Kemendag: Impor Sapi Hanya dari Australia karena Bebas PMK
Pedagang melayani pembeli daging sapi di tepi jalan Adinegoro, Padang, Sumatera Barat, Rabu (15/7). (Antara)
MerahPutih Bisnis - Kementerian Perdagangan (Kemendag) masih terus mengimpor daging sapi Australia. Pasalnya, hanya Australia yang sejauh ini dinyatakan bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Yang jelas kita masih dari sana (Australia)," tutur Inspektur Jenderal Kemendag Karyanto Suprih di Kantor Kemendag, Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Rabu (19/8).
Karyanto menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum mendapati negara sasaran impor daging yang bebas PMK. Menurutnya, PMK penting demi menjaga kualitas kesehatan daging.
Karyanto menambahkan, pihaknya belum berencana mengurangi impor daging sapi. Pasalnya, impor dibutuhkan demi mengisi kebutuhan daging di dalam negeri saat ini.
Sebelumnya disampaikan, Kemendag telah mengeluarkan izin impor sapi kedua kuartal III, Juli hingga September 2015, sebanyak 50 ribu ekor sapi. Kemendag menunjuk Bulog sebagai pelaksananya. Sementara itu, Kemendag juga menargetkan impor sapi hingga akhir tahun 2015 sebanyak 300 ribu ekor. (rfd)
Baca Juga:
Harga Mahal, Pengusaha Makanan Minimalkan Olahan Daging Sapi
Kemendag Sebut Pedagang Ayam Tidak Mogok Tapi untuk Stabilkan Harga
Bagikan
Fredy Wansyah
Berita Terkait
Jelang Nataru, Pemerintah Siap Jaga Pasokan dan Stabilitas Harga Bahan Pokok
Indonesia Perdana Kirim Produk Tetes Tebu ke Australia, Buka Diversifikasi Ekspor
Kemendag Intensifkan Pengawasan Distribusi MINYAKITA Jelang Nataru
Bayar Pajak Tidak Bikin Perdagangan Baju Bekas Bisa Legal
Tak Lagi Kompromi, Pakaian Bekas Impor Bakal Langsung Dimusnahkan
Kemendag Musnahkan Pakaian Impor Bekas Senilai Rp 112 Miliar, Jatuhkan Sanksi Administrasif hingga Penutupan Usaha untuk Importir
Transaksi Trade Expo Indonesia 2025 Sudah Capai Rp 286 triliun, Cuma 2 Hari Pameran
Indonesia Ekspor Produk Olahan Susu ke Malaysia dan Filipina, Nilainya Capai Rp 1,7 M
Ribuan Produk Indonesia Bebas Tarif Uni Eropa, Hampir Semua Nol Persen
Raker Mendag dengan Komisi VI DPR Bahas Tata Niaga Komoditas Gula Nasional