Polisi Sebut Masyarakat Enggak Mau Repot Kalau Dipalak Preman

John Kei dihadirkan saat rilis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/6/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Merahputih.com - Polisi berharap masyarakat mempunyai peran serta dalam memberantas tindakan premanisme yang belakangan marak terjadi.
"Masyarakat suka ngga mau repot. Ketika mereka dipalak, dia malas untuk membuat laporan itu, atau ketika dia diganggu, mungkin tidak seberapa, biasanya masyadakat tidak mau repot," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, Selasa (23/6).
"Nah ini yang butuh masukan dari masyarakat, kan ngga ada UU premanisme, kan harus ada tindak pidana yang dilanggarnya," sambung dia.
Baca Juga:
Hal itu disampaikan Tubagus menyusul ditangkapnya John Kei dan 29 anak buahnya lantaran terlibat pengeroyokan dengan senjata tajam yang berujung tewasnya Yustus Corwing Rahakbau (46) dan seorang pria berinisial ME alias A menderita luka berat pada Minggu siang.
Sejumlah anak buah John Kei juga terlibat dalam sejumlah tindakan melawan hukum seperti penyalahgunaan senjata api dan pengrusakan, serta percobaan pembunuhan terhadap Nus Kei di Cipondoh, Tangerang.

Terkait kejadian itu polisi kemudian melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Nus Kei dan atas keterangannya, Tim Gabungan Polda Metro Jaya telah kemudian melakukan penangkapan terhadap John Kei dan 29 orang anggota kelompoknya.
"Kenapa melakukan penangkapan? Itu kan berdasarkan dari alat bukti. Apakah alat bukti itu? Salah satunya adalah keterangan saksi. Saksi siapa? Salah satunya adalah saksi korban sehingga kita bisa tahu, 'oh yang melakukan itu adalah ini ini ini'. Nyambung enggak sama olah TKPnya? Nyambung. Ya sudah kita lakukan tindakan kepolisian tadi malam," jelas dia.
Selain itu, polisi sudah sedari awal melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Nus Kei. "Nus Kei dipanggil sudah dari awal," tuturnya.
Baca Juga:
Ini Kekesalan Menkumham Tahu John Kei Berbuat Ulah di Tengah Pembebasan Bersyarat
Tubagus juga mengatakan John Kei dan anak buahnya tidak melakukan perlawanan saat dilakukan penangkapan oleh petugas pada Minggu malam.
"Enggak melawan. Kita sama Pak Wadir Krimum bersama teman-teman yang lain kan ada di sana semua. Ada tembakan, iya, tetapi bukan baku tembak," ujarnya. (Knu)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pemberantasan Premanisme di Jabodetabek: Ribuan Spanduk Dicopot dan Ratusan Posko Ormas Dirobohkan

3.399 Preman Terjaring Operasi Berantas Jaya, 56 di Antaranya Merupakan Anggota Ormas

Polda Jatim Tangkap 2.307 Tersangka Kasus Aksi Premanisme, Mayoritas Lakukan Penganiayaan

Intai Korban Keluar Hotel, Dugaan Premanisme Bermodus Ngaku Wartawan Ditangkap Polda Jateng

Puluhan Preman Termasuk Mengaku dari GRIB dan FBR Ditangkap karena ‘Peras’ Pedagang Berkedok Uang Keamanan sampai Jutaan Rupiah

Politikus PKB Apresiasi Polisi Mulai Tangkap Preman, Dibiarkan Bisa Jadi Kejahatan Lebih Kompleks

Gubernur Bali Perintahkan Satpol PP Sikat Preman Bekedok Ormas, Aneh-Aneh Tindak Tegas!

Komisi II DPR Dukung Kemendagri Cabut Status Ormas yang Terlibat Premanisme

Komisi III DPR Minta Satgas Antipremanisme Gerak Cepat

Operasi Kepolisian Kewilayahan Sasar Premanisme, Jamin Kepastian Hukum Investasi
