Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Mujiyono menjelaskan saat ini kasus dugaan kartel sapi masih dalam tahap penyelidikan. Namun demikian pihaknya tidak menutup kemungkinan bahwa pihaknya akan meningkatkan kasus tersebut menjadi penyidikan jika menemukan bukti kuat.

Penyidik akan berkoordinasi serta memeriksa pihak Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan serta Bea Cukai terkait realisasi impor sapi, kuota, dan pajak.

"Yang jelas kita masih dari sana (Australia)," tutur Inspektur Jenderal Kemendag Karyanto Suprih di Kantor Kemendag, Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Rabu (19/8).

"Kita membuat substitusi daging sapi," kata Marketing Director PT Baba Rafi Indonesia Nilamsari, di Jakarta, Selasa (18/8).

Penjual makanan olahan kebab Turki ini mengaku, ia mendapat daging dari New Zealand. Selain harganya yang murah, menurutnya, kualitasnya juga sangat baik. "Stok itu ada ton-tonan," kata dia.

"Ketiga saksi yang telah dimintai keterangan sebagai saksi diantaranya, SM, SN dan Y, Ketiganya itu berasal dari perusahaan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Mochamad Iqbal, di Jakarta Selatan, Jumat (14/8).

Menurutnya operasi pasar hanya akan berpengaruh kepada daging sapi impor. Sementara, harga daging sapi lokal tetap akan stabil.

"Teman saya pesan sapi sampai nangis-nangis, tapi kata feedloader belum panen dan harganya sudah naik. Bahkan, pernah saat pemesanan harga naik setelah melakukan penimbangan harganya naik lagi," ungkapnya.

Pedagang daging sapi di sejumlah pasar tradisional tidak akan melakukan aksi mogok massal kembali. Pasalnya, para pedagang tidak mendapatkan pemasukan selama mogok massal empat hari.

Jaya, salah seorang pegawai RPH Intisari menegaskan, penyetokan daging karena dua alasan. Pertama, sebagai bentuk protes lantaran harga beli di pasaran masih tinggi. Kedua, untuk memenuhi kebutuhan daging di masa Idul Adha.

"Hari ini hampir semua pedagang mulai berjualan setelah melakukan aksi mogok selama empat hari. Sejak semalam RPH juga sudah mulai menyembelih hewan," kata salah seorang pedagang, Asep, kepada Merahputih.com.

Regulasi kuota impor yang tidak mempertimbangkan supply and demand, harga daging sapi di masyarakat menjadi mahal.

"Kalau tidak ada sapi, mau ada aktivitas apa? Sementara biaya kan berjalan terus, jadi solusinya mulai merumahkan karyawannya," kata Mr X, importir sapi di Jakarta.

Harga ideal daging sapi kira-kira Rp60 ribu - Rp70 ribu per kilogram.