Ingin Harga Daging Sapi Murah? Biarkan Importir Berkompetisi

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 13 Agustus 2015
Ingin Harga Daging Sapi Murah? Biarkan Importir Berkompetisi

Harga daging sapi melonjak pasca Lebaran hingga mencapai Rp140.000 per kilogram. (Foto Antara/Septianda Perdana)

Ukuran:
14
Audio:
MerahPutih, Bisnis-Melonjaknya harga daging sapi di pasar berkisar Rp130 ribu - Rp140 ribu per kilogram membuat masyarakat mengurangi minat membeli salah satu sumber protein itu. Bahkan, sejumlah pedagang daging sapi di pasar pun resah dengan kelangkaan daging sapi.
 
Melihat kenyataan tersebut, Mr X, sebut saja demikian, salah satu importir sapi menuturkan, hal tersebut dikarenakan adanya regulasi impor sapi oleh pemerintah.
 
"Kalau pertimbangannya kemarin untuk membantu peternak lokal tanpa mempertimbangkan supply and demand, ya harga melonjak. Lalu sekarang yang dibelain siapa? Masyarakat Indonesia atau peternak lokal? Kan yang jadi korban (jika harga melambung) masyarakat," ujarnya kepada Merahputih.com, Rabu (12/8) di Jakarta.
 
"Nah, kalau stabilitas (supply and demand) terpenuhi, kan lebih enak (impor sapi). Jadi lebih baik pengusaha dibuka kebebasan untuk impor. Ini kan akan 'perang' antar importir dan itu sudah pernah terjadi tahun 1996 sampai 1999. Izin impor sangat gampang, jadi harga kompetitif. Pengusaha jadi bersaing meraih pasar dengan harga yang kompetitif. Kalau sekarang apa yang mau direbutin? Barang (sapi) enggak ada," ujarnya bersemangat.
 
Menurutnya, dengan regulasi kuota impor yang tidak mempertimbangkan supply and demand, harga daging sapi di masyarakat menjadi mahal.
 
"Sapi bukan barang mati seperti elektronik yang bisa saya simpan dan bentuknya sama. Jadi kalau berkompetisi, misalnya saya impor hari ini dan pengusaha juga impor, saya harus segera menjualnya. Kalau pada saat saya jual pengusaha lain jual lebih murah, saya enggak dapat pasar. Jadi kan harga bisa turun, kompetitif dan itu hukum alam. Ke pedagang pun sama, itu berantai. Di atas turun, di bawah turun," tegasnya.
 
Menurutnya kondisi saat ini membuat para pedagang sampai meminta menyegerakan penjualan daging sapi.
 
"Sampai kemarin minta-minta, tapi kami belum bisa jual. Barang baru sampai kan ga mungkin bisa dijual, digemukin dulu. Prosesnya sekitar tiga sampai empat bulan. Ada juga yang siap potong, tapi dikarantina dulu sekitar 14 harian baru bisa dijual," ujarnya.
 
Konsep supply and demand, diharapkan bisa dipahami pemerintah yang memegang regulasi impor. Meski meminta impor sapi dibebaskan, namun Mr X juga menyadari, akan muncul persaingan tidak sehat.
 
"Tapi yang dilihat kan ending-nya. Harga daging jadi murah dan terjangkau. Masyarakat juga yang bisa merasakan," terangnya lagi.
 
Selain itu, para importir juga mengusulkan kepada pemerintah untuk membuka keran impor sapi dari negara lain, agar ada perbandingan harga sehingga menjadikan harga sapi impor kompetitif.
 
"Kalau semisal dibuka keran impor dari negara lain, misalkan Australia mau naikan harga kan pasti mikir karena ada pembandingnya, harga lebih kompetitif. Ya, enggak tahulah seperti apa kebijakannya karena saya bukan orang pemerintahan. Yang jelas kalau ada sapi India dan Brasil masuk ke Indonesia, otomatis Australia akan berpikir masalah harga," ujarnya.
 
Seperti sudah diberitakan sebelumnya, Brasil dan India sudah pernah menawarkan ekspor sapi kepada pemerintah Indonesia. Namun saat itu masih tertunda lantaran ditengarai, sapi dari Brasil dan India terjangkit penyakit mulut dan kuku. Sementara sapi dari Brasil dan India saat ini sudah diekspor ke berbagai negara Asia dan Eropa. (wan)
 
Baca Juga: 
 
 
 
#Impor Daging Sapi #Daging Sapi Langka #Daging Sapi Mahal
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
KPK Diminta Waspadai Modus Baru Pemain Lama Korupsi Kuota Impor
KPK diminta mewaspadai para eks terpidana kasus korupsi kuota impor daging yang diduga kembali bermain dan melebarkan sayap.
Wisnu Cipto - Selasa, 22 April 2025
KPK Diminta Waspadai Modus Baru Pemain Lama Korupsi Kuota Impor
Indonesia
Impor 200 Ribu Ton Daging Sapi dan Kerbau Diberikan ke BUMN
Penugasan ini dilakukan dengan mempertimbangkan peningkatan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang dipicu dengan musim hujan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 06 Februari 2025
Impor 200 Ribu Ton Daging Sapi dan Kerbau Diberikan ke BUMN
Indonesia
Pemerintah Diminta Hati-Hati Impor Daging di Tengah Wabah PMK
Jika impor tetap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nasional, maka daging harus dipastikan berasal dari negara yang sudah bebas dari PMK
Angga Yudha Pratama - Rabu, 05 Februari 2025
Pemerintah Diminta Hati-Hati Impor Daging di Tengah Wabah PMK
Indonesia
Pemerintah Berencana Impor Daging dari India, Legislator: Masa Rakyat Mau Dikasih Makan Penyakit
Pemerintah juga harus memastikan ketersediaan vaksin aman di dalam negeri
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 Februari 2025
Pemerintah Berencana Impor Daging dari India, Legislator: Masa Rakyat Mau Dikasih Makan Penyakit
Bagikan