Polda Metro Jaya Periksa 3 Saksi Dalam Kasus Penimbunan Sapi
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, Senin (6/7). (Foto: MerahPutih/Bartolomeus Papu)
MerahPutih Megapolitan - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengantongi tiga nama yang saat ini tengah dijalankan pemeriksaan sebagai saksi untuk dimintai keterangan.Ketiganya adalah bagian perusahaan penggemukan (feedloader) PT Widodo Makmur Perkasa yang digeledah polisi pada (13/8) lalu.
"Ketiga saksi yang telah dimintai keterangan sebagai saksi diantaranya, SM, SN dan Y, Ketiganya itu berasal dari perusahaan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Mochamad Iqbal, di Jakarta Selatan, Jumat (14/8).
Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan penggeledahan yang dilakukan timnya itu, bertujuan untuk membuktikan dugaan penimbunan. Sebab, kata dia, jika dalam situasi kelangkaan ada penimbunan, akan terkena sanksi pidana.
"Ini diatur dalam undang-undang pangan," tuturnya.
Lebih lanjut, Mantan Kapolda Papua ini pun menururkan, dalam aturan soal penggemukan sapi, masa penggemukan hanya boleh berlangsung selama 120 hari. Jika lebih dari 120 hari tak dilepas ke pasar, dapat diduga terjadi penimbunan.
"Nah, kami sedang menyelidiki ada atau tidak pelanggaran yang dilakukan perusahaan ini terkait dengan penimbunan tersebut," imbuhnya.
Ada pun penggeledahan perusahaan yang beralamat di Desa Mampir, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat itu bertujuan untuk menjaga pasokan tetap normal.
"Jika benar penimbunan akan kami proses kalau tidak dengan adanya langkah ini, pemogokan akan berhenti apalagi udah ada intervensi pemerintah melalui operasi pasar," jelasnya.
Pada kesempatan lain Dirkrimsus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiono menuturkan dugaan adanya pemilik perusahaan terlibat dalam kartel perdagangan sapi.
"Kami tengah menyelidiki dugaan adanya tindak pidana pangan dan persaingan usaha," ujar dia.
Dugaan tersebut, kata Mujiono, didasarkan pada data penjualan perusahaan. Pada Juni, perusahaan bisa menjual sekitar 900 ekor sapi, sedangkan pada Juli, perusahaaan mampu menjual 1.000 ekor.
Namun sejak awal Agustus, kata Mujiono, perusahaan baru menjual 167 sapi. Padahal saat ini, di tempat penggemukan tersebut terdapat sekitar 2.500 sapi. "Jumlah itu belum termasuk jumlah sapi yang dalam perjalanan sebanyak 1.279 ekor," tutupnya.(gms)
Baca Juga:
Operasi Pasar Tak Akan Pengaruhi Harga Sapi Lokal
Pemilik Rumah Potong Hewan Tuding Feedloader Timbun Sapi
Pedagang Sapi Mogok Massal, Itu Solidaritas Buat Teman
Ingin Harga Daging Sapi Murah? Biarkan Importir Berkompetisi
Bagikan
Berita Terkait
Polda Metro Terima Aduan Roy Suryo, Gelar Perkara Khusus atas Kasus Hoax Ijazah Jokowi
Polisi Duga Ada Pelaku Lain yang Terlibat dalam Penculikan dan Pembunuhan Alvaro
Polda Metro Jaya Bikin Janji Manis Tak Akan Hentikan Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru
Polda Metro Jaya Gelar 'Sikat Jaya 2025' selama 14 Hari, Fokus Berantas Curanmor hingga Aksi Premanisme
Tidak Ada Tanda Kekerasan Lain di Jenazah Ayah Tiri Alvaro, Gantung Diri Setelah Izin Ganti Celana Kotor
Polda dan Polres Jaksel Beda Suara Ihwal TKP Bunuh Diri Ayah Tiri Alvaro
Antisipasi Demo Buruh, Polisi Siapkan Pengalihan Arus Lalu Lintas di Jakarta
Aksi Cepat Bhabinkamtibmas Selamatkan Warga Tenggelam Terbawa Arus di Jakarta Utara
Kapolda Metro Minta Pelajar Jadi Tangan Kanan Polisi Cegah Bully & Radikalisme di Sekolah
Mengaku Polisi, Seorang Suami Berkomplot dengan Istri Bawa Kabur Mobil Milik Driver Online di Rest Area Cibubur