaran kunjungan yang dilakukan oleh orang nomor satu di negeri ini merupakan kunjungan yang pertama kali yang dilakukan oleh pemimpin bangsa tersebut. Ada pun beredar kabar dalam kunjungan tersebut warga suku anak dalam diminta berbusana sesuai aslinya sebagai penghuni hutan dan menggunakan cawat, padahal mereka sebagian besar sudah berbusana seperti warga pada umumnya. (Gms)

Baca Juga:

  1. Ahli Gambut Beri Masukan kepada Jokowi
  2. Pernyataan Resmi FIFA Usai Temui PSSI dan Jokowi
  3. Ini Kata Jokowi Usai Ketemu Delegasi FIFA dan AFC
  4. Kontroversi 'Rekayasa' Foto Presiden Jokowi
  5. Jokowi Minta Penyerapan Anggaran Lebih Maksimal Lagi
#Hate Speech #Suku Anak Dalam #Polisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Proses penegakan hukum pun dilakukan dengan analisa mendalam melalui gelar perkara yang terukur dan transparan.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 06 September 2025
Langkah Langkah Polisi dan TNI Bereskan Situasi Setelah Demo di Berbagai Daerah Rusuh
Indonesia
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Total 315 orang sempat diamankan oleh Polrestabes Surabaya dalam kerusuhan tersebut, hampir setengahnya merupakan anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Polisi Tetapkan 42 Tersangka Demo Rusuh di Surabaya, Hampir Setengahnya Anak-Anak
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap
Sebelumnya, Pada Rabu (3/9), Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menjatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan kepada Kompol Kosmas
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Pengemudi Rantis Tabrak Ojol Affan Kurniawan Hadapi Sidang Etik, Kronologi Penabrakan Diharapkan Terungkap
Indonesia
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Polisi melakukan tes urine terhadap 337 orang yang diamankan saat demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 03 September 2025
Pelaku Aksi Anarkis Terbukti Pakai Narkoba sebelum Merusuh saat Demonstrasi, Polisi: Untuk Tambah Motivasi dan Hilangkan Rasa Takut
Indonesia
Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga
Ketua Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan bahwa sampai saat ini tercatat ada sepuluh orang yang meninggal dalam aksi-aksi unjuk rasa yang dilakukan di berbagai daerah untuk memprotes kenaikan tunjangan anggota DPR.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Polisi Kumpulkan Video Pembakaran Gedung DPRD, Dari CCTV dan Video Warga
Indonesia
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
YLBHI menyoroti aparat kepolisian juga menutup akses bantuan hukum bagi warga yang ditangkap
Wisnu Cipto - Rabu, 03 September 2025
Catatan YLBHI Demo 25-31 Agustus: 3.337 Orang Ditangkap, 1.042 Luka-Luka, 10 Meninggal
Indonesia
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Amnesty International Indonesia mengecam penangkapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Usman Hamid mengatakan, negara seharusnya mendengarkan tuntutan rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Indonesia
YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat
YLBHI juga mengecam pembatasan akses informasi dengan melarang media meliput dan mematikan konten live di platform seperti TikTok.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
YLBHI Sebut Tindakan Aparat dalam Penanganan Demo Mengarah Teror terhadap Rakyat
Indonesia
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Ketua Komisi X DPR RI meminta aparat keamanan untuk hadir secara profesional dan proporsional dalam mengawal dinamika di kampus.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 02 September 2025
Polisi Tembaki Kampus Unpas - Unisba dengan Gas Air Mata, Ketua Komisi X DPR: Kami Sangat Menyesalkan Terjadinya Aksi Kekerasan
Bagikan