Polisi Kantongi Aktor di Balik Spanduk Provokatif

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 21 Maret 2017
Polisi Kantongi Aktor di Balik Spanduk Provokatif

Satpol PP Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat penertiban sejumlah spanduk yang mengandung unsur Sara, Rabu, (15/3). (MerahPutih/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Polisi sudah mengantongi sejumlah nama terkait pemasangan spanduk provokatif di sejumlah masjid di Jakarta. Kasus ini masih dalam proses penyelidikan.

"Kita sudah mengantongi beberapa nama, tapi saya tidak perlu sebutkan. (Kasus ini) Akan kita selidiki dan kita analisa secara hukum. Tapi yang jelas kita imbau agar tak melakukan itu karena bisa menimbulkan konflik sosial di antara masyarakat," kata Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suntana di Jakarta, Selasa (21/3).

Ketika dicecar wartawan, Sutana enggan membeberkan lebih lanjut.

"Polisi melakukan penyelidikan yang objektif, begitu mendapatkan informasi, kita langsung melakukan penyelidikan dan jika ada unsur pidana akan ditingkatkan ke penyidikan," katanya menambahkan.

Sutana menambahkan bila pada pemeriksaan ditemukan unsur pidana maka akan ditingkatkan ke tingkat penyelidikan.

Seperti diketahui, jelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, beredar spanduk larangan menyalatkan jenazah pembela penista agama. Imbauan ini diduga ditujukan kepada pendukung calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Abi)

# Penistaan Agama #Konflik SARA #Spanduk Provokatif #Pilgub DKI 2017 #Pilkada DKI Jakarta 2017
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Olahraga
Ternyata, Spanduk Ballon d’Or Rodri Bukan Sindiran untuk Vinicius Junior
Spanduk Ballon d'Or Rodri ternyata bukan untuk menyindir Vinicius Junior. Hal itu dikonfirmasi oleh penggemar Manchester City.
Soffi Amira - Kamis, 13 Februari 2025
Ternyata, Spanduk Ballon d’Or Rodri Bukan Sindiran untuk Vinicius Junior
Indonesia
Pimpinan MPR Tegaskan Pembubaran Doa Rosario di Tangsel Bertentangan dengan UU
Ayat 2 Pasal 29 UUD NRI 45 itu bahkan menegaskan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 11 Mei 2024
Pimpinan MPR Tegaskan Pembubaran Doa Rosario di Tangsel Bertentangan dengan UU
Indonesia
Insiden Pembubaran Doa Rosario di Tangsel, Kelompok Pemuda Lintas Agama: Nodai Kerukunan Beragama
Soal insiden pembubaran doa Rosario mendapat kecaman dari Kelompok Pemuda Katolik Tangerang Selatan.
Soffi Amira - Jumat, 10 Mei 2024
Insiden Pembubaran Doa Rosario di Tangsel, Kelompok Pemuda Lintas Agama: Nodai Kerukunan Beragama
Indonesia
Akun TikTok Galih Loss Diblokir Buntut Dugaan Penistaan Agama
Akun Galih Loss yang mempunyai ribuan follower itu kini ditangan penyidik.
Frengky Aruan - Jumat, 26 April 2024
Akun TikTok Galih Loss Diblokir Buntut Dugaan Penistaan Agama
Indonesia
Kasus Dugaan Penodaan Agama Gilbert Lumoindong, Polisi Cari Alat Bukti
Polda Metro Jaya masih mendalami kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan pendeta Gilbert Lumoindong.
Dwi Astarini - Jumat, 26 April 2024
Kasus Dugaan Penodaan Agama Gilbert Lumoindong, Polisi Cari Alat Bukti
Indonesia
Galih Loss Akui Dalam Keadaan Sadar saat Bikin Video Penodaan Agama
Polisi menyebut unggahan Galih Loss yang dianggap menistakan agama bisa menimbulkan kontroversi.
Ikhsan Aryo Digdo - Jumat, 26 April 2024
Galih Loss Akui Dalam Keadaan Sadar saat Bikin Video Penodaan Agama
Indonesia
Polda Metro Jaya Ungkap Alasan Belum Periksa Gilbert Lumoindong
Polda Metro Jaya mengungkapkan alasan mengapa belum memeriksa Pendeta Gilbert.
Soffi Amira - Kamis, 18 April 2024
Polda Metro Jaya Ungkap Alasan Belum Periksa Gilbert Lumoindong
Berita
Polda Metro Jaya Panggil Saksi Kasus Pendeta Gilbert Lumoindong
Polda Metro Jaya akan memanggil sejumlah saksi kasus penistaan agama yang dilakukan Pendeta Gilbert.
Soffi Amira - Kamis, 18 April 2024
Polda Metro Jaya Panggil Saksi Kasus Pendeta Gilbert Lumoindong
Indonesia
Laporan Dugaan Penistaan Agama Masuk Polda, Pendeta Gilbert Minta Maaf
Laporan terdaftar dengan nomor LP/B/2030/IV/2024/SPKT/Polda Metro Jaya dengan pelapor atas nama Farhat Abbas.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 April 2024
Laporan Dugaan Penistaan Agama Masuk Polda, Pendeta Gilbert Minta Maaf
Indonesia
PWNU Jakarta Sebut RK, Anies, Pras PDIP, hingga Kaesang Layak Jadi DKI 1
Banyak Tokoh nasional yang mempuni hingga layak dipertimbangkan sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Wisnu Cipto - Sabtu, 09 Maret 2024
PWNU Jakarta Sebut RK, Anies, Pras PDIP, hingga Kaesang Layak Jadi DKI 1
Bagikan