Gara-Gara Kuota, Importir Sapi Rumahkan Karyawan
Pedagang duduk-duduk di atas meja kios daging yang kosong di Blok III Pasar Senen, Jakarta, Minggu (9/8). (Foto Antara/Reno Esnir)
Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:
MerahPutih, Bisnis-Dengan diberlakukannya kuota impor sapi, membuat perusahaan importir sapi meradang. Menurut Mr X, sebut saja demikian, salah satu importir sapi, kebijakan tersebut membuat beberapa perusahaan importir sapi terancam merumahkan sejumlah karyawannya.
"Akibat kuota impor, kapasitasnya produksi jadi kecil, untuk menutup operasional perusahaan saja tidak cukup. Kemungkinan besar beberapa perusahaan sudah mulai melakukan efesiensi dengan merumahkan sejumlah karyawannya," ujar Mr X, saat ditemui Merahputih.com, Rabu (12/8) di Jakarta.
"Kalau tidak ada sapi, mau ada aktivitas apa? Sementara biaya kan berjalan terus, jadi solusinya mulai merumahkan karyawannya. Sampai kapannya, ya tunggu keputusan pemerintah saja tentang regulasi kuota," imbuhnya.
Menurutnya, ada sekitar 35 perusahaan importir sapi yang masih aktif, termasuk perusahaan yang dimiliki Mr X. Dari sejumlah perusahaan itu, disebut-sebut terdapat 12 perusahaan yang menguasai impor sapi dan mengendalikan kuota.
"Kalau dibilang menguasai sih enggak. Jadi begini, setiap perusahaan kan yang menentukan jumlah (kuota) pemerintah. Si a, si b dan si c yang mengeluarkan jatahnya pemerintah. Setiap perusahaan memang mengajukan pemesanan, namun pemerintah yang mengalokasikan, dalam hal ini Kementan dan Kemendag," ujarnya.
Menurut Mr X, pemerintah memiliki pertimbangan terhadap pemenuhan permintaan dari para importir, berdasarkan kuota yang sudah ditentukan.
"Misalnya sekarang kan jumlahnya 50 ribu ekor, pemerintah yang tahu berdasarkan pengajuan, lalu kapasitas kandang dan pertimbangan perusahaan ini aktif atau tidak. Atau hanya sekedar punya izinnya saja namun tidak ada realisasinya. Itu juga harus diverifikasi," terangnya.
Saat kuota itu terpenuhi, menurut Mr X, sekaligus juga beberapa persennya diberlakukan kuota daging beku. Importir juga mengusulkan dua jenis itu, namun lebih banyak kuota sapi hidup.
"Kalau importir sapi ambil kuota sapi, kalau importir daging, ambil kuota dagingnya saja," jelasnya. (wan)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia
Indonesia Perdana Kirim Produk Tetes Tebu ke Australia, Buka Diversifikasi Ekspor
Nilai ekspor produk tetes tebu Indonesia ke dunia pada Januari–September 2025 adalah USD 3,48 juta. Negara tujuan utama ekspor Indonesia adalah Guinea, Somalia, Siera Leone, Pantai Gading, dan Malaysia.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 08 Desember 2025
Dunia
Larangan Medsos di Australia, Meta Mulai Keluarkan Anak-Anak dari Instagram dan Facebook
Diperkirakan, 150 ribu pengguna Facebook dan 350 ribu akun Instagram akan terdampak.
Dwi Astarini - Kamis, 04 Desember 2025
Dunia
Senator Australia Diskors Setelah Aksi Burka di Parlemen, Dicela dan Disebut Rasis
Ia berupaya mengajukan RUU yang akan melarang penutup wajah penuh di tempat umum.
Dwi Astarini - Selasa, 25 November 2025
ShowBiz
Menggerepe Ariana Grande di Pemutaran Perdana ‘Wicked: For Good’, Seorang Pria Australia Dilarang Masuk Singapura Selamanya
Johnson Wen, 26, dijatuhi hukuman sembilan hari penjara karena dianggap mengganggu ketertiban umum dan kini telah dilarang memasuki Singapura kembali.
Dwi Astarini - Selasa, 25 November 2025
ShowBiz
Eminem Gugat Jenama Pakaian Pantai Australia, Swim Shady, Terdengar Seperti ‘Slim Shady’
Pengacara sang rapper menuduh merek asal Sydney itu menciptakan ‘asosiasi palsu’ dengan Eminem.
Dwi Astarini - Selasa, 18 November 2025
Olahraga
Ganda Putra Fajar/Fikri Buka Langkah Kemenangan Pertama di Australian Open 2025
Unggulan kelima itu menang dua gim langsung 21-15, 21-10 dalam tempo relatif singkat yakni 30 menit.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
Indonesia
Indonesia - Australia Sepakati Penguatan Kerja Sama Pertahanan, Prabowo: Tetangga yang Baik Itu Penting
Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi Pemerintah Australia atas sambutan hangat dan menegaskan penguatan kerja sama pertahanan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 13 November 2025
Indonesia
Presiden Prabowo Sebut Indonesia dan Australia Ditakdirkan Jadi Tetangga Baik dan Saling Tolong
Kedekatan geografis menjadikan kedua negara Indonesia-Australia memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga hubungan harmonis. menghormati, dan saling membantu.
Dwi Astarini - Rabu, 12 November 2025
Indonesia
Prabowo-Albanese Teken Kesepakatan Jaga Stabilitas Indo-Pasifik, Era Baru Hubungan 2 Negara
Komitmen bersama Indonesia dan Australia memperkuat perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Wisnu Cipto - Rabu, 12 November 2025
Indonesia
Albo Panggilan Akrab Prabowo untuk PM Australia, Ternyata Ini Artinya!
Momen Prabowo menyapa PM Australia itu dengan sapaan Albo itu terjadi usai keduanya menyampaikan pernyataan bersama di geladak kapal induk Australia HMAS Canberra, Sydney, Rabu (12/11).
Wisnu Cipto - Rabu, 12 November 2025